Share

Menyebalkan

Sial, adalah yang kurasakan ketika tak sengaja tersandung kaki sendiri saat hendak menyusul Mr. Regan  yang melangkah cepat di depanku. Aku tersungkur dengan lutut dan kedua tangan  mendarat di tanah lembab. Pria dingin itu menoleh ke belakang sambil memberikan tampang datar bertanya, “Apa kau ingin menangkap kodok?”

Aku menatapnya sebal seraya mendesis, kemudian perlahan duduk sambil membersihkan telapak tanganku yang kotor.  Rasanya lumayan sakit. Apa aku terlihat sedang mencari kodok? kesalku. Mempertanyakan isi kepalanya. 

Namun, dia hanya melejitkan bahu lalu berbalik meninggalkanku tanpa perasaan. Oke baiklah. Begini awal mula kenapa aku bisa mengekorinya di jam  5 pagi kala matahari belum terbit. Dimana dedaunan musim semi masih sangat lembab oleh embun, dan kabut masih sedikitnya melingkupi pemandangan. 

Ternyata, selama ini Mr. Regan suka pergi ke suatu tempat kala hari masih gelap, sambil membawa kamera dan seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status