Share

Bab 48 Berantakan

Mutiara termenung di ruangannya dengan ponsel masih menempel di telinga. Ia baru saja mendengar ucapan Motaz yang begitu menggetarkan hatinya dan membuat bulu kuduknya meremang saat itu juga.

Dirinya kesulitan mencari kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang sekarang tengah dirasakannya. Kenapa ia begitu merasa berat dengan berita itu padahal harusnya ia sudah terbiasa?

Mengapa ia merasa sesak seolah ada sesuatu yang hilang dari dalam dirinya?

Mengapa ia merasa hampa dengan semuanya pagi ini?

Namun, Motaz menjawab itu semua hanya dengan tiga kata. Dan sekarang Mutiara mengerti.

"I miss you too.." Lirihnya.

Setelah itu, tangisnya kembali pecah sampai suara isak tangisnya memantul di seluruh ruangan itu.

Benar sekali. Di antara tangisnya Mutiara mengangguk sepakat bahwa dirinya memang sedang merindukan laki-laki yang tanpa sadar telah memberinya kenyamanan dan rasa aman itu.

"Padahal baru beberapa jam tapi rasanya sudah sekangen ini..." Katanya sambil membasuh muka di toilet di ruan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status