Share

3. Uang Yang Bisa Membeli Waktu Hidup

Kamar 1709 adalah kamar yang sebenarnya dipesan oleh Glory untuk Valerie. Kalau saja pelayan hotel tidak membuat kesalahan dalam memberikan kunci kamar, sudah pasti insiden semalam tidak akan terjadi pada Valerie. Meskipun demikian, Valerie tidak memiliki penyesalan barang sedikit pun. Kalau bukan pemuda misterius yang tidur dengannya, kemungkinan besar dia akan menggunakan jasa gigolo yang sudah dipesankan oleh Glory untuknya.

Setidaknya orang yang tidur dengannya sangat tampan, Valerie merasa tidak rugi. Tidak hanya itu juga, sang pemuda juga begitu antusias sampai hampir membunuh Valerie di tempat tidur.

Valerie bersyukur tidak ada orang yang mengenalinya mengetahui hal ini, mau ditaruh di mana mukanya kelak kalau semua ini diketahui oleh mereka. Biarkan apa yang terjadi semalam menjadi rahasia.

Karena kamar 1709 masih dipesan atas namanya, setelah keluar dari kamar 1708 Valerie segera masuk ke kamar hotel itu. Gadis itu menelepon pihak hotel untuk membelikan pakaian untuknya, tidak mungkin Valerie pergi dari hotel dengan gaun rusak seperti yang dikenakannya sekarang ini.

Valerie juga butuh untuk mandi, tubuhnya terasa lengket dan begitu tidak nyaman. Terlebih lagi di dalam tubuh Valerie masih terdapat sesuatu milik sang pemuda yang belum dia keluarkan tadi.

Akan tetapi, sebelum Valerie bisa melakukan apa yang telah direncanakan, dia harus membereskan sebuah masalah kecil yang menantinya di kamar hotel 1709 ini terlebih dahulu. Gigolo yang Valerie pesan semalam menunggunya di kamar ini dan sekarang masih tertidur pulas di atas tempat tidur.

Harus dia akui kalau penampilan gigolo tersebut sangat menarik, tipe pemuda yang mampu menggaet perempuan untuk tidur dengannya. Namun, hati Valerie tidak memiliki gejolak ketika melihat wajah si gigolo, pemuda yang tidur dengannya semalam berkali-kali lipat lebih tampan dan menggoda bila dibandingkan dengan gigolo ini.

“Orang ini benar-benar profesional. Meskipun aku tidak datang semalam, dia tetap menungguku sampai ketiduran di sini,” puji Valerie yang dikatakannya kepada Glory.

[….]

Glory yang awalnya tidak tahu harus mengatakan apa, pada akhirnya memberikan komentar kepada Valerie tidak lama kemudian.

[Pelayanan ekstra dari hotel ini memang mengesankan, jangan lupakan untuk memberi mereka bintang lima.]

Tanpa kau beritahu pun aku akan melakukannya. Mereka sudah repot-repot mengirimkan seseorang ke sini untuk melayaniku, namun aku meninggalkannya seorang diri,” ujar Valerie yang pura-pura merasa kasihan.

Namun, setelah itu ekspresinya berubah cepat menjadi dingin. “Karena sekarang aku sudah puas dan tidak membutuhkan pelayanan ekstra lagi, dia bisa keluar dari kamarku.”

Tanpa memberikan tanda apapun, Valerie memegang selimut tebal yang menutupi tubuh si gigolo dan kemudian menariknya dengan sekuat tenaga.

Karena AC dalam kamar tengah menyala dalam suhu cukup dingin dan selimut tebal yang menutupinya sudah ditarik oleh Valerie, si gigolo langsung terbangun dari tidurnya. Pemuda itu otomatis duduk di sana sebelum kemudian menoleh ke arah Valerie yang kini sudah berdiri di depannya dengan tangan tangan yang masih memegang selimut.

“Aku ketiduran ketika menunggumu. Sebagai gantinya kau bisa mendapatkan diskon 50% dari agensi kami,” sahut si gigolo setelah dia tersadar seratus persen dan menyadari identitas Valerie sebagai klien yang memesannya semalam.

“Tidak perlu memberi diskon setengahnya, aku memilih membayarnya seratus persen dan akan memberimu bonus ekstra,” ucap Valerie seraya melempar selimut ke samping.

Mendengar perkataan Valerie, orang mana yang tidak merasa antusias, tidak terkecuali si gigolo tampan itu.

Dia segera berdiri dan memasang ekspresi yang menggoda kepada Valerie, gigolo itu siap untuk melayani Valerie sebanyak apapun ronde yang gadis itu inginkan. Banyak wanita yang menggunakan jasanya mengatakan kalau tekniknya sangat hebat dan membuat mereka melayang ke surga, dia harus memberikan pelayanan terbaik kepada kliennya yang cantik ini.

“Terima kasih, Nona, kalau begitu aku akan melayanimu dengan sepenuh hati. Aku tidak akan berhenti sampai Nona merasa puas.” Si gigolo mengatakan hal itu seraya mengulurkan tangan ke depan, merasa tidak sabaran untuk melayani Valerie dan kemudian mendapatkan bonus besar dari gadis ini.

Sebelum tangan itu menyentuh tubuh Valerie, sang gadis lebih dahulu mengambil satu langkah ke belakang untuk menghindarinya. Dia tersenyum kecil ketika melihat ekspresi penuh tanda tanya yang muncul di wajah gigolo itu.

“Kalau kau mencoba menyentuhku lagi, tidak hanya bonusmu yang melayang. Aku akan memberikan rating buruk terhadap pelayananmu,” sahut Valerie dengan santai.

Si gigolo terlihat panik, tetapi di samping rasa panik dia juga semakin ragu akan perannya di sini. Valerie tidak ingin dia menyentuhnya, lalu mengapa gadis itu memesan pelayanan ekstra di tempat pertama?

Valerie tidak mau repot-repot untuk menjelaskan maksud perkataannya, dia terlalu malas untuk melakukan hal itu. Dia mengambil tas tangan yang tadi dipegangnya dan mengambil sebuah kartu bank berwarna keemasan dari dalam, Valerie menyerahkan kartu tersebut kepada si gigolo.

“Di dalam kartu ini terdapat 10.000 dollar, passwordnya adalah 0000. Pembayaran pelayanan ekstra sudah aku transfer ke pihak agensimu, dan anggap saja uang dalam kartu ini adalah bonus pelayananmu yang memuaskan,” kata Valerie.

“Namun saya tidak melakukan apa-apa di sini,” celetuk si gigolo dengan wajah bingungnya.

“Justru itu yang aku suka, kau tidak melakukan apa-apa di sini. Kalau kau membutuhkan alasan yang bagus, anggap saja menjaga kamar ini sebagai pekerjaanmu semalam dan uang ini adalah bayarannya,” balas Valerie.

Si gigolo yang masih tidak yakin dengan penjelasan Valerie mengenai deskripsi pekerjaannya ingin bertanya lagi, tetapi niatnya tersebut langsung diurungkan ketika sepasang manik biru langit sang gadis menatapnya dengan tajam. Si gigolo merasa seperti ditatap oleh binatang buas yang bisa merenggut nyawanya, kemungkinan hal itu bisa saja terjadi apabila dia masih menyuarakan protes.

Karena si gigolo terlihat patuh, Valerie pun tersenyum lagi.

“Pelayananmu sangat memuaskan. Sekarang kau bisa pergi dari sini!” pinta Valerie.

10.000 dollar bukanlah jumlah yang kecil, si gigolo bisa hidup tanpa melakukan apapun selama sebulan lebih menggunakan uang ini, tidak heran si gigolo langsung mematuhi Valerie begitu saja di samping karena dia merasa takut padanya. Tidak ada yang bisa memandang rendah kekuatan dollar-dollar dalam jumlah banyak seperti ini, tidak terkecuali si gigolo tersebut.

Karena si gigolo sangat yakin Valerie tidak membutuhkan pelayannya lagi dan dia juga tidak ingin kehilangan nyawa karena berada di tempat ini terlalu lama, pada akhirnya gigolo itu meninggalkan kamar Valerie, meninggalkan Valerie sendirian di sana.

“Susah sekali menjadi orang baik, mereka selalu merasa curiga ketika seseorang memberikan uang kepada mereka,” keluh Valerie.

Melihat penampilan Valerie yang terkesan sangat cuek, mau tidak mau Glory pun memberikan komentar padanya.

[Valerie, kau tidak bisa dikatakan sebagai orang baik. Dan caramu melakukannya juga salah, yang ada kau malah menarik kecurigaan orang yang kau berikan uang.]

 Valerie mengangkat bahunya dengan cuek, gadis itu berjalan masuk ke kamar mandi dan kemudian melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya. Saat kran shower sudah diputar, rintikan air hangat turun ke bawah dan mengguyur tubuh Valerie.

Ketika Valerie tengah mandi ataupun melakukan sesuatu yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak, Glory sebagai sistem yang rasional memutuskan untuk memberikan sensor sehingga sang sistem tidak akan melihatnya.

Kendatipun demikian, Glory yang selalu bersama dengan Valerie tidak lupa untuk memberinya ceramah panjang lebar.

[Walaupun tindakanmu itu membuat orang curiga, sistem ini tidak akan menyalahkanmu. Di dua dunia terdahulu kau selalu berperan menjadi seorang villain, orang mana yang bisa menjadi tandinganmu? Apabila ada peringkat bagi orang paling berbahaya di dunia, sistem ini tidak akan ragu untuk menobatkanmu sebagai peringkat pertama, Valerie.]

Sang sistem tidak berhenti di sana saja, Glory pun menambahkan lagi.

[Dunia ini berbeda dengan dua dunia sebelumnya. Kau tidak bisa menjadi teroris atau mencoba menakhlukkan dunia lagi. Kalau kau ingin melakukan dominasi, kau bisa menggunakan uang untuk melakukannya.]

“Aku bisa menggunakan uang untuk menyelesaikan segalanya, karena pada dasarnya uang yang kumiliki bisa membuatku hidup lebih panjang lagi,” ujar Valerie. “Ngomong-ngomong, aku tadi sudah memberikan uang pada gigolo yang kau pesan, tetapi kenapa waktu hidupku tidak bertambah?”

[Tidakkah kau membaca peraturan yang diberikan oleh Lord God, Valerie? Kau tidak bisa memberikan uang kepada orang lain secara cuma-cuma ataupun menyumbangkannya begitu saja.]

Valerie menutup kran shower, dia menggunakan sabun cair yang tersedia di sana untuk membersihkan badannya lalu membilasnya lagi.

“10.000 Dollar yang kuberikan pada orang itu tidak bisa dikatakan sebagai sumbangan. Aku menggunakannya sebagai bayaran karena dia telah memberikan jasa pelayanan yang baik,” sahut Valerie. “Sebagai klien yang baik, kita tidak bisa menikmati jasa yang diberikan tanpa membayar ‘kan?”

Di bawah guyuran air yang turun ke tubuhnya, Valerie menyembunyikan senyuman miring yang muncul di bibir. Gadis itu menyibakkan poni rambut ke belakang, tubuh putihnya yang mulus terlihat memiliki stempel merah-biru akibat bekas percintaan yang dibuat oleh pemuda misterius semalam.

“Tidak ada yang mengatakan kalau uang yang sistem berikan hanya bisa digunakan untuk membelanjakan sebuah barang,” tunjuk Valerie.

Glory terdiam dalam waktu yang cukup lama, kemungkinan besar sang sistem tengah mengirimkan pesan kepada sistem utama untuk mengecek apakah perkataan Valerie itu benar.

Valerie yang selesai mandi dan keluar dari kamar mandi pun dengan segera mengenakan pakaian baru yang dia pesan dari pihak hotel. Dalam hati Valerie merasa puas dengan pelayanan hotel bintang lima ini, tidak heran kalau harga sewa kamar yang paling murah pun memiliki harga yang mahal, pelayanan mereka sangat baik.

[Ding! 10.000 dollar telah berhasil digunakan, Host mendapatkan waktu hidup sebanyak tiga jam. Sisa waktu hidup yang Host miliki adalah dua hari lebih lima jam.]

Sebuah notifikasi yang begitu dingin terdengar di telinga Valerie tidak lama kemudian. Sepertinya hasil banding yang Glory lakukan dengan sistem utama telah memberikan hasil yang bagus, Valerie merasa puas ketika mengetahuinya.

“Setelah aku kembali ke dunia ini, aku hanya bisa hidup sampai dua hari kedepan. Sangat ironis,” keluh Valerie yang sedikit meratapi nasibnya.

Valerie berpikir penyesalan terbesarnya adalah dia mati pada usia yang sangat muda. Setelah kembali ke dunia ini, Valerie berhasil melewati tragedi yang membunuhnya di masa lalu, tetapi dia tidak menyangka kalau nasib buruk masih belum lepas dari dirinya. Dua hari yang Valerie miliki bukanlah waktu yang lama, mereka bisa berlalu dengan cepat dalam satu kedipan mata.

Apa mungkin Valerie memang ditakdirkan untuk mati muda? Usahanya untuk kembali ke dunia ini terasa sia-sia saja apabila dia membayangkannya lagi.

Hati Valerie terasa berat, dia kembali menghembuskan napas panjang sebagai bentuk pelampiasan kefrustasian yang dimilikinya.

[Valerie, kau tidak boleh menyerah. Walaupun waktu hidupmu tidak lama, kau itu jauh lebih beruntung bila dibandingkan dengan orang lain. Kau bisa melakukan charge dan menambah waktu hidupmu dengan uang yang kau miliki.]

[Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan menggunakan uang. Dan sistem ini bisa memastikan kalau uang yang kau miliki dalam brankas milik sistem tidak ada yang bisa menandinginya.]

Sebagai sistem yang baik, Glory pun memilih untuk menghibur Valerie, walaupun cara menghiburnya terkesan sedikit aneh.

Bibir gadis itu berkedut sesaat, lalu sebuah senyuman kecil yang terlihat begitu manis bertengger pada bibir tersebut.

“Ini kali pertamanya aku mendengar seseorang mengatakan uang bisa membeli waktu hidup, beruntung sekali di dua dunia sebelumnya aku mengumpulkan banyak uang,” tandas Valerie.

Hatinya yang terasa berat kini menjadi sedikit ringan. Mendengar ungkapan yang Glory ucapkan cukup membuat Valerie untuk melihat secercah harapan di depannya.

Tidak ada orang yang ingin mati muda, tidak terkecuali Valerie sendiri. Dia berusaha keras untuk kembali ke kehidupan pertamanya, tidak mungkin Valerie menyerah begitu saja kepada takdir yang menyuruhnya untuk berumur pendek. Selagi Valerie bisa melihat kesempatan untuk bertahan hidup, dia akan meraihnya dan tidak akan melepaskannya begitu saja. Perasaan depresi yang menghantui hati Valerie pun sirna.

Setelah menata hati dan moodnya menjadi lebih baik, Valerie pun keluar dari kamar hotel dengan perasaan senang. Akan tetapi kesenangan yang bersarang dalam hati Valerie tidak bertahan lama.

Ketika Valerie keluar dari kamar hotel, pintu kamar nomor 1708 terbuka dan seseorang keluar dari sana. Valerie melihat sosok orang yang keluar dari tempat itu adalah pemuda tampan yang semalam menjadi teman tidurnya.

Valerie tahu kalau pemuda ini sangat tampan seperti model internasional, bahkan keduanya sudah melakukan hubungan paling intim dalam hubungan dua manusia. Kendatipun demikian, pesona yang dimiliki oleh pemuda tampan ini masih bisa membuat Valerie hampir kehilangan pikirannya lagi, menggodanya secara tidak langsung.

Saat sepasang manis kelabu yang begitu dalam tersebut melirik ke arahnya, barulah Valerie tersadar dari lamunannya dan dengan segera mengalihkan pandangannya dari sosok pemuda itu. Tanpa Valerie sadari, jantungnya berdetak kencang, terutama ketika pemuda itu berjalan ke arahnya dan kemudian melewati Valerie begitu saja.

Sepertinya pemuda itu tidak mengetahui kalau orang yang tidur dengannya semalam adalah Valerie, sehingga ketika mereka bertemu di koridor pemuda itu tidak melirik ke arahnya sedikit pun. Valerie tidak tahu apakah dia harus merasa sedih atau malah bersyukur karena itu.

[Valerie, orang ini auranya kuat sekali. Sistem ini adalah sistem canggih yang Lord God ciptakan, tetapi bagaimana bisa aura seorang manusia biasa bisa mempengaruhi sistem ini???]

Suara Glory yang mirip seperti keluhan tersebut menyadarkan Valerie dari posisi membatunya di depan pintu kamar hotel. Gadis itu menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya keluar, dia melakukan hal ini untuk beberapa saat sampai jantungnya kembali berdetak normal.

“Mungkin semua itu hanya kebetulan semata,” balas Valerie.

Valerie tidak menganggap keluhan dari Glory sebagai hal yang serius, dia berpikir semua itu tidak lebih dari kebetulan saja. Walaupun pemuda itu hampir membunuh Valerie di tempat tidur dan membuatnya melayang sebagai pengalaman pertamanya bercinta, pemuda itu hanyalah seorang manusia biasa, bagaimana mungkin pemuda itu bisa mempengaruhi sistem secanggih Glory.

Episode ini hanya lewat begitu saja dalam hidup Valerie dan seterusnya tidak dia pikirkan lagi. Gadis itu memutuskan untuk kembali ke apartemen yang dia tinggali dengan Andy.

Valerie yang telah memarkirkan mobilnya di tempat parkir gedung apartemen yang ada di basement pun segera menggunakan lift untuk menuju ke lantai 20, tempat di mana apartemennya berada. Valerie membeli apartemen tersebut setelah dia menjual vila yang ayahnya berikan padanya.

Apartemen Valerie tidak terlalu besar maupun kecil, hanya memiliki empat kamar di mana dua di antaranya menjadi kamar pribadi untuk dirinya dan Andy. Meskipun hubungan Valerie dan Andy sudah berjalan selama dua tahun, Valerie selalu menolak ketika Andy ingin tidur dengannya maupun berbagi satu kamar untuk berdua.

Valerie selalu merasa kalau waktunya belum tepat, sehingga mereka tidak melakukan hal yang jauh ketika berada dalam hubungan tersebut.

Namun, ketika kejadian seperti ini terjadi pada dirinya, Valerie merasa bersyukur dengan pilihannya untuk menolak disentuh oleh Andy. Pemuda brengsek yang mengkhianatinya seperti Andy ini tidak layak untuk menyentuh dirinya, bahkan Valerie sendiri memiliki rencana untuk mengusir Andy dari apartemennya ini.

“Ngghh… ah... ah…” Desahan yang begitu panas terdengar dari dalam apartemen, membuat Valerie tertegun.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
makin banyak jajanin duit, makin hidup lama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status