Langit di atas Milford pagi itu begitu cerah, berwarna biru dengan beberapa awan putih bersih menggantung sebagai hiasan. Ketika musim panas sudah berakhir, angin semilir yang menandai kemunculan musim gugur pun mulai datang, bergantinya musim tersebut membawa rasa hangat bagi penduduk yang tinggal di Milford.Walaupun langit di luar sana begitu cerah dan siang itu juga terasa indah bagi kebanyakan orang, hal ini tidak berlaku bagi sebuah sistem yang bersemayam dalam tubuh Valerie.[Valerie, waktu hidup yang kau miliki kurang dari 12 jam lamanya. Kau harus cepat-cepat membelanjakan uangmu agar kau bisa mendapatkan waktu hidup tambahan!!!]Super sistem yang begitu canggih bernama Glory tersebut terdengar seperti ibu-ibu yang kebakaran jenggot ketika musim obral hampir berakhir. Tidak sekali maupun dua kali Glory mengingatkan Valerie sejak kemarin, akan tetapi orang yang bersangkutan memilih untuk menulikan dan membutakan diri.Waktu hidup yang telah Valerie kumpulan dalam beberapa bula
“Apa kau berencana untuk memenangkan barang itu untukku?” “Kalau aku tidak memenangkan barang itu untukmu, lalu apa gunanya aku menanyakan pertanyaan sebelumnya padamu?”Valerie memejamkan kedua mata, napasnya terdengar teratur, dan posisi duduknya juga begitu rileks seperti orang yang begitu tenang tanpa ada beban di bahunya. Orang-orang yang melihatnya tidak akan percaya kalau dibalik ketenangan yang Valerie miliki, gadis itu tengah memainkan percakapan yang ia miliki dengan Cedric tadi pagi dalam kepalanya. Dan lucunya lagi, Valerie memainkannya secara berulang.Ucapan itu terus terngiang dalam kepalanya, sangat bebal dan tidak mau diusir meski berkali-kali Valerie mencoba untuk melupakannya, mereka terus berputar seperti kaset rusak yang diputar berulang-ulang dalam kepalanya. Kelihatannya jawaban yang Cedric berikan padanya tadi pagi begitu berkesan dalam hati Valerie, alhasil membuatnya terus mengingat-ingat hal itu.Namun, yang membuat Valerie sedikit tidak percaya adalah ia m
Sebelum Valerie terlahir kembali di dunia ini, nama Jennifer adalah nama yang sangat berkesan bagi Valerie. Gadis bernama Jennifer itu merupakan satu-satunya teman yang Valerie miliki di mana ia bisa berbagi keluh kesah dan menjadi diri sendiri, dalam kesannya Jennifer sendiri juga tidak pernah memandang Valerie dengan sebelah mata walaupun ia tahu gadis itu merupakan anak haram keluarga Meyer.Akan tetapi Valerie tidak tahu bagaimana hubungan baik mereka berdua berubah seratus delapan puluh derajat, yang awalnya sangat baik menjadi begitu buruk, dan semua ini dikarenakan Jennifer mengkhianati kepercayaan yang Valerie berikan padanya. Valerie tidak tahu kalau Jennifer rupanya menjalin hubungan dengan Andy yang merupakan kekasih Valerie si belakangnya, dan yang paling tidak bisa dimaafkan oleh Valerie adalah gadis itu dengan tega bersekongkol dengan Regina untuk menjatuhkannya.Yang terakhir itu berakibat begitu fatal, Valerie yang tidak tahu apa-apa di kehidupan pertamanya harus meren
Mobil hitam yang membawa Valerie pun tiba di sebuah klub dengan nama Fleuret terpasang besar di sana. Bangunan klub ini memiliki tiga lantai, di mana pada lantai pertama terdapat lantai dansa, meja kursi untuk berbincang-bincang, serta meja panjang bartender. Untuk lantai kedua dan ketiga merupakan lantai yang dikhususkan kepada member eksklusif, di sana terdapat banyak ruangan pribadi yang menyediakan fasilitas dan menjaga penuh privasi pengunjung.Meskipun Klub Fleuret bukanlah klub kelas atas, tempat ini merupakan tempat populer yang sering dikunjungi oleh banyak anak muda, terutama bagi mereka yang berada di kelas dua Kota Milford. Seperti Valerie, walaupun statusnya cukup memalukan di kalangan keluarga kelas atas, ia telah beberapa kali mengunjungi Klub Fleuret untuk bersantai. Bahkan Valerie yang kala itu masih bersahabat baik dengan Jennifer pun sering mengajak gadis itu pergi ke tempat ini beberapa kali.Valerie memasuki tempat itu dengan santai, tidak ada ketegangan yang teru
Jennifer merasa jantungnya berdegup kencang. Ia merasakan sebuah antisipasi yang begitu besar, tanpa sadar hal ini membuatnya lupa untuk mengontrol emosi agar tidak terlihat di wajahnya. Jennifer tidak tahu kalau sedari tadi Valerie memberinya sebuah tatapan kecil sebelum gadis itu menurunkan matanya, membiarkan Jennifer yang sibuk menatap segelas jus strawberry dalam genggaman Valerie.Barulah setelah Valerie meletakkan gelas yang kini hampir tandas setengahnya membuat Jennifer tersadar. Ia tersenyum kecil, begitu manis seperti orang yang barusan memiliki antisipasi besar bukanlah dirinya.“Ayo makan hidangan lainnya, aku sudah memesan tumis udang saus asam manis kesukaanmu. Kau harus mencicipinya!” sahut Jennifer, terdengar begitu antusias dan siap sedia untuk melayani Valerie apabila diminta.Apabila sebuah kejadian yang membuat Valerie meninggal di masa lalu tidak terjadi dan ia juga tidak mengetahui tabiat asli Jennifer, melihat hal ini pasti membuat hati Valerie tersentuh. Sayang
“Jennie, bagaimana kalau Valerie terbangun dan menemukan kita adalah pelakunya?” Sebuah suara seorang pemuda terdengar, nadanya mengisyaratkan keraguan serta rasa takut yang dimilikinya.“Apa yang kau takutkan?! Dia hanyalah anak haram dari Keluarga Meyer, anak dari seorang wanita jalang yang merebut suami orang lain. Kau ikuti saja perintahku, dia tidak akan bangun meskipun gempa bumi terjadu!!” Seorang gadis muda menghardik pemuda itu, membungkam suara protes dan juga keraguan yang dimilikinya.Gadis itu menambahkan lagi. “Daripada takut dengan gadis jalang ini, lebih baik kita ikuti perintah dari Nona Muda yang sebenarnya. Kita bawa gadis jalang ini ke kamar orang itu, biarkan dia merasakan menjadi seorang pelacur seperti ibunya.”Ucapan gadis itu terdengar begitu kasar, sama sekali tidak memiliki belas kasihan terhadap orang yang bernama Valerie tersebut. Tidak hanya ucapannya yang kasar, sorot mata tajam dan penuh akan kebencian pun juga tidak dia sembunyikan seperti sebelumnya.
Napas Valerie memburu, api yang begitu membara seperti membakar tubuhnya dari dalam, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Apabila kendali dirinya tidak kuat, sudah pasti Valerie akan menggeliat di atas lantai dingin untuk mencari sesuatu yang bisa membuat nyaman tubuhnya. Gairahnya yang meletup-letup juga menjadi masalah bagi Valerie, karena aphrodisiac inilah Valerie tahu kalau dirinya tengah terangsang hebat dan membutuhkan pelepasan.Keningnya dipenuhi oleh peluh, Valerie menghapusnya menggunakan lengan. Tidak jarang dia meremas rok gaun yang dikenakannya untuk mencoba membuat tubuhnya lebih rileks, sayangnya usaha tersebut tidak membuahkan hasil.“Glory, apa minuman yang Jennifer berikan padaku mengandung aphrodisiac selain obat tidur?” tanya Valerie dalam hati, ditujukan kepada Glory.[99% aphrodisiac yang ada dalam tubuhmu berasal dari minuman yang kau konsumsi, Valerie. Kita berdua baru saja kembali ke dunia ini di kamar hotel tadi, sehingga sistem ini tidak bisa memberikan h
Kamar 1709 adalah kamar yang sebenarnya dipesan oleh Glory untuk Valerie. Kalau saja pelayan hotel tidak membuat kesalahan dalam memberikan kunci kamar, sudah pasti insiden semalam tidak akan terjadi pada Valerie. Meskipun demikian, Valerie tidak memiliki penyesalan barang sedikit pun. Kalau bukan pemuda misterius yang tidur dengannya, kemungkinan besar dia akan menggunakan jasa gigolo yang sudah dipesankan oleh Glory untuknya.Setidaknya orang yang tidur dengannya sangat tampan, Valerie merasa tidak rugi. Tidak hanya itu juga, sang pemuda juga begitu antusias sampai hampir membunuh Valerie di tempat tidur.Valerie bersyukur tidak ada orang yang mengenalinya mengetahui hal ini, mau ditaruh di mana mukanya kelak kalau semua ini diketahui oleh mereka. Biarkan apa yang terjadi semalam menjadi rahasia.Karena kamar 1709 masih dipesan atas namanya, setelah keluar dari kamar 1708 Valerie segera masuk ke kamar hotel itu. Gadis itu menelepon pihak hotel untuk membelikan pakaian untuknya, tida