Menjadi Istri Tuan Revan

Menjadi Istri Tuan Revan

By:  rahmanana030  In-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
21Mga Kabanata
90views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
Leave your review on App

Mawar, gadis berusia delapan belas tahun yang bekerja di rumah tuan Revan sebagai pelayan untuk membiayai pengobatan sang adik. Namun berakhir ditiduri oleh tuan Revan dan dijadikan istri setelah dinyatakan mengandung.

view more
Menjadi Istri Tuan Revan Novels Online Free PDF Download

Pinakabagong kabanata

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments
Walang Komento
21 Kabanata
🌹Bab 1
Happy Reading!BrakkMawar yang sedang membersihkan toilet langsung dibuat kaget karena tuan Revan tiba-tiba saja masuk dan mengunci pintu kamar mandi."Tuan mau apa?"tanya Mawar. Iya melangkah mundur dengan wajah ketakutan saat majikannya itu justru mendekatinya dengan senyum aneh."Diam, Mawar!"bentak Revan lalu segera menahan lengan Mawar yang ingin membuka pintu."Tuan, saya ingin keluar."ucap Mawar pelan dan langsung menghindar saat tubuhnya akan dipeluk."Apa kamu tidak bisa diam?"bentak Revan membuat tubuh kecil Mawar langsung menggigit karena ketakutan. Ia takut jika tuan Revan mengulangi perbuatannya dua bulan yang lalu.Revan segera mendorong tubuh pelayan itu ke dinding kamar mandi dan menaikkan daster buluk yang wanita itu kenakan."Diam dan nikmati saja!"ucap Revan dan mulai menyentuh tubuh Mawar.Lima belas menit kemudian, desahan Mawar terdengar menggema di dalam kamar mandi saat milik sang tuan bergerak liar di dalam tubuhnya. Ini memang bukan yang pertama, tapi tetap
Magbasa pa
🌹Bab 2
Happy Reading!"Mawar!"teriak Meysa memenuhi rumah, lalu tidak lama terdengarlah suara langkah kaki yang berlari."Iya nyonya?"tanya Mawar dengan napas tersenggal. Ia berlari dari dapur ke ruang tengah dengan tergesa. Mesya menatap pelayannya itu tajam. "Bawa semua belanjaan saya ke atas!"titah Mesya lalu melangkah pergi dari sana namun kemudian ia berhenti tanpa berbalik."Apa suami saya sudah pulang?"tanya Mesya membuat tubuh Mawar menegang."Iya nyonya, tuan Revan baru saja pulang."jawab Mawar membuat Mesya langsung melanjutkan langkahnya.Mawar menghela napas lega lalu segera mengambil semua paper bag yang berserakan di lantai kemudian membawanya ke kamar utama.Mawar menaiki tangga dengan pelan, karena banyaknya barang yang ia bawa serta daerah bawah nya yang masih sakit. Tadi tuan Revan masih sempat menyerangnya saat ia sedang membersihkan dapur."Sayang, maaf ya. Namanya juga kerjaan, nggak bisa di cancel."ucap Mesya lalu duduk dipangkuan suaminya."Lupakan saja."ucap Revan la
Magbasa pa
🌹Bab 3
Happy Reading! "Di mana suamiku?"tanya Meysa saat ia tak melihat sang suami ketika ia akan berangkat ke puncak."Tuan sudah berangkat tadi pagi, nyonya. Katanya ada rapat penting."ucap Mawar yang kini sedang sibuk memasukkan semua barang yang diperlukan nyonya nya selama di puncak ke dalam mobil.Meysa berdecak. Revan memang bukan tipe suami perhatian tapi untungnya dia punya uang yang banyak."Baiklah. Aku pergi. Jaga rumah dan yang paling penting kamu harus mengawasi suamiku. Segera telpon aku jika dia terlihat mencurigakan." pesan Meysa. Jujur saja ia tidak percaya jika suaminya setia mengingat pernikahan hambar yang mereka lewati. Namun meski curiga ia tidak dapat menemukan satu buktipun kalau suaminya berkhianat.Mawar mengangguk gugup."Baik nyonya."Setelah nyonya nya pergi, Mawar segera memasuki rumah dan mulai bekerja membersihkan seluruh ruangan. Kalau ia tidak membutuhkan uang untuk biaya berobat adiknya, mungkin sekarang Mawar sudah mengundurkan diri. Tapi mau bagaimana? I
Magbasa pa
🌹Bab 4
Happy Reading! Mawar membuka mata dan langsung terkejut saat mendapati dirinya terbaring di kamar yang tidak ia kenali.Ceklek"Kamu sudah bangun?" Revan masuk dengan segelas susu di tangannya membuat Mawar spontan memeluk tubuhnya."Tuan_""Susshh! Jangan memanggil ku tuan!"ucap Revan lalu menutup pintu kemudian segera beranjak mendekati wanita yang dinyatakan tengah mengandung bayinya itu.Mawar menatap sekeliling. "Kita ada di mana, tuan?"tanya Mawar membuat Revan menggeram marah."Sudah kubilang jangan panggil aku tuan. Apa kamu tuli?"bentak Revan membuat Mawar menciut ketakutan."Maaf tu__eh" Mawar segera menutup mulutnya. Ia hampir keceplosan memanggil tuan lagi.Revan menghela napas. "Mulai sekarang panggil aku sayang!"titah Revan membuat Mawar mengernyit bingung."Sayang? Tapi kan tuan majikan saya." ucap Mawar membuat Revan langsung menyentuh perut rata mawar."Di dalam sini. Ada bayi ku. Kamu sedang mengandung, Mawar." ucap Revan memberitahu membuat Mawar melotot kaget."Ap
Magbasa pa
🌹Bab 5
Happy Reading! "Tuan." Mawar langsung bangun dan menutup pahanya dengan selimut."Siapa yang menyuruhmu menutupnya?"tanya Revan tajam membuat Mawar menunduk. Ia ketakutan saat mendengar nada tajam yang dikeluarkan oleh tuan Revan."Buka kembali!" titah Revan membuat Mawar menggeleng pelan."Tapi tuan__""Mawar!" ucap Revan penuh penekanan membuat Mawar dengan tangan gemetar membuka selimut yang tadi menutupi pahanya.Revan tersenyum tipis. "Sekarang lepas bajumu!""Apa?" Mawar langsung melotot kaget."Lakukan!"desak Revan dengan tatapan tajam membuat Mawar terpaksa menurut. Ia perlahan melepas pakaian atasnya hingga kini tubuhnya hanya memakai bra dan celana dalam."Sudah, tuan." adu Mawar membuat Revan berdehem lalu segera menindih tubuh kecil Mawar dengan memberi sedikit jarak pada perutnya."Tuan, jangan__" tolak Mawar yang menolak ciuman dari tuan Revan.Revan mengeram marah lalu memegang kepala Mawar sedikit kuat. "Jangan menolak atau aku akan bersikap kasar." ancam Revan membua
Magbasa pa
🌹Bab 6
Happy Reading! Mawar terus saja merintih saat tubuhnya dimasuki dengan gerakan kasar. Sedang Revan hanya menatap istrinya dengan tenang. Ya. Istri, karena mereka baru saja menikah beberapa jam yang lalu. Dan sekarang Revan sedang menagih haknya sebagai seorang suami."Mawar. Kamu sangat nikmat." Ucap Revan lalu memegang pinggul istrinya kuat lalu bergerak semakin cepat.Kegiatan itu berlangsung cukup lama hingga Revan dan Mawar akhirnya mendesah bersamaan hingga cairan cinta mereka keluar dan menyatu di bawah sana.Setelah beberapa menit. Revan melepas tubuh Mawar yang lemas dari pelukannya lalu menarik miliknya keluar hingga membuat tempat tidur yang mereka gunakan dibanjiri oleh cairan cinta mereka."Aku ada rapat dan mungkin tidak akan pulang malam ini."ucap Revan lalu beranjak menuruni tempat tidur.Sedang Mawar hanya bisa diam sembari bergerak pelan mencari posisi tidur di tempat yang tidak basah.Revan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri lalu keluar dengan handuk seba
Magbasa pa
🌹Bab 7
Happy Reading! Revan memasuki rumah dan langsung diam saat mendengar suara gelak tawa. Bram juga baru saja tiba dan berdiri di samping putranya."Aku rasa mamamu sudah sangat akrab dengan menantunya."ucap Bram lalu melangkah menuju asal suara tawa.Sedang Revan hanya menghela napas kesal. Bukankah sudah dia bilang untuk jangan keluar kamar jika tidak ada yang penting. Lalu kenapa Mawar bisa bicara dan bahkan tertawa bersama mamanya.'Ini gawat, bagaimana jika Mawar terlalu nyaman bicara dan malah keceplosan.' batin Revan yang segera berjalan menuju ruang keluarga."Hahaha sudah mama bilangkan, Revan itu sangat lucu waktu kecil." ucap Widya sembari menunjuk sebuah foto."Iya mah, mas Revan bahkan__""Ehem"Mawar langsung terdiam lalu berbalik melihat tuan Revan yang menatap tajam ke arahnya. Sedang Widya langsung menutup album foto yang ada di tangannya."Revan, berhenti menatap istrimu seperti itu. Lihat! Mawar kelihatan takut."tegur Widya membuat Revan melunakkan tatapannya.Widya m
Magbasa pa
🌹Bab 8
Happy Reading! Mawar duduk di kursi sambil menatap tiga wanita yang kini tengah sibuk menata pakaian, tas, sepatu dan perhiasan di dalam ruangan samping kamar mereka. Mawar tidak tahu apa itu, namun yang jelas ruangan itu khusus menampung semua barang-barang pribadi tuan Revan dan kini ruangan itu juga dipenuhi oleh barang-barang wanita.'Apa tuan Revan membeli semua itu untuk nyonya Meysa?' batin Mawar. Pasalnya barang-barang seperti itu sangat sering dibeli oleh nyonya Meysa. Dan Mawar tahu harganya pasti sangat mahal."Nyonya, bisa istirahat! Kami akan mengaturnya dengan rapi." ucap salah seorang dari mereka membuat Mawar tersenyum canggung. Ia ingin pergi tapi bagaimana jika salah satu dari mereka malah mengambil barang tuan Revan. Bukankah nanti dirinya yang akan disalahkan. Apalagi semua barang-barang tuan Revan sangat mahal. Mawar bahkan pernah mendengar tuan Revan membeli jam tangan seharga 7 milyar."Em_ apa kalian ingin minum?" tawar Mawar. Pasalnya sudah hampir satu jam da
Magbasa pa
🌹Bab 9
Happy Reading! Revan menatap Mawar yang masih belum sadarkan diri. Setidaknya pendarahan tadi tidak sampai menggugurkan kandungannya. Namun tentu saja, akibat dari pendarahan tadi membuat kandungan Mawar lemah. Wanita itu harus istirahat total dan itu artinya Revan tidak bisa mengunjungi anaknya selama beberapa minggu."Sial." Gumam Revan lalu mengeluarkan ponselnya. Saking paniknya, ia sampai lupa memberi orang tuanya kabar."Tuan, air."Revan langsung mendongak dan buru-buru menyimpan ponselnya saat mendengar suara Mawar."Air."gumam Mawar lemah membuat Revan dengan sigap mengambil air dan sedotan kecil."Ini, pelan-pelan!" ucap Revan lalu membantu Mawar minum.Mawar menyudahi minumnya lalu kembali menutup mata. Namun sedetik kemudian ia kembali membukanya, kali ini sedikit melotot."Tuan, bayinya?" tanya Mawar membuat Revan mengangguk."Dia baik-baik saja dan maaf_" ucap Revan lalu mengambil tangan Mawar untuk dia kecup."Ini tidak akan terjadi lagi. Aku janji." ucap Revan tulus m
Magbasa pa
🌹Bab 10
Happy Reading! Revan mendorong kursi roda yang ditempati oleh istrinya memasuki ruang rawat Arga."Kakak." panggil Arga. Anak itu memang terlihat semakin sehat.Mawar tersenyum manis. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Mawar lalu menggenggam jemari adiknya.Arga mengangguk. "Dokter bilang minggu depan aku akan di operasi." ucap Arga senang. Tentu saja, membayangkan bahwa setelah operasi dia bisa kembali hidup normal membuatnya sangat bahagia.Mawar mengangguk. "Di mana ibu?" tanya Mawar pasalnya pagi tadi ia melihat ibunya datang lewat cctv."Ibu harus pulang, tapi nanti malam akan datang membawa makanan." ucap Arga lalu melirik pria yang datang bersama kakaknya. Arga juga bingung kenapa kakaknya berada di kursi roda.Mawar mengetahui kebingungan adiknya. "Kakak terjatuh saat bekerja, tapi sekarang sudah tidak papa. Tidak perlu khawatir dan ingat jangan beritahu ibu." ucap Mawar membuat Arga mengangguk."Kakak bekerja keras untuk Arga dan ibu. Terima kasih." ucap Arga tulus membuat Mawar m
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status