Share

Bab 13. Semakin aneh.

"Bagaimana aku bisa memikirkan pertanyaan hanya dalam waktu setengah jam?" tanyaku dengan mulut yang terisi penuh.

"Sambil makan pula!" gerutuku, masih sambil menyuap sesendok bubur ke mulutku.

Kepala pelayan itu hanya tersenyum dengan penuh arti. Sesekali ia melirik jam di dinding.

"Pertanyaan pertama," ucap bu Martha. Aku berpikir sejenak. "Uhm, mengapa Ayah dan Ibuku belum menjemputku?" Bu Martha segera mencatat pertanyaanku kemudian berkata, "Pertanyaan kedua." Aku melirik wajah kepala pelayan yang datar itu. Bu Martha hanya menatapku tanpa ekspresi.

"Mengapa kalian masih menahanku?" Sekali lagi kulihat, kepala pelayan itu mencatat dengan serius.

"Pertanyaan ketiga," ucapnya ketus. Aku memasukkan sesuap bubur ke mulutku sambil berpikir.

"Apa tugasku yang tadi kamu bilang?" Kepala pelayan itu menganggukkan kepalanya masih sambil menulis. Sesekali ia melirik jam di dinding.

"Pertanyaan keempat, silahkan! Tersisa 5 menit lagi"

"Hah?" Aku tersedak makananku. Wanita paruh baya itu sam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status