Share

88. Hasil penelusuran 1

Pembicaraan berlanjut setelah makan malam, makanan penutup di bawa ke ruang keluarga. Kali ini Rehan duduk di samping Keysa. Mendengarkan pembicaraan menyangkut pembunuhan orang tuanya tentunya sangat tidak mengenakan hati. Makanya Rehan harus memberikan dukungan moril untuk Keysa.

"Sepertinya kalian kelihatan tidak sabar mendengar cerita papa," ucap tuan Sunshine.

Rehan dan Keysa hanya tertawa tanpa suara. Mereka tak bisa memungkirinya.

"Apakah ada kemungkinan lain?" tanya Rehan.

"Sebenarnya ini adalah rahasia besar yang tidak bisa di ketahui oleh kalian berdua, takutnya kalian tidak bisa bijak mendengarnya. Tapi ini baru berupa spekulasi. Papa dan detektif yang menyimpulkannya, benar tidaknya hanya Tuhan dan mereka yang bersangkutan yang tahu.

Rehan menatap ayahnya dengan penuh tanya.

"Sejak kapan papa penuh teka-teki seperti ini?" protes Rehan.

"Ini aib orang nak!"

"Lho, tujuan papa kan hanya ingin membuka kebenaran agar kita tahu siapa pembunuhnya, dengan begitu kita akan bisa leb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status