Share

Membawa Lari Anak Kembar CEO
Membawa Lari Anak Kembar CEO
Penulis: Almiftiafay

Bab 1 - Mempelai Pengganti

"Kamu masih perawan. Siapa kamu sebenarnya?"

Tanya itu datang dari seorang lelaki yang menatap noktah merah yang tertinggal di atas seprai di atas ranjang miliknya, kedua matanya mengarah lurus pada seorang perempuan yang kini sedang meringkuk mencoba menutupi tubuhnya yang polos tak berlindung sehelai benang, Isabella Lara Gilbert.

Lelaki itu Jest Alexander Suh. Mereka baru saja melakukan malam pertama setelah menjadi pasangan suami istri.

Bukan dalam pernikahan baik-baik karena Lara ada di sini untuk menggantikan Nala, kembarannya yang kabur entah ke mana.

Lara terpaksa menjadi mempelai pengganti bukan tanpa tujuan. Ini dia lakukan untuk membuat bisnis ayahnya yang sedang ada di ambang kebangkrutan bisa bertahan.

Ayah Alex, yang merupakan sahabat ayahnya, mau menggelontorkan dana besar untuk membantu bisnis mereka tapi dengan satu syarat, agar mereka menjodohkan anak mereka.

Melalui kesepakatan itu, mereka akhirnya menikahkan Nala dengan Alex.

Tapi semuanya tidak berjalan sesuai rencana!

Nala yang semula setuju, mendadak hilang tak bisa ditemukan. Tak seorang pun tahu di mana dia berada. Ayahnya hampir terkena serangan jantung sampai Lara menyetujui untuk menikah dengan Alex.

Lalu bagaimana sekarang?

Mereka telah gagal mengelabui Alex. Lelaki itu tahu yang baru saja meghabiskan malam panas dengannya bukanlah Nala.

"Jawab aku! Kenapa kamu diam saja? Kamu tuli?"

Lara kesakitan saat Alex meraih pergelangan tangannya dengan kuat seolah itu bisa meremukkan tangan kecilnya.

Ucapan dan tindakannya sama-sama kasar. Tidak pernah Lara diperlakukan sekasar ini oleh seseorang.

Jari telunjuk Alex sekali lagi mengarah pada darah yang ada di sana saat dia memperjelas yang sebelumnya dia katakan.

"Ini bukti kamu masih perawan. Kamu bukan Nala. Tidak mungkin perempuan panggilan sepertimu masih perawan."

Alis tegasnya hampir bertaut saat dia memindai setiap sudut wajah Lara yang kebingungan.

'Perempuan panggilan? Apa maksudnya?' Lara bertanya dalam hati. 'Perempuan panggilan' yang dikatakan olehnya persis seperti yang disampaikan oleh Alex sesaat sebelum dia membuat Lara tak berdaya.

Tadi dia mengatakan, 'Akan aku cicipi tubuh yang kamu perjualbelikan di luar sana. Setidaknya aku telah membuat bisnis receh ayahmu bertahan.'

"Siapa kamu?!"

Suaranya kembali terdengar, membuat Lara tersentak karena dia baru saja tenggelam dalam banyak tanya yang tak menemui jawab.

"JAWAB!"

Lara menepis tangan Alex sebelum lelaki ini semakin kasar.

"Apa maksud kamu? Aku Nala."

"Pembohong!" sentak Alex penuh amarah.

"Jawaban apa yang kamu inginkan? Aku Nala! Harus berapa kali aku bilang?"

Lara tidak akan mengambil resiko dengan mengatakan siapa dia sebenarnya. Melihat tempramen lelaki ini, dia bisa saja melakukan hal buruk. Tak seorang menjamin Alex tidak akan menyakiti Lara atau membiarkan keluarganya lolos begitu saja karena telah membohonginya.

Lara ketakutan melihat mata sekelam malam itu. Mengoyak rasa percaya dirinya yang mencoba bertahan dengan jawaban yang sama.

"Aku Nala. Kenapa kamu berpikir aku orang lain?"

Alex terdengar tertawa lirih, rambut hitamnya bergerak saat dia menggeleng dan turun dari tempat tidur sembari mengenakan pakaiannya.

"Kalau kamu tidak mau mengaku, aku akan cari tahu jawabannya sendiri. Asal tahu saja, aku sangat benci dengan orang-orang sepertimu atau keluargamu itu, yang melakukan segala cara agar tujuannya tercapai."

"Kamu pikir aku mau menikah denganmu? Sama sekali tidak!" kata Lara dengan sisa-sisa keberanian yang ia punya.

Alex hampir memungut kemeja yang ada di lantai tapi hal itu dia urungkan. Tangannya yang sudah menggantung nyaris menyentuh kain yang tergeletak sembarangan itu berubah arah menyentuh dagu Lara.

Lara mencoba melepaskan tangannya tapi sayang dia kalah tenaga dari Alex.

"Kamu bilang kamu tidak mau menikah denganku? Kamu pikir kamu siapa yang beraninya bilang begitu? Apa di matamu aku ini lelaki yang mudah dikendalikan?"

Iris gelap yang tadinya Lara jumpai di sepasang netranya telah berganti menjadi mata serigala. Membuat Lara merasa kecil, seperti seorang anak yang hilang di tengah hutan pohon ek.

Tahu Lara telah menyinggung harga dirinya, apalagi dengan Alex yang mengira Lara adalah perempuan panggilan, Lara memutuskan untuk meralat ucapannya.

"Maaf, maksudku ... aku juga terpaksa melakukan pernikahan ini."

Tubuh mungil Lara nyaris terhempas ke belakang saat Alex melepas tangan dari dagunya.

"Kamu bukan Nala, 'kan? Nala itu perempuan yang berpindah dari ranjang yang satu ke ranjang yang lainnya setiap malam. Jadi siapa yang dikirim oleh Roy untuk menikah denganku ini?"

Punggungnya tegak, Lara bisa melihat tubuh bagian atasnya yang perlahan tertutup saat dia akhirnya mengambil kemejanya dan mengancingkannya dari bagian paling atas.

Pikiran Lara terbagi antara keharusan menjawab Alex, dan ungkapannya yang mengatakan bahwa saudara kembarnya itu adalah seorang perempuan panggilan.

'Sejak kapan Nala seperti itu? Apa kaburnya dia dari pernikahan karena ada hubungannya dengan itu? Apa papa tahu apa yang dia lakukan di luar sana?'

Monolog terjadi tanpa henti dalam benaknya sampai bariton dingin Alex membuatnya tersadar.

"Nanti, kalau aku menemukan jawaban siapa kamu, akan aku buat orang yang mengirimmu ke sini itu sebagai orang pertama yang menerima akibat karena menipuku. Dan itu adalah Roy."

Lara seketika menegang. Dia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa ayahnya. "Jangan, jangan lakukan itu!" serunya memohon.

"Maka jawab aku dengan benar!"

Lara menghela napasnya yang terasa berat. Mempertimbangkan ancaman Alex atas ayahnya, dia pun memutuskan untuk mengaku.

"Aku ... aku Lara. Nala itu kembaranku."

Alex tersenyum sinis. Memiringkan kepalanya saat bertanya, "Kenapa kamu yang ada di sini?"

"Nala hilang sejak semalam, tidak bisa dihubungi dan tidak pulang sampai tadi pagi sebelum pernikahan. Kami tidak tahu dia pergi ke mana."

"Jadi Roy mengirimmu ke sini karena wajah kalian sama?" Alex mendengkus.

"Iya." Lara menunduk, meremas jari-jari kecilnya yang berpangku di atas lutut.

"Kalian sekeluarga memang penipu. Sebegitu inginnya Roy mempertahankan bisnisnya sampai menyuruhmu untuk menggantikan Nala?"

"Kami tidak punya pilihan," Lara mencoba membela diri.

"Dan anak perempuannya yang bodoh ini menurut saja melakukan perintahnya? Sama saja! Senang karena berhasil menipuku?"

Lara tidak menjawab. Air mata tertahan membingkai kedua netranya. Kakinya kebas, dia tidak ingin membiarkan Alex jenuh menunggu dan dengan suara yang gemetar menjawab,

"Aku tidak bermaksud menipumu. Maafkan aku."

"Memuakkan!"

Alex berjalan mengitari tempat tidur untuk sampai di dekat Lara, meraih pergelangan tangannya sekali lagi, mencengkeramnya dan menarik Lara hingga dia turun dari ranjang.

"Sakit, Alex!"

Alex mengabaikan Lara yang merintih kesakitan. Dia seret wanita itu dengan keadaan yang menyedihkan. Pakaian Lara dia tendang dengan kakinya lebih dulu sampai di ambang pintu.

Alex membuka pintu kamarnya dan baru setelah itu dia mendorong Lara keluar dari kamarnya.

"Aku tidak akan menganggap pernikahan ini terjadi, Lara. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu dengan baik atau bahkan menyebutmu sebagai istri. Keluar kamu dari kamarku!"

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Linda
sumpah Alex tidak sesuai harapan ku🥹🥹
goodnovel comment avatar
Toni Ni
lanjut sepertinya aku tertarik
goodnovel comment avatar
Susan Zahra
alex jahat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status