Masi ada rasa was was menyelimutti perasaan melin saat langka kakinya yang mengiringi langka Bu Novi berhenti di sebuah pintu yang tertulis ruangan Dirut..
ibu Novi dengan segera mengetok pintu dengan suara yang tidak begitu keras..dan tak lama pintu di buka dari dalam oleh seorang pemuda yg memakai setelan dinas seorang supir..lalu pemuda itu mempersilakan bunovi dan melin untuk segera masuk..karna bos sudah menunggu..
Melin memperhatikan pemuda itu dengan seksama dan merasa perna bertemu dengan pemuda itu..sebaliknya pemuda itu juga sempat ternganga melihat gadis cantik yang bersama ibu Novi ternyata wanita yang menabraknya swaktu berada di butik kemarin sore..namun karna saat ini mereka sedang berada di ruang Dirut,pemuda itu tidak berkata apa apa dan hanya mengedipkan mata ke melin sambil tersenyum..melin yang melihat itu menjadi penasaran tentang pemuda itu kenapa ada disini..iapun membalas tersenyum sambil mereka berjalan masuk..
Sesampai di depan meja Direktur perusahaan itu ibu Novi segera mengucapkan"selamat pagi pak Hendra'..sambil menundukkan kepalanya ke pak Hendra yang merupakan Direktur di perusahaan itu.
Melihat itu pak Hendra yang berpenampilan tenang dan nampak berwibawa menjawab"pagi juga ibu Novi..silakan duduk"..mempersilakan ibu novi dan melin untuk duduk di kursi yang tersedia..sementara pemuda yang tadi bukakan pintu hanya berdiri dan menghampiri pak Hendra meminta izin untuk meninggalkan ruangan karna ada yang mau ia kerjakan..namun sebelum pemuda itu balek badan untuk pergi..pak Hendra berucap "tunggu sebentar Ndak usah buru buru..mari kenalkan dulu dengan sekretaris baru bapak..karna mulai hari ini kalian berdua akan kerja sama membantu saya..iya begitukan Bu Novi.."tanya pak Hendra ke Bu Novi lalu pak Hendra memandang ke arah melin..
Ibu Novi anggukkan kepalanya ..sementara melin semangkin penasaran..dan bertanya tanya dalam hatinya..siapakah pria ini kenapa bos bilang mereka akan bekerja sama?..dan saat pak Hendra memandangnya melin jadi menunduk untuk memberi hormat ke pak Hendra lalu anggukkan kepalanya walau dirinya belum mengerti apa yang di maksudkan itu.
Pak Hendra lalu mengenalkan pemuda yang di sampingnya itu adalah seorang ajudan merangkap supir pribadinya ke mellin..mendengar itu semua pertanyaan yang ada di kepala melin dari tadi terjawab sudah.
Lalu melin mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan pria itu..dan mereka saling berjabat tangan dan saling sebutkan nama sambil saling tersenyum tanda mereka akan menjadi rekan kerja dalam membantu pak Hendra
.. Tak lama setelah perginya Rian yang merupakan ajudan pak Hendra dari ruangan itu..pak Hendra meminta ke Bu Novi agar antarkan melin ke meja kerjanya dan sekalian berikan arahan ke sekretaris barunya itu apa saja yang menjadi tugasnya di sini..melin pun diantar ke meja kerjanya yang berada di sebrang pintu ruangan pak Hendra dan bersebelahan dengan meja Rian yang merupakan ajudan pak Hendra..
Setelah memberikan arahan dan apa saja yang menjadi tugas melin di sini..Bu Novi kembali keruangannya.
Melin mulai mempersiapkan peralatan kerjanya dan mulai standby duduk di kursinya sambil menunggu kalau ada telpon yang berbunyi di meja tanda ada panggilan dari bos nantinya..dalam hati melin..begini rupanya jadi seorang sekretaris..semoga aja bosnya orang baik yang tidak mau minta macam macam kepadanya,seperti yang di wanti wanti oleh Tante Lisa pagi tadi.
Sebagai sekretaris pribadi yang baru.. belum banyak yang melin ketahui tentang pekerjaannya..untung aja ada Rian ajudan sekaligus merangkap supir pribadi pak Hendra yang selalu membantu dan memberi arahan arahan ke padanya apa saja yang harusnya melin kerjakan..kerja sama mereka berdua semangkin hari semangkin kompak dan karna selalu dekat dan selalu bersama dalam membantu kerja bos mereka..melin dan Rian sama sama timbul rasa suka di hati mereka..dan pada suatu hari Rian beranikan diri mengungkapkan perasaannya ke pada melin "Mel..aku mau bilang sesutu ke kamu.." Rian pegang tangan dan sambil menatap wajah melin..melin yang juga ada rasa suka ke Rian,menunduk dan merasa berbunga bunga hatinya ketika Rian memegang tangannya dengan messra..sambil berucap lembut"kamu mau bilang apa.."Rian masi pegang jari jemari melin yang halus sambil terus pandangi wajah melin..lalu beranikan diri berkata'"mel..aku suka dan sayang ke padamu..maukah kamu jadi pacarku..?." Me
Sore yang indah bagi Melinda terasa singkat begitu roda kendaraan yang membawanya telah sampai di halaman rumahnya.. Rian dengan semangat dan senyumnya yang penuh cinta segera turun dan membukakan pintu untuk kekasih yang ada di sampingnya itu..melin merasa berbunga bunga hatinya karena merasa di perlakukan istimewa oleh Rian yang sekarang sudah jadi kekasihnya..masi terbayang di mata melin kejadian barusan saat Rian mengajaknya makan malam berdua di sebuah restoran untuk pertama kalinya. Tidak banyak yang terucap soreh itu..sepanjang di perjalanan menuju restoran Rian pegangi jari jemari melin sambil menyetir mobil bosnya itu..begitu juga sesudah sampainya mereka di resto.. Rian kembali pegangi jari jemari melin yang halus itu dengan mesra seakan akan mengisyaratkan bahwasanya melin miliknya..sama halnya dengan melin saat itu..hatinya merasa berbunga bunga saat Rian memegangi jari jemarinya..saat itu melin merasa seperti memiliki tempat untuk menyandarkan perasaan cin
Sore menjelang malam itu mendadak langit mendung..dan tak lama kemudian gerimis pun mulai turun..melin yang tidak begitu memperhatikan pandangan om boy yang penuh birahi kepadanya terus melangkahkan kaki mendekati pintu rumah Tante Lisa..lalu mengeluarkan kunci serapnya dari dalam tas yang ia sandang di bahunya dan dengan segera masuk ke dalam rumah dan sengaja tidak mengunci dari dalam..Om boy yang semenjak tadi matanya penuh birahi melihat dan memperhatikan tubuh melin dari belakang ..mendadak timbul niat kotor terhadap keponakan kekasihnya itu.Diam diam om boy mengikuti melin dari belakang dengan menjaga jarak sambil matanya melihat kanan dan kiri karna takut nanti mendadak muncul Tante Lisa memergoki aksinya ini..Pelan pelan omboy masuk kerumah yang tidak di kunci dari dalam oleh melin yang mungkin tidak menaruh rasa curiga ke om boy kekasih tantenya itu.Omboy melihat melin sudah masuk ke kamarnya dan lagi lagi tidak menguncinya dari
Perlahan hujan mulai meereda,langit yang tadinya berawan hitam berangsur angsur mulai terlihat cerah..Malam Minggu itu terasa malam kelabu bagi hidup Melinda yang hampir saja ternoda kehormattannya..masi mengalir air mata melin sambil terisak menahan tangis trauma atas kejadian yang menimpanya barussan..,dengan ucapan lembut sambil membelai rambut melin yang masi acak acakan Tante Lisa mencoba menenangkan keponakannya itu.Tante Lisa merasa bersalah karena soreh itu dirinya tidak berada dirumah karena di ajak teman sosialita nya pergi ke mall untuk shopping..dia sangat terkejut sesampainya di rumah menyaksikan om boy yang tidak lain adalah kekasih hatinya hampir saja memperkosa Melinda keponakannya..untung saja dirinya sampai dirumah di saat detik detik perbuatan biadab omboy hampir menodai kesucian orang yang ia sayangi seperti anaknya sendiri..Mereka benar benar shock dengan kejadian ini..melin merasa om boy seperti pamannya sendiri karena
Dering alarm nyaring berbunyi ketika hari sudah menunjukkan pukul 07 00 pagi,agak tersentak Melinda menatap kearah jam alarm yang terletak di atas meja yang tak jauh dari tempat tidurnya,karena biasanya jam segitu dirinya sudah berangkat kerja .buru buru ia bangkit dari tempat tidurnya,namun mendadak terdengar suara lembut dari seorang pria"eaat Ndak usah terburu buru sayang,..ayo kita tidur lagi..hari ini kan kita masi cuti bulan madu..".ucapan pria yang tak lain suaminya itu menyadarkan nya bahwa dirinya dan Rian malam tadi baru saja meresmikan hubungan mereka menjadi pasangan suami istri.Melin merasakan 2 tangan yang kekar sedang melingkar di pinggangnya..dan tubuhnya sedang di peluk dari belakang..ia lalu memutar posisi badannya untuk berhadapan dengan Rian yang rupanya masi terpijing matanya namun bibirnya berucap seperti orang yang sedang mengigau..Melinda memperhatikan raut wajah suaminya yang begitu tampan dari jarak yang begitu dekat .lalu ia berucap"H
"tok tok tok.tok"tiba tiba terdengar suara kamar Melinda di ketok dari luar..lalu terdengar suara Tante Lisa memanggil"Melinda..Rian..sarapan sudah tersedia di meja makan..segeralah kalian berdua sarapan..entar ke buru dingin..Tante mau pergi ke pasar ada yang mau Tante cari"..rupanya Tante Lisa sudah menyiapkan sarapan dan bergegas pergi ke pasar tanpa menunggu Melinda dan Rian keluar dari kamar mereka.Mendengar panggilan Tante Lisa Rian dan Melinda yang sedang berpelukan karena baru menyelesaikan pertempuran ronde ketiganya..bergegas bangun dan Melinda mengajak Rian untuk segera mandi bersama.Baru saja Rian berdiri hendak menyusul Melinda yang sudah duluan masuk kekamar mandi mendadak terdengar suara berdering di handphone miliknya yang terselip di selimut tidur mereka.."halo"ucap Rian..tanpa memperhatikan nama siapa yang muncul di layar ponselnya."Halo selamat pagi tuan muda..bagaimana kabarmu pagi ini"terdengar suara pak Hendra Setiawan dari sana.rian seg
"Hay sayang..kenapa melamun..segeralah bersihkan dirimu di kamar mandi".tiba tiba terdengar suara Melinda yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah berderai dan hanya memakai handuk. .Rian jadi tersentak dari lamunannya yang masi memikirkan keadaan ayahnya.."Hmm..okelah sayangku..tadi barusan pak Hendra menelepon..katanya sore ini kita di undang kerumah beliau untuk makan malam"..ucap Rian pelan seperti kurang bersemangat."Ooooh jadi karena itu..yang membuat suamiku melamun..tak masalah..kita kan lagi cuti..jadi kalau bos mengundang..kapan saja kita bisa berangkat kan.."ucap Melinda yang belum tau apa sebenarnya yang jadi pikirran suaminya.Rian hanya anggukkan kepala lalu mendekati istrinya yang terasa harum sesudah mandi dan dengan cepat mencium pipi istrinya..lalu dengan senyum kemenangan ia masuk ke dalam bilik kamar mandi..Melinda tidak bisa berbuat apa apa dengan apa yang di perbuat suaminya..dia hanya tersenyum menikmati ciuman
Setelah masuk jalan Kuningan raya..Rian memberi tahukan ke sopir taksi agar berhenti di rumah nomor 10..Melinda sangat terkagum kagum melihat kemewahhan rumah bos mereka itu.."Ayo sayang kita Uda sampai.." tegur Rian yang melihat Melinda terkagum kagum dengan kemewahhan rumah milik ayahnya itu.."hmmm..apa iya ini rumah pak Hendra sayang..?"ucap Melinda yang masi kagum dengan rumah mewah itu.."mari sayang kita turun dulu..nanti kita tanyakan ke pak Hendra..apa benar ini rumahnya.."canda Rian tersenyum sambil meraih tangan istrinya ketika Taxi itu Uda masuk ke pekarangan rumah..Melinda tersenyum mendengar candaan suaminya karena dia berpikir manalah mungkin itu ia tanyakan ke pak Hendra bos pemilik perusahaan besar tempat dirinya dan Rian bekerja...ia yakin bahwa rumah ini milik bosnya..mlinda memperhatikan dari penjaga yang membukakan gerbang sampai ke dalam di hitungnya lebih dari 6 orang..dan ketika mereka keluar dari Taxi seorang pelayan separuh baya dan dua orang securiti