Sore menjelang malam itu mendadak langit mendung..dan tak lama kemudian gerimis pun mulai turun..melin yang tidak begitu memperhatikan pandangan om boy yang penuh birahi kepadanya terus melangkahkan kaki mendekati pintu rumah Tante Lisa..lalu mengeluarkan kunci serapnya dari dalam tas yang ia sandang di bahunya dan dengan segera masuk ke dalam rumah dan sengaja tidak mengunci dari dalam..
Om boy yang semenjak tadi matanya penuh birahi melihat dan memperhatikan tubuh melin dari belakang ..mendadak timbul niat kotor terhadap keponakan kekasihnya itu.
Diam diam om boy mengikuti melin dari belakang dengan menjaga jarak sambil matanya melihat kanan dan kiri karna takut nanti mendadak muncul Tante Lisa memergoki aksinya ini..
Pelan pelan omboy masuk kerumah yang tidak di kunci dari dalam oleh melin yang mungkin tidak menaruh rasa curiga ke om boy kekasih tantenya itu.
Omboy melihat melin sudah masuk ke kamarnya dan lagi lagi tidak menguncinya dari dalam,bahkan membiarkan pintunya sedikit terbuka sehingga omboy yang sudah berada persis di depan pintu kamar itu bisa melihat apa yang di perbuat melin di dalam sana.
Melin yang masi terbayang makan dan jalan bersama kekasih hatinya tadi masi berbunga bunga merasa bahagia..sambil bernyanyi pelan melin masuk ke kamarnya dan tidak memperhatikan kalo ada orang yang dari tadi mengikutinya dan melihat apa yang ia lakukan di dalam kamarnya lewat celah pintu kamar yang tidak tertutup rapat.
Dalam posisi membelakangi pintu seperti kebiasaannya sehari hari sepulang dari kerja,melin langsung meletakkan tas kerjanya di meja yang ada di kamar itu,dan setelah itu melin langsung membuka satu persatu pakaian dinas kerjanya hingga yang tertinggal hanya celana dalam dan BH yang menutupi payudaranya..disaat melin hendak mengambil handuk untuk di pakainya sementara menjelang ia pergi ke kamar mandi,mendadak terdengar pintu kamarnya terbuka..melin sangat terkejut karna tidak menduga disaat dirinya sedang tidak berpakaian ada orang yang tiba tiba masuk ke kamar dan langsung memeluknya dengan kasar dan penuh napsu membara dari seorang pria brengsek yang ternyata om boy.
Melin menjerit minta tolong sambil terus meronta sekuat tenaga,namun om boy yang bertubuh kekar dan sedang di rasuki napsu bejatnya memeluk melin dengan kuat dan dengan penuh napsu membawa tubuh melin yang sedang tidak berbusana itu ke tempat tidur lalu merebahkan dan langsung menghimpit melin yang mulai tidak berdaya..melin hanya bisa menangis memohon ke om boy agar melepaskannya sambil terus meronta dan menjerit minta tolong..namun apa daya dia hanya seorang wanita lemah yang hanya pasrah dalam ketidak berdayanya saat om boy mulai menggerayangi payu darahnya dan dengan napsu iblisnya om boy menanggalkan paksa BHnya hingga terbuka dan terlihat indahnya dua gunung aktip yang belum pernah tersentuh oleh tangan pria secara langsung itu..
Om boy seperti singa buas yang menerkam mangsanya begitu melihat melin yang sudah tidak mengenakan penutup payudaranya..dengan penuh napsu om boy langsung meremas payudara melin sambil terus menghimpit omboy menciumi wajah,bibir dan leher melin secara paksa..
Di luar hujan mulai turun dengan derasnya seperti mengiringi air mata melin yang mulai tidak berdaya saat tangan om boy mulai menggerayang turun ke arah mahkota kebanggaan seorang wanita..dengan sangat liar tangan itu mulai menarik paksa celana dalam yang melin kenakan dan melepaskannya..lalu tangan itu mulai meraba ke daerah terlarang milik melin yang sudah kehabisan tenaga,jangankan meronta menjerit pun sudah tak mampu..melin hanya bisa menangis pasrah saat melihat omboy mulai membuka ikat pinggangnya dan mengeluarkan sesuatu dari celana omboy yang sudah terbuka.
Disaat omboy hendak melakukan perbuatan bejatnya ke melin yang sudah tidak berdaya..mendadak Tante Lisa datang dan berteriak dari luar pintu kamar"dasar bajingan..binatang apa yang mau kau perbuat dengan keponakanku..! Lepaskan dia..!!Tante Lisa yang menyaksikan om boy hendak memperkosa keponakannya teriak histeris minta tolong dengan sangat keras,,sehingga tetangga tetangga Tante Lisa yang mendengar mulai berdatangan..
Om boy sangat terkejut melihat kehadiran Tante Lisa yang tiba tiba sambil teriak minta tolong dengan histeris..omboy pun buru buru lepaskan melin dari himpittannya dan dengan cepat pakai celana dan bajunya kembali.
Dengan cepat tetangga Tante Lisa berdatangan karena mendengar teriakan minta tolong..dan bertanya ke Tante Lisa"ada apa ibu Lisa kok terik minta tolong"tanya seorang bapak bapak yang langsung masuk kerumah Tante Lisa dan di ikutti beberapa orang lainnya..Tante Lisa tak menjawab pertanyaan itu dia langsung menghampiri om boy dan menamparnya lalu dia segera menutupi tubuh melin yang sudah tidak pakai apa apa dengan sepray tempat tidur dan segera memeluk melin yang menangis tersedu sedu.
Warga yang sudah berkumpul di rumah Tante Lisa segera menangkap om boy dan menyerahkannya ke pihak berwenang karena perbuatannya yang hampir memperkosa seorang gadis yang bernama Melinda malam itu.
Perlahan hujan mulai meereda,langit yang tadinya berawan hitam berangsur angsur mulai terlihat cerah..Malam Minggu itu terasa malam kelabu bagi hidup Melinda yang hampir saja ternoda kehormattannya..masi mengalir air mata melin sambil terisak menahan tangis trauma atas kejadian yang menimpanya barussan..,dengan ucapan lembut sambil membelai rambut melin yang masi acak acakan Tante Lisa mencoba menenangkan keponakannya itu.Tante Lisa merasa bersalah karena soreh itu dirinya tidak berada dirumah karena di ajak teman sosialita nya pergi ke mall untuk shopping..dia sangat terkejut sesampainya di rumah menyaksikan om boy yang tidak lain adalah kekasih hatinya hampir saja memperkosa Melinda keponakannya..untung saja dirinya sampai dirumah di saat detik detik perbuatan biadab omboy hampir menodai kesucian orang yang ia sayangi seperti anaknya sendiri..Mereka benar benar shock dengan kejadian ini..melin merasa om boy seperti pamannya sendiri karena
Dering alarm nyaring berbunyi ketika hari sudah menunjukkan pukul 07 00 pagi,agak tersentak Melinda menatap kearah jam alarm yang terletak di atas meja yang tak jauh dari tempat tidurnya,karena biasanya jam segitu dirinya sudah berangkat kerja .buru buru ia bangkit dari tempat tidurnya,namun mendadak terdengar suara lembut dari seorang pria"eaat Ndak usah terburu buru sayang,..ayo kita tidur lagi..hari ini kan kita masi cuti bulan madu..".ucapan pria yang tak lain suaminya itu menyadarkan nya bahwa dirinya dan Rian malam tadi baru saja meresmikan hubungan mereka menjadi pasangan suami istri.Melin merasakan 2 tangan yang kekar sedang melingkar di pinggangnya..dan tubuhnya sedang di peluk dari belakang..ia lalu memutar posisi badannya untuk berhadapan dengan Rian yang rupanya masi terpijing matanya namun bibirnya berucap seperti orang yang sedang mengigau..Melinda memperhatikan raut wajah suaminya yang begitu tampan dari jarak yang begitu dekat .lalu ia berucap"H
"tok tok tok.tok"tiba tiba terdengar suara kamar Melinda di ketok dari luar..lalu terdengar suara Tante Lisa memanggil"Melinda..Rian..sarapan sudah tersedia di meja makan..segeralah kalian berdua sarapan..entar ke buru dingin..Tante mau pergi ke pasar ada yang mau Tante cari"..rupanya Tante Lisa sudah menyiapkan sarapan dan bergegas pergi ke pasar tanpa menunggu Melinda dan Rian keluar dari kamar mereka.Mendengar panggilan Tante Lisa Rian dan Melinda yang sedang berpelukan karena baru menyelesaikan pertempuran ronde ketiganya..bergegas bangun dan Melinda mengajak Rian untuk segera mandi bersama.Baru saja Rian berdiri hendak menyusul Melinda yang sudah duluan masuk kekamar mandi mendadak terdengar suara berdering di handphone miliknya yang terselip di selimut tidur mereka.."halo"ucap Rian..tanpa memperhatikan nama siapa yang muncul di layar ponselnya."Halo selamat pagi tuan muda..bagaimana kabarmu pagi ini"terdengar suara pak Hendra Setiawan dari sana.rian seg
"Hay sayang..kenapa melamun..segeralah bersihkan dirimu di kamar mandi".tiba tiba terdengar suara Melinda yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah berderai dan hanya memakai handuk. .Rian jadi tersentak dari lamunannya yang masi memikirkan keadaan ayahnya.."Hmm..okelah sayangku..tadi barusan pak Hendra menelepon..katanya sore ini kita di undang kerumah beliau untuk makan malam"..ucap Rian pelan seperti kurang bersemangat."Ooooh jadi karena itu..yang membuat suamiku melamun..tak masalah..kita kan lagi cuti..jadi kalau bos mengundang..kapan saja kita bisa berangkat kan.."ucap Melinda yang belum tau apa sebenarnya yang jadi pikirran suaminya.Rian hanya anggukkan kepala lalu mendekati istrinya yang terasa harum sesudah mandi dan dengan cepat mencium pipi istrinya..lalu dengan senyum kemenangan ia masuk ke dalam bilik kamar mandi..Melinda tidak bisa berbuat apa apa dengan apa yang di perbuat suaminya..dia hanya tersenyum menikmati ciuman
Setelah masuk jalan Kuningan raya..Rian memberi tahukan ke sopir taksi agar berhenti di rumah nomor 10..Melinda sangat terkagum kagum melihat kemewahhan rumah bos mereka itu.."Ayo sayang kita Uda sampai.." tegur Rian yang melihat Melinda terkagum kagum dengan kemewahhan rumah milik ayahnya itu.."hmmm..apa iya ini rumah pak Hendra sayang..?"ucap Melinda yang masi kagum dengan rumah mewah itu.."mari sayang kita turun dulu..nanti kita tanyakan ke pak Hendra..apa benar ini rumahnya.."canda Rian tersenyum sambil meraih tangan istrinya ketika Taxi itu Uda masuk ke pekarangan rumah..Melinda tersenyum mendengar candaan suaminya karena dia berpikir manalah mungkin itu ia tanyakan ke pak Hendra bos pemilik perusahaan besar tempat dirinya dan Rian bekerja...ia yakin bahwa rumah ini milik bosnya..mlinda memperhatikan dari penjaga yang membukakan gerbang sampai ke dalam di hitungnya lebih dari 6 orang..dan ketika mereka keluar dari Taxi seorang pelayan separuh baya dan dua orang securiti
Setelah bicara demikian pak Hendra menepuk punggung Rian lalu ia berjalan menghampiri Melinda yang sedang duduk bersama istrinya.. Melihat kedatangan pak Hendra..Melinda segera berdiri untuk memberi penghormattan..namun pak Hendra segera menyuruh agar Melinda duduk kembali.." silakan duduk kembali..ada hal penting yang mau bapak bicarakan dengan mu..".. Setelah mereka duduk..tiba tiba datang pelayan memberi tau"maap tuan..hidangan sudah siap di meja perjamuan..baiknya tuan dan nyonya beserta yang lain segera menikmattinya."ucap pelayan itu mempersilakan. Mendengar itu pak Hendra mengurungkan niatnya untuk mulai bicara tentang hal yang penting kepada Melinda..iapun mengajak istri dan yang ada di ruangan itu untuk pindah ke meja perjamuan..namun mereka heran tidak melihat Rian dan Tiar
Tidak banyak yang bicara dalam meja hidangan keluarga malam itu..semua sepertinya menikmatti menu demi menu yang di suguhkan para pelayan di rumah mewah itu..nampak Tiara putri pakhendra terus memperhatikan apa yang di perbuat Melinda yang dengan teliti melayani suaminya menikmati hidangan..mereka selalu tersenyum ketika saling pandang dan sesekali nampak mereka saling menyuapi yang membuat hati Tiara menjadi cemburu kepada mereka berdua..Mendadak terdengar suara dering handphone Melinda di tengah acara makan tersebut..Melinda segera membersihkan mulutnya dengan tisu lalu pamit ke Rian untuk termisi sebentar angkat telepon ke ruangan sebelah..ia lihat di layar handphonenya tidak muncul sebuah nama yang muncul hanya nomor tidak di kenal""halo..siapaya.."..lalu terdengar.."halo..apa benar kami bicara dengan saudari Melinda..kemanakan ibu Lisa..?"..."iya saya sendiri.."jawab Melinda yang tiba tiba merasa perasaannya tidak enak.."maap ibu Melinda..kami dari Rumah sakit awalbroos
Sesampaianya di rumah sakit..Rian dan Melinda segera keluar dari mobil dan bergegas menuju ruang UGD..namun di ruang tersebut nampak kosong dan tidak terlihat siapapun kecuali petugas jaga,merekapun segera bertanya ke petugas tersebut.."maap pak dimana ibu Lisa di rawat,tadi saya dapat telepon katannya Tante saya itu masuk ruang UGD..karena kecelakaan..".tanya Melinda yang cemas dengan keadaan tantenya itu..Petugas jaga di UGD tersebut segera mengecek.."ibu Lisa sedang berada di ruangan tindakan..dokter sedang berusaha melakukan pertolongan pada beliau karena banyaknya pendarahan di kepalanya..ibu lurus saja nanti di ujung ada ruangan di sebelah kanan..di situ ibu Lisa sedang di rawat oleh dokter..tadi kayaknya ada seorang bapak bapak yang menunggui ibu Lisa.."kata petugas itu memberi tahu.."baik terimakasi pak..kami segera kesana"ucap Rian sambil berjalan menggandeng istrinya kearah ruangan