Perlahan hujan mulai meereda,langit yang tadinya berawan hitam berangsur angsur mulai terlihat cerah..
Malam Minggu itu terasa malam kelabu bagi hidup Melinda yang hampir saja ternoda kehormattannya..masi mengalir air mata melin sambil terisak menahan tangis trauma atas kejadian yang menimpanya barussan..,dengan ucapan lembut sambil membelai rambut melin yang masi acak acakan Tante Lisa mencoba menenangkan keponakannya itu.
Tante Lisa merasa bersalah karena soreh itu dirinya tidak berada dirumah karena di ajak teman sosialita nya pergi ke mall untuk shopping..dia sangat terkejut sesampainya di rumah menyaksikan om boy yang tidak lain adalah kekasih hatinya hampir saja memperkosa Melinda keponakannya..untung saja dirinya sampai dirumah di saat detik detik perbuatan biadab omboy hampir menodai kesucian orang yang ia sayangi seperti anaknya sendiri..
Mereka benar benar shock dengan kejadian ini..melin merasa om boy seperti pamannya sendiri karena dia teman dekatnya Tante Lisa,.dan tidak ada rasa curiga sedikitpun kalau akan tega melakukan hal yang biadap dan cabul ke padanya.demikian pula Tante Lisa yang tidak mengira kalo pria yang ia pacarri ternyata lelaki brengsek..dan sekarang telah mendekam di tahanan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Tiga bulan kemudian...seiring bergantinya hari melin mulai melupakan kejadian itu dan terus menyibukkan diri dengan aktipitasnya bekerja sebagai sekretaris pak Hendra.
Tante Lisa sangat senang melihat keponakannya yang tegar dan tidak mudah prustasi setelah kejadian itu..dia melihat melin makin dewasa dan kini lebih hati hati dalam menjaga diri.
Hubungan melin dan Rian pun semangkin dekat dan terlihat kecocokan di antara mereka berdua semangkin kuat dan messra.mereka saling memberi sport satu diantara lainnya.baik sewaktu di kantor maupun di jam luar kantor..singkat cerita mereka sepakat untuk membina rumah tangga menyatukan cinta mereka dengan ikattan perkawinan.
Tante Lisa pun mendukung dan merestui niat mereka yang ingin membina rumah tangga secepatnya karena ia berpikiran supaya ada orang yang bisa melindungi dan menyayangi melin dengan baik,karena .semenjak ke dua orang tua Melinda tiada Tante Lisa belum bisa melindungi Melinda seratus persen Tante Lisa melihat semua itu ada pada diri Rian yang penyabar dan sangat sayang kepada Melinda keponakannya.
Begitu juga dengan bos dimana mereka bekerja yaitu pak Hendra yang dari awal menyaksikan hubungan Melinda dan Rian yang sangat serasi dan kompak sewaktu menjalankan tugas mereka..ia sangat mendukung niat kedua setap pribadinya itu agar segera membina rumah tangga dan tidak berlama lama berpacaran..bahkan beliaulah yang menanggung secara pribadi semua biaya di acara pernikahan Melinda dan Rian..mereka berdua seperti mendapat durian runtuh dan sangat berterimakasih sekali atas kebaikan bos mereka itu yang mau membantu semua biaya pernikahan mereka hingga selesai.
Di malam resepsi pernikahan Melinda dan Rian yang di rancang sederhana berjalan lancar..walau ada yang mengganjal di benak pikiran Melinda dan Tante Lisa malam itu karena tidak hadirnya orang tua dan keluarga Rian..acara tetap berjalan dengan hadirnya keluarga pak Hendra dermawan yang mengatasnamakan perwakilan keluarga Rian yang tidak bisa hadir di acara resepsi pernikahan Rian dengan melinda..dan pada akhirnya semua acara berjalan dengan lancar dan merekapun resmi menjadi pasangan suami istri yang sah.
Malam itu mereka berdua menyatukan ci..nta kasih yang selama ini mereka bina.. Rian dengan perkasa dan mesrah menyelesaikan tugasnya dengan sempurna..begitu juga dengan melin yang dengan kemampuan sebisanya melayani suaminya dengan penuh cinta..mereka berdua merasa puas sampai pada akhir mencapai klimaks secara bersamaan.
Dengan penuh kasih sayang mereka berpelukan seakan tidak mau di pisahkan lagi untuk selamanya.
Dering alarm nyaring berbunyi ketika hari sudah menunjukkan pukul 07 00 pagi,agak tersentak Melinda menatap kearah jam alarm yang terletak di atas meja yang tak jauh dari tempat tidurnya,karena biasanya jam segitu dirinya sudah berangkat kerja .buru buru ia bangkit dari tempat tidurnya,namun mendadak terdengar suara lembut dari seorang pria"eaat Ndak usah terburu buru sayang,..ayo kita tidur lagi..hari ini kan kita masi cuti bulan madu..".ucapan pria yang tak lain suaminya itu menyadarkan nya bahwa dirinya dan Rian malam tadi baru saja meresmikan hubungan mereka menjadi pasangan suami istri.Melin merasakan 2 tangan yang kekar sedang melingkar di pinggangnya..dan tubuhnya sedang di peluk dari belakang..ia lalu memutar posisi badannya untuk berhadapan dengan Rian yang rupanya masi terpijing matanya namun bibirnya berucap seperti orang yang sedang mengigau..Melinda memperhatikan raut wajah suaminya yang begitu tampan dari jarak yang begitu dekat .lalu ia berucap"H
"tok tok tok.tok"tiba tiba terdengar suara kamar Melinda di ketok dari luar..lalu terdengar suara Tante Lisa memanggil"Melinda..Rian..sarapan sudah tersedia di meja makan..segeralah kalian berdua sarapan..entar ke buru dingin..Tante mau pergi ke pasar ada yang mau Tante cari"..rupanya Tante Lisa sudah menyiapkan sarapan dan bergegas pergi ke pasar tanpa menunggu Melinda dan Rian keluar dari kamar mereka.Mendengar panggilan Tante Lisa Rian dan Melinda yang sedang berpelukan karena baru menyelesaikan pertempuran ronde ketiganya..bergegas bangun dan Melinda mengajak Rian untuk segera mandi bersama.Baru saja Rian berdiri hendak menyusul Melinda yang sudah duluan masuk kekamar mandi mendadak terdengar suara berdering di handphone miliknya yang terselip di selimut tidur mereka.."halo"ucap Rian..tanpa memperhatikan nama siapa yang muncul di layar ponselnya."Halo selamat pagi tuan muda..bagaimana kabarmu pagi ini"terdengar suara pak Hendra Setiawan dari sana.rian seg
"Hay sayang..kenapa melamun..segeralah bersihkan dirimu di kamar mandi".tiba tiba terdengar suara Melinda yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah berderai dan hanya memakai handuk. .Rian jadi tersentak dari lamunannya yang masi memikirkan keadaan ayahnya.."Hmm..okelah sayangku..tadi barusan pak Hendra menelepon..katanya sore ini kita di undang kerumah beliau untuk makan malam"..ucap Rian pelan seperti kurang bersemangat."Ooooh jadi karena itu..yang membuat suamiku melamun..tak masalah..kita kan lagi cuti..jadi kalau bos mengundang..kapan saja kita bisa berangkat kan.."ucap Melinda yang belum tau apa sebenarnya yang jadi pikirran suaminya.Rian hanya anggukkan kepala lalu mendekati istrinya yang terasa harum sesudah mandi dan dengan cepat mencium pipi istrinya..lalu dengan senyum kemenangan ia masuk ke dalam bilik kamar mandi..Melinda tidak bisa berbuat apa apa dengan apa yang di perbuat suaminya..dia hanya tersenyum menikmati ciuman
Setelah masuk jalan Kuningan raya..Rian memberi tahukan ke sopir taksi agar berhenti di rumah nomor 10..Melinda sangat terkagum kagum melihat kemewahhan rumah bos mereka itu.."Ayo sayang kita Uda sampai.." tegur Rian yang melihat Melinda terkagum kagum dengan kemewahhan rumah milik ayahnya itu.."hmmm..apa iya ini rumah pak Hendra sayang..?"ucap Melinda yang masi kagum dengan rumah mewah itu.."mari sayang kita turun dulu..nanti kita tanyakan ke pak Hendra..apa benar ini rumahnya.."canda Rian tersenyum sambil meraih tangan istrinya ketika Taxi itu Uda masuk ke pekarangan rumah..Melinda tersenyum mendengar candaan suaminya karena dia berpikir manalah mungkin itu ia tanyakan ke pak Hendra bos pemilik perusahaan besar tempat dirinya dan Rian bekerja...ia yakin bahwa rumah ini milik bosnya..mlinda memperhatikan dari penjaga yang membukakan gerbang sampai ke dalam di hitungnya lebih dari 6 orang..dan ketika mereka keluar dari Taxi seorang pelayan separuh baya dan dua orang securiti
Setelah bicara demikian pak Hendra menepuk punggung Rian lalu ia berjalan menghampiri Melinda yang sedang duduk bersama istrinya.. Melihat kedatangan pak Hendra..Melinda segera berdiri untuk memberi penghormattan..namun pak Hendra segera menyuruh agar Melinda duduk kembali.." silakan duduk kembali..ada hal penting yang mau bapak bicarakan dengan mu..".. Setelah mereka duduk..tiba tiba datang pelayan memberi tau"maap tuan..hidangan sudah siap di meja perjamuan..baiknya tuan dan nyonya beserta yang lain segera menikmattinya."ucap pelayan itu mempersilakan. Mendengar itu pak Hendra mengurungkan niatnya untuk mulai bicara tentang hal yang penting kepada Melinda..iapun mengajak istri dan yang ada di ruangan itu untuk pindah ke meja perjamuan..namun mereka heran tidak melihat Rian dan Tiar
Tidak banyak yang bicara dalam meja hidangan keluarga malam itu..semua sepertinya menikmatti menu demi menu yang di suguhkan para pelayan di rumah mewah itu..nampak Tiara putri pakhendra terus memperhatikan apa yang di perbuat Melinda yang dengan teliti melayani suaminya menikmati hidangan..mereka selalu tersenyum ketika saling pandang dan sesekali nampak mereka saling menyuapi yang membuat hati Tiara menjadi cemburu kepada mereka berdua..Mendadak terdengar suara dering handphone Melinda di tengah acara makan tersebut..Melinda segera membersihkan mulutnya dengan tisu lalu pamit ke Rian untuk termisi sebentar angkat telepon ke ruangan sebelah..ia lihat di layar handphonenya tidak muncul sebuah nama yang muncul hanya nomor tidak di kenal""halo..siapaya.."..lalu terdengar.."halo..apa benar kami bicara dengan saudari Melinda..kemanakan ibu Lisa..?"..."iya saya sendiri.."jawab Melinda yang tiba tiba merasa perasaannya tidak enak.."maap ibu Melinda..kami dari Rumah sakit awalbroos
Sesampaianya di rumah sakit..Rian dan Melinda segera keluar dari mobil dan bergegas menuju ruang UGD..namun di ruang tersebut nampak kosong dan tidak terlihat siapapun kecuali petugas jaga,merekapun segera bertanya ke petugas tersebut.."maap pak dimana ibu Lisa di rawat,tadi saya dapat telepon katannya Tante saya itu masuk ruang UGD..karena kecelakaan..".tanya Melinda yang cemas dengan keadaan tantenya itu..Petugas jaga di UGD tersebut segera mengecek.."ibu Lisa sedang berada di ruangan tindakan..dokter sedang berusaha melakukan pertolongan pada beliau karena banyaknya pendarahan di kepalanya..ibu lurus saja nanti di ujung ada ruangan di sebelah kanan..di situ ibu Lisa sedang di rawat oleh dokter..tadi kayaknya ada seorang bapak bapak yang menunggui ibu Lisa.."kata petugas itu memberi tahu.."baik terimakasi pak..kami segera kesana"ucap Rian sambil berjalan menggandeng istrinya kearah ruangan
"Dokter..tolong Tante saya..berikan dia perawatan yang terbaik.."Melinda sangat histeris karena merasakan tubuh Tante Lisa mendingin dan tidak lagi terasa denyut jantungnya yang masi dipelukkannya..Dokter dan perawat segera memeriksa denyut jantung Tante Lisa beserta denyut nadinya di lengan tangan ..setelah memastikan hasil pemeriksaannya.."maap ibu dan bapak bapak yang ada disini..ibu Lisa sudah meninggal dunia..kami sudah berusaha semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain..kami harap keluarga ibu Lisa bisa menerima ini dengan ikhlas…"."Tidaaak..tanteku tidak mungkin mati secepat ini..tolong periksa sekali lagi dokter..barangkali beliau cuman pingsan.."teriak Melinda histeris dan merasa tidak terima dengan kenyataan bahwa Sanya orang yang sudah merawatnya setelah kedua orang tuanya tiada selama 10 tahun yang lalu kini telah tiada..Rian s