Laura Estelle adalah seorang budak wanita yang dibeli Duke Samuel. Suatu hari dia dikirim untuk melayani kaisar. Ternyata Kaisar itu adalah Stefen Angelo Collin, teman masa kecil sekaligus cinta pertamanya yang telah membuang Laura di masa lalu. Setelah dijual Stefen, Laura disiksa sebagai mainan bangsawan sebelum akhirnya dibuang ke tempat pertarungan dengan lidah terputus. Laura sangat membenci Stefen yang telah membuat hidupnya hancur, tapi ketika mereka dipertemukan kembali, Stefen malah tak mengenalnya sama sekali. Stefen mengambil pengalaman pertamanya. Lalu sekarang malah mengasihani Laura tanpa sadar bahwa dirinya sendiri yang telah membuat kemalangan datang ke kehidupan Laura. Setelah menyadari bawa wanita yang selama ini menemaninya adalah Laura Estelle, Stefen berusaha keras untuk memperbaiki masa lalunya demi mendapatkan kembali hati Laura dari bentuk kesalahpahaman yang dia buat. Namun, luka yang diterima Laura akibat Stefen sudah terlalu dalam dan sulit untuk kembali membuka hatinya untuk mencintai Stefen sekali lagi dan yang tersisa bagi Laura adalah misinya untuk menurunkan takhta Stefen dari kaisar. Bisakah Stefen dan Laura menyembuhkan luka dalam diri mereka masing-masing, setelah pertemuan yang tidak terduga ini? Apakah bisa muncul cinta di antara keduanya setelah kejadian tragis yang terjadi di masa lalu? Konflik ramalan kaum berambut biru yang akan mengguncangkan para istana kerajaan. Usaha Stefen untuk memperluas kekuasaan dan menjaga negara sebagai kaisar, termasuk melawan ras iblis yang tak pernah terkalahkan. Tehnik bela diri pedang Takendon yang merupakan ilmu pedang pasangan sebagai pelindung dan tehnik rahasia dewa kuno.
Lihat lebih banyakSenyuman Astra yang begitu senang bertemu dengan Laura bagaikan seorang pemburu yang berhasil menangkap mangsanya, mangsanya yang begitu langka. Untuk pertama kalinya, Laura melihat tatapan mata bersinar hijau di wajah Astra, kecantikannya seolah memudar dan berganti menjadi seorang wanita menakutkan dengan auranya. Debaran jantung Laura berjalan cepat, ia merasa ajalnya akan datang hari ini karena selama ia bersama Astra, ia tidak pernah melihat sosok Astra yang sebenarnya seperti ini berubah dengan wujud aslinya.Dari mana datangnya mata bersinar itu? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya, gumam Laura dalam hati.Astra tak pernah berhenti bergerak untuk mendekati Laura dengan wujud aslinya, sementara Laura memikirkan cara untuk bertahan."Kenapa kau menghindariku? Kau takut? Beraninya kau keluar dari penjara bawah tanah, apa kau memberikan tubuhmu untuk membujuk Stefen dan melepaskanmu?!" teriak Astra.Perkataannya bagaikan dejavu bagi Laura, ia menjadi ingat masalah surat dan sema
Langit malam mendadak penuh dengan suara-suara, binatang serigala, katak dan jangkrik tiba-tiba berisik bersamaan mengisi kesunyian, angin pun tak berhenti berhembus dengan gerakannya yang begitu kencang, malam yang menakutkan membuat pohon tinggi yang berimbun daun pun berjatuhan dalam kondisi yang tak sepatutnya, aura sihir tinggi seorang wanita yang sedang mengeluarkan kekuatannya membuat malam kemarau yang seharusnya sunyi tenang menjadi berisik penuh dengan ancaman, siapa yang tidak tau jika semua yang bisa melakukan hal itu adalah Lady Astra Caroline. Para pengawal merasa tubuhnya begitu kedinginan dan ketakutan dengan suasana malam yang tampak berbeda ini, mereka terus mencoba menggosokkan tangannya dan sesekali mengosok tubuhnya untuk membuat sensasi kehangatan.Masing-masing dari kediaman Laura, Red dan dirinya sudah tertidur pulas. Namun sebuah hembusan angin yang kencang membuka selimut Laura."Ah," pekik Laura.Laura terkejut karena selimutnya terjatuh. Ia memperhatikan sek
"Yang Mulia apa kau mencintai Astra?" tanya Laura. Stefen mengernyit heran mendengar Laura yang tiba-tiba mengatakan hal itu padanya."Tidak, tapi kenapa kau menanyakan hal itu?" "Apa aku tidak boleh bertanya seperti itu?" Bukannya selama ini Astra adalah wanita yang paling dekat denganmu? Sekutumu satu-satunya yang telah membuatmu berhasil menduduki kekaisaran? Bagaimana bisa tidak ada perasaan sedikit pun? Apa ia seorang pembohong dan seorang pria hidung belang? Batin Laura.Terdiam dalam pemikiran sejenak itu, ia melihat Stefen bersuara rendah yang sangat jarang terjadi dan dia terlihat sedih."Bisakah kamu menghentikan hukumanku? Aku sudah tidak tahan berdiam sepanjang waktu di kamarku," pinta Laura memecah keheningan, Stefen langsung tersadar dan menegakkan pandangannya kembali."Kau pikir aku tidak punya alasan mengapa aku melakukan hal ini? Itu yang terbaik untukmu. Aku pasti akan menemukan orang yang telah mengirimkan surat itu," tuturnya."Kamu sedang menyelidikinya? Kamu p
Red sebagai pelayan Laura yang setia membawa banyak buku untuk dibaca nonanya di sela terkurung di dalam kamar, Laura tampak sudah jenuh karena ia sudah seharian berdiam diri di kamarnya."Red, aku tidak bisa berdiam diri di sini saja, ini benar-benar membosankan! Bisakah kau membawa aku pedang atau belati? Atau tongkat apa pun itu! Aku akan melenturkan tubuhku untuk melatih diriku kembali," tutur Laura."Melatih apa? Memangnya kau ini bisa bertarung?" ejek Red yang meremehkan Laura."Inilah salah satu rahasiaku! Aku pandai berkelahi, itu sebabnya bekas luka di tubuhku muncul."Red mengingat bekas luka sebelumnya di tubuh Laura, ia menatap nonanya."Benarkah?"Tampaknya Laura harus membuktikan dirinya pada pelayan yang sudah meremehkannya ini, sudah lama ia tidak menggerakkan tangannya untuk berlatih dan bertarung, ia menarik bawahan rok yang menutupi kakinya itu dengan satu kali tarikan merobeknya. Batas betisnya menjadi batas robekan gaun yang dia pakai. Red terkejut melihat nonanya
Suara kicauan burung di pagi hari membuat Laura terbangun, matanya perlahan terbuka sedikit demi sedikit dan samar-samar ia melihat seorang pria tidur di ranjang bersamanya. Saat matanya mulai bisa melihat dengan jelas, Laura tertegun begitu sadar Stefenlah pria itu, tapi Laura kembali memikirkan bagaimana ia bisa kembali ke kamarnya? Dan selintas beberapa ingatan ketika dirinya kepanasan saat binatang Cupid itu bereaksi Laura sempat melihat kecemasan Stefen di hadapannya, begitu Stefen memeluknya, rasa kepanasan saat itu mulai mereda dan Laura kehilangan kesadaran, sejak saat itu Laura mulai mengerti reaksi Cupid. Ia yang menginginkan darah Stefen juga ia bisa berhenti hanya karena sentuhan Stefen. Ini terdengar gila ldan membuatnya ngeri, bahkan Laura tak ingin membayangkan bagaimana setiap malam ia harus meminta Stefen untuk menyentuhnya? Tidak! Kemarin Stefen sudah membuatnya begitu malu dan membawanya ke penjara bawah tanah yang begitu mengerikan, bagaimana bisa Laura langsung m
Stefen panik ketika Laura tak sadarkan diri. Ia mencoba membangunkan Laura dengan memanggil namanya 'Red', mencoba menepuk pelan pipinya, namun wanita itu sepertinya sudah kelelahan menahan rasa sakitnya hingga limbung ke pelukan sang kaisar."Yang Mulia, sepertinya sensasi terbakarnya mulai mereda, bisakah Anda menolongnya? Sebelum dia datang ke istana Ziarkia, dia sudah pernah merasakan sensasi terbakar di tubuhnya," tutur Red."Dia mengalami ini sebelumnya?" Red mengangguk mengiyakan. Dari sekian banyak wanita yang pernah dibawakan Duke Samuel kepada Stefen, Laura adalah satu-satunya wanita yang terlihat berbeda, dia tidak ingin kekuasaan kaisar, tidak ingin memiliki jiwa dan harta kaisar, dia malah seperti orang yang terpaksa melakukan sesuatu yang sangat ia benci sampai membuat kaisar geram untuk mengungkapkannya, namun wanita ini di pandangannya sangatlah misterius.Di sisi lain Baron memperhatikan sahabat di hadapannya yang begitu peduli pada Laura meskipun ia masih belum meng
Kenapa aku selalu mendengar perkataan diriku sendiri? Batin Laura. Di tengah ia sedang merasakan sensasi terbakar dari bintang Cupid yang sedang kambuh kembali, Baron dari luar sedang menghadapi kedua pengawal yang melarangnya masuk ke tahanan bawah tanah istana."Tuan Baron, Yang Mulia sudah mengatakan untuk melarang siapa pun menjenguk wanitanya!"Baron emosi mendengar penuturan pengawal yang berani melarangnya masuk, ia menyumpahi Stefen dari hatinya.Jika kamu tau jika wanita yang kamu penjara itu adalah wanita yang sudah kamu cari selama ini, kamu pasti akan menyesal!"Aku tidak peduli jika kaisar akan menghukumku! Aku ingin melihat keadaannya, kau bahkan berani menghadapi ketua panglima, apa kau tidak takut mati?!" geram Baron menakuti pengawal yang sudah mulai gelagapan. Kedua pengawal itu saling menatap dan merasa takut, mereka saling berisyarat dengan matanya untuk membiarkan Baron masuk ke penjara bawah tanah.Akhirnya kedua pengawal pun memutuskan untuk membiarkan Baron mas
"Nona Red!" teriak pelayan Laura yang pergi menghampiri nonanya yang terjatuh di lantai. Red membantunya untuk berdiri. Pandangan mata dari sekitar tempat itu menatap dingin dan mulai berbisik tentang dirinya."Wanita jalang, dia pikir dia layak untuk kaisar? Syukurlah, akhirnya kedok wanita itu diketahui oleh kaisar, kalau tidak, dia pasti akan menjadi ratu yang paling rendahan." cemooh para wanita dan pelayannya."Jangan cemaskan aku Red, aku akan baik-baik saja di sana."Red tidak mengerti apa yang salah dengan nonanya sampai mendapatkan hukuman penjara bawah tanah? Yang Red ketahui tempat itu luar biasa gelap dan sepi, bagaimana bisa nonanya kembali ke sarang yang menyakitkan? Red, pelayan paling setia Laura bersujud memohon ampun kepada kaisar, bahkan ia memberi kesaksian."Yang Mulia, jika nona Red akan tinggal di penjara bawah tanah maka bawalah aku untuk menggantikan hukumannya."Laura terkejut dengan permintaan Red, ia langsung menolak dengan tegas."Tidak! Kau tidak bersalah
"Red, lama tidak bertemu," ujar Max dengan penuh haru.Sementara Laura menatap sekeliling taman carpable, ia mencari sosok Stefen, orang yang telah mengajaknya bertemu, namun ia tidak melihat Stefen di mana pun.Stefen, kenapa dia tidak ada di sini? Bukannya dia yang mengajakku untuk bertemu? Batin Laura.Max mengikuti arah pandang Laura, namun ia tidak menemukan sesuatu."Apa kau mencari sesuatu?" tanya Max penasaran."Ah, tidak, kebetulan kita bisa bertemu di tempat seperti ini." Max mengernyit heran dengan ucapan Laura."Kebetulan? Bukannya kamu yang mengirim surat padaku untuk bertemu diam-diam?" tanya Max.Laura terkejut dengan ucapan Max."Aku, yang mengajakmu ketemuan?""Benar?"Bagaimana mungkin? Aku sama sekali tidak membuat surat itu, jadi aku di sini di jebak? Apakah Stefen pelakunya? Dia yang mengirimi aku surat untuk datang ke tempat ini."Sudahlah, jangan pikirkan yang lain. Aku sangat senang dengan munculnya surat itu." Max berjalan mendekati Laura. Laura merasa canggung
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.