Share

TAMAN PANGERAN MAXWELL

Duke Samuel cukup terkejut melihat Stefen yang tersenyum padanya.

"Anda benar-benar menyukainya? Wanita dari pelelangan dengan tubuh penuh dengan bekas luka, apa dia seleramu?" tanya Duke Samuel dengan tatapan menghinanya.

"Meskipun tubuhnya penuh dengan bekas luka, dia benar-benar seleraku," lirih Stefen.

"Kalau begitu aku senang mendengarnya."

"Senang kau bilang? Di sini hanya ada kita berdua Duke Samuel, bisakah kau lebih jujur sedikit?" ejek Stefen. Ia sangat mengenal sifat Duke tua Nest ini, setiap dia mengirimkan wanita, selalu ada bayaran yang dia minta.

"Memang benar kata orang, kita bisa menyingkirkan seseorang dari tempat kumuh, tapi tidak akan bisa menyingkirkan kekumuhan dari orang itu," jelas Duke.

Stefen menahan emosi dan menunjukkan tatapan tidak suka atas penghinaan Duke Samuel.

Dia sama sekali tidak ragu menyuarakan apa yang dia pikirkan. Dia pikir aku ini masih bocah atau apa? Batin Stefen.

"Apa kau lupa kau sedang bicara dengan siapa?" tegas Stefen.

"Apa Anda juga s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status