Share

16. Rencana Bahaya

Rani masih terus tak kuasa menahan butiran air mata. Sekilas saja sangat terlihat kalau dirinya sangat hancur. Tidak terhitung jari entah berapa Kali Lintang menyeka air mata sahabatnya.

Sama halnya dengan Dika, masih lemas dan berusaha menguatkan Rani. Telinga kanan Rani banyak sekali mendengar asupan nasihat kebaikan dari sahabat yang alim dan saleh itu.

"Ran, kamu gak sendiri karena ada aku," ucap Lintang menatap dua bola mata indah Rani.

"Aku tahu pasti sangat berat. Apalagi kayak kita memang sama-sama menjaga jarak dari laki-laki. Aku paham sekali yang kamu rasakan, Ran." Lintang mengusap hijab Rani perlahan.

"Lin, aku gak tahu harus bagaimana lagi. Pelakor itu semakin gencar mendekati suamiku. Aku takut kalau mereka sampai menikah. Lalu nasibku bagaimana nanti?" Rani sangat resah.

Terbayang suami tercinta menikah dengan perempuan lain akan sangat menyakitkan. Istri mana yang bisa kuat hati menyaksikan sendiri suami menyanding perempuan lain. Apalagi Rani yang baru saja merasak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status