Share

18. Bapak Curiga?

"Kamu ganti baju terus kita makan. Nduk, Bapak kangen sekali sama kamu," ucap Bapak terharu masih tidak percaya bisa makan dengan putri tercinta.

"Iya, Pak. Rani, juga kangen sekali sama Bapak." Rani menahan air mata yang menumpuk di pelupuk mata.

Langkah kaki berlalu meninggalkan Bapak sendirian di meja makan. Termenung dengan keraguan dan kecurigaan yang berputar mengelilingi kepala. Sekilas teringat kembali pesta pernikahan Rani yang sederhana tapi sangat membuat Bapak bahagia.

Tidak menampik banyak yang terharu melihat putri semata wayangnya duduk berdampingan dengan pria yang menjadi jodohnya. Tidak terasa senyuman bahagia dan bangga tersungging di bibir tua renta itu.

"Bapak, maaf kalau sedikit lama. Rani, mandi dulu tadi." Pandangan Rani menyapu semua makanan di meja makan.

"Iya, Rani. Biar kamu tambah ayu dan segar. Ayo, makan sini!" Bapak melambaikan tangan dari meja makan.

"Wah, semua kesukaanku. Bapak, yang masak?" tanya Rani sedikit heran.

Jauh dari Rani membuat Bapak leb
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status