Share

Part 10: Kamu itu Pezina

Kain Basahan Basah Di Kamar Mandi

Part 10: Kamu itu Pezina

"Sudah!" jawabku.

Faisal tidak menjawab dia hanya melihat wajahku. Namun, aku tidak sadar kalau dia memperhatikan aku. Aku tersipu malu dan salah tingkah. Sendok yang kuambil jatuh sangking groginya.

"Nggak usah grogi segala, Bu!" ucap Faisal sambil menyendok nasi goreng kampung ke dalam mulutnya.

Aku hanya diam dan menikmati mie gomak kuah kacang. Sudah lima menit berlalu, tidak ada sama sekali percakapan yang keluar dari tepi bibirku dan Faisal.

'Sungguh malangnya nasib kamu, Bu Nesya. Andai saja kamu menjadi bidadari surgaku, aku pasti membahagiakan kamu sampai akhir hayatmu.'

Faisal memejamkan matanya, dia sangat mencintai aku, tapi tidak berani mengatakan apa yang dia rasakan.

"Oh iya, aku ingin menggugat cerai suamiku. Aku sudah tidak sanggup lagi melihat tingkahnya."

"Bagus!" jawab Faisal spontan.

Aku melihat wajahnya, seketika bibirnya kumat kamit membaca istighfar.

"Ke-kenapa dokter bilang bagus?" tanyaku dengan nada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status