Share

46 Depresi

Pov : Vina

"Astaghfirullah, Fian ... tadi kamu demam. Sekarang malah muntah-muntah. Nggak bisa dibiarin ini. Mama antar ke klinik sekarang, ya?" ucapku begitu gugup saat melihat Fian muntah di lantai kamarnya.

Aku mulai panik. Kulihat Arin berdiri di samping pintu kamar yang memang terbuka lebar. Entah mau apa dia di sana. Ah, aku tak peduli. Tiap kali melihat dia rasanya emosiku makin meninggi. Gara-gara dia juga kemarin aku mendapatkan omelan Feri.

Aku buru-buru lari ke luar kamar, meninggalkan Arin begitu saja di samping pintu kamar Fano dan Fian. Dia terlihat kebingungan namun tak melayangkan pertanyaan apa pun. Diam membisu di ambang pintu tanpa pernah kutahu apa maunya perempuan itu.

"Fer! Feri! Gendong Fian, kita ke klinik sekarang!" Perintahku kemudian. Feri yang masih asyik nonton tivi di sofa pun buru-buru ke kamar dua ponakannya. Sementara aku buru-buru menata baju ganti kr dalam tas besar.

"Beneran demam, Rin." Lirih kudengar Feri berkomentar lalu menggendong Fian menuju
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha kan lu sebelas dua belas sama laki lu cocok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status