Share

16 Fitnah

Sejak Mbak Vina tinggal di rumah ini dua hari lalu, pekerjaanku semakin banyak. Dia bilang besok akan pulang, Syukurlah. Kontrakan Mbak Vina ada daerah Sleman. Mungkin satu jam-an jika ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dari rumah ibu.

"Sarapannya mana, Rin? Anak-anakku sudah lapar ini," ucapnya sembari mengajak dua anaknya Fian dan Fano menuju meja makan.

"Maaf, Mbak. Aku belum bikin sarapan. Baru pulang dari pasar belanja buat jualan. Tadi aku kesiangan jadi jam segini baru pulang deh," ucapku buru-buru menyiapkan segala sesuatu. Pelanggan sudah menunggu masakanku bahkan ada beberapa yang request masakan untuk anak-anak mereka.

"Gimana sih kamu, Rin. Masak ada ponakan di sini nggak dibikin sarapan dulu," ucap Mbak Vina kesal.

Aku bergegas membalikkan badan, menatap Mbak Vina yang masih berdiri di samping kulkas sembari melipat kedua tangan di dada. Dia menyuruhku seperti seorang majikan menyuruh asisten rumah tangganya saja.

"Mbak kan yang punya anak. Harusnya mbak yang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status