Share

18 Feri Unjuk Gigi

Makan malam saat ini cukup berbeda, karena keluarga ini sangat lengkap. Bahkan aku harus pindah ke ruang keluarga karena kehabisan kursi di ruang makan.

Setelah selesai, piring berserakan begitu saja di atas meja. Mbak Vina tak ada inisiatif untuk membantuku mencuci piring padahal dia juga tahu kalau sore tadi aku sudah capek memasak menu untuk makan malam ini.

"Maaf ya, Mbak. Berhubung di rumah ini nggak ada pembantu, tiap makan tolong dicuci sekalian. Kalau misal nggak mau nyuci piring, mungkin baiknya beli daun pisang atau bungkus nasi saja deh," ucapku terang-terangan di depan ibu dan Mas Sony.

Aku tak peduli lagi, sejak dulu selalu mengalah dan diam membuat Mbak Vina makin semena-mena bahkan seolah menganggapku sebagai babunya.

"Apaan sih kamu, Rin. Tinggal nyuci piring aja pakai perhitungan segala," ucap Mbak Vina sewot. Dia mencibirkan bibirnya ke arahku. Tatapannya sinis, tak bersahabat sama sekali.

"Iya, Mbak. Bantuin Arin lah, kasihan dia udah capek seharian. Masak juga se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status