Share

6. JEBAKAN MADU

Michael memperhatikan Jonas yang masih terlelap di atas tempat tidur rumah sakit, adiknya itu baru saja dipindahkan dari ruang Gawat Darurat ke ruang Recovery. Ia ingin membawa Jonas pulang tetapi masih harus menunggu hasil tes darah yang masih dalam proses pemeriksaan.

Nathan berdiri di sampingnya tanpa banyak bicara, ia menyadari beban yang dipikul sahabatnya sangat berat. Mereka bersahabat sejak masih kanak-kanak dan dibesarkan bersama-sama di lingkungan kumuh. Sejauh yang Nathan tahu, ia tak pernah sekalipun bertemu dengan ayah kandung Michael.

Abigail sempat menikah dengan seorang pria berusia lebih tua ketika usia Michael 12 tahun dengan harapan Michael memperoleh ayah yang bisa mengasihinya. Namun pria itu hanya bisa bermabuk-mabukan dan main pukul.

Michael sering dijadikan samsak hidup bila Abigail tidak ada di rumah. Untuk menghindari kecurigaan istrinya, ayah tiri Michael memukulnya di bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian.

Setelah Abigail melahirkan Jonas, ayah tirinya juga mulai menyakiti anak kandungnya itu. Sampai pada puncaknya, sang ayah mencambuk Jonas dengan sabuk saat anak itu masih berusia dua tahun. Michael nekat mengambil pipa besi dan menghantamkannya ke bagian belakang kepala ayahnya hingga pingsan.

Abigail yang akhirnya mengetahui sifat suaminya yang sebenarnya memutuskan untuk bercerai.

Sejak saat itu Michael berjanji akan melindungi Jonas meskipun nyawanya harus dipertaruhkan.

Suara langkah kaki memasuki ruangan menyadarkan Michael dan Nathan dari lamunan panjang.

Dokter Samantha muncul dengan membawa beberapa berkas dan hasil test milik Jonas, Michael merasa bahwa ada sesuatu yang tidak ingin ia dengarkan ketika melihat wajah dokter muda nan cantik itu muram.

“Tuan Michael?”

Michael berdiri, berusaha mempersiapkan mentalnya menghadapi kemungkinan yang tak diharapkan akan terjadi. Samantha yang melihat kecemasan Michael menjadi tidak tega, ia mendekati pemuda itu dan menyentuh lengannya lembut.

“Dalam pemeriksaan, kami menemukan pembengkakan di kelenjar getah bening Jonas,ia juga mengalami anemia. Ada kemungkinan adik anda menderita leukemia.”

Tubuh Michael bergetar hebat, kata-kata Samantha bagaikan besi yang dihujamkan tepat di jantungnya. Ia merasa sulit untuk bernafas, dadanya terasa sesak.

“Kami masih harus memastikan lagi dengan serangkaian tes pada adik anda, jadi sebaiknya adik anda tetap di sini.”

“Apakah adikku bisa sembuh, Dokter?” mata Michael berkaca-kaca.

“Jangan pernah berhenti berdoa dan berharap!” Samantha menepuk bahunya sambil tersenyum tipis lalu meninggalkan ruangan.

“Mich, kau tidak apa-apa?” Nathan mencoba menyadarkan Michael yang termenung cukup lama.

“Kau harus bantu aku agar diterima bekerja di tempatmu, Nate!” Michael memalingkan wajah dan menatap sahabatnya dengan serius,”Aku membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pengobatan Jonas, aku harus diterima di tempat itu.”

“Ya tentu saja, kita akan menemui Donna bersama-sama.” Nathan merangkul bahu Michael,” Kau pasti bisa melalui semua ini, percayalah!”

“Terimakasih,” Michael tersenyum getir sambil menggenggam tangan Jonas,”Kau harus sembuh, Jo kecilku.”

***

Richard tiba di sebuah klub malam sesuai alamat yang diberikan Jason. Karena situasi masih siang hari, gedung itu dalam kondisi tutup.

Belum lagi ia memegang gagang pintu kaca yang berfungsi sebagai pintu depan, seorang pria bertubuh gempal membuka pintunya dari dalam dan menatapnya tajam,”Tuan Richard?”

Richard menganggukan kepala.

“Silahkan masuk, majikan kami sudah menunggu,” pria itu menggeser tubuhnya ke samping, mempersilahkannya masuk.

Richard diantarkan ke ruang tamu dimana Donna sudah menunggunya. Wanita yang masih terlihat cantik dengan dandanan menor itu tersenyum dari tempatnya duduk,” Selamat siang, Tuan Richard!”

Wanita itu duduk di sebuah sofa panjang sambil menikmati wine di tangannya,”Silahkan duduk!”

Richard mengangguk sopan dan duduk di seberangnya, ia merasa canggung berada di tempat seperti itu. Baru saja duduk, ia sudah ingin segera keluar dari sana kalau saja tidak ingat misinya.

Kita langsung saja ke menu utama,” kata Richard dingin.

Donna menatapnya sejenak sebelum tersenyum lebar, “ Anda tidak suka berbasa-basi, aku suka itu. Baiklah, apa yang bisa kubantu?”

“Aku membutuhkan seorang gigolo,” Richard segera menyesali kebodohannya begitu melihat mimik wajah Donna berubah.

“Bukan untukku tentu saja, melainkan untuk istriku!” ralatnya cepat.

“Oh, karena anda tak bisa memuaskannya?” Donna tersenyum mengejek.

“Anda tahu tentang Jebakan Madu?” Richard balik bertanya, berusaha menahan kesabarannya.

Donna mengangguk namun keningnya berlipat tiga, tentu ia tahu apa arti dari Honey Trap atau Jebakan Madu, yaitu sebuah upaya seseorang merayu korban dan menariknya dalam hubungan palsu untuk mencapai suatu tujuan.

“Jelaskan padaku lebih detail!” Donna melipat tangannya ke depan dada sambil memiringkan kepalanya.

“Aku membutuhkan seorang laki-laki yang bisa menundukkan istriku dan membuatnya jatuh cinta sehingga aku bisa menceraikannya dengan mudah.”

Donna mengangguk paham lalu dengan tenang ia berkata,” Mohon maaf, aku tak bisa membantumu. Silahkan anda mencari di tempat lain!”

Richard mengernyitkan kening tak mengerti bercampur marah, “Apa maksudmu?”

“Anak buahku hanya memberikan layanan short time, trik jebakan madu cukup berisiko karena membutuhkan waktu. Aku tak ingin anak buahku terlibat terlalu dalam.”

“Ayolah, Jason mengatakan anak buahmu semuanya profesional.”

“Benar, tapi kami mempunyai aturan sendiri tentang layanan yang bisa diberikan pada klien. Lagipula apakah tidak berlebihan menggunakan trik Jebakan Madu pada istri yang sangat mencintai anda . Anda laki-laki yang tidak tahu bersyukur, Tuan Richard!” Donna menatapnya tajam.

Richard meremas kedua lututnya, berusaha meredakan emosi. Ia bangkit berdiri, merogoh saku celana dan mengeluarkan dompet kulit hitamnya.

“Hubungi aku bila kau berubah pikiran karena aku akan membayar berapapun yang kau minta!” Richard melemparkan kartu namanya ke atas meja dengan kasar lalu pergi tanpa permisi.

Donna berpikir beberapa lama, tawaran Richard sebenarnya menggiurkan tapi ia tidak mau anak buahnya nantinya mendapat masalah. Mereka bisa saja dituntut dan dipenjarakan karena penipuan.

“Boss, Nathan ingin bertemu!” lapor salah seorang bodyguardnya. Donna mengangguk sebagai kode ia mengizinkan salah satu anak buahnya itu untuk menemuinya. Tetapi begitu melihat Nathan muncul membawa serta Michael bersamanya, ia-pun memutar bola mata kesal.

“Mengapa kau bawa dia kemari, Nate?”

“Boss, tolong beri Michael kesempatan sekali lagi!” ucap Nathan memohon. Kalau saja Nathan bukan anak buah kesayangannya, pasti sudah wanita itu pecat sekalian.

“Boss, berikan aku satu tes lagi!” tantang Michael,” Kali ini aku bersumpah tak akan gagal kedua kalinya.”

Donna tersenyum sinis,”Kau ini anak kemaren sore yang terlalu percaya diri tapi tidak punya kemampuan. Pulang sajalah!”

Namun Michael tak mau menyerah, ia berusaha meyakinkan Donna untuk memberikannya kesempatan. Donna yang sedang tidak mood untuk berdebat menjadi jengkel bukan main.

Ia memanggil bodyguardnya untuk mengusir Michael, Michael menepis tangan bodyguard yang berusaha menyeretnya pergi dari hadapan Donna.

“Aku akan melakukan apapun, berikan aku kesempatan!” teriak Michael berkeras.

Tiba-tiba terlintas ide di kepala Donna saat tak sengaja matanya tertumbuk pada kartu nama yang ada di atas meja, ia tersenyum dan kali ini senyumannya berubah lebih manis,” Kau serius akan melakukan apapun?”

“Tentu saja!” jawab Michael tegas

“Bagaimana kalau ternyata kau tidak sanggup melakukannya?” pancing Donna.

“Aku bersedia bekerja tanpa dibayar kalau aku gagal.”

“Aku menyukai semangatmu, Anak Muda!” Donna tersenyum lebar,” Baik, aku akan memberimu kesempatan sekali lagi.”

“Terimakasih, Boss!” Michael hampir melonjak kegirangan, Nathan merangkulnya ikut merasa lega.

Sepeninggal mereka berdua, ujung-ujung bibir Donna tertarik keatas membentuk seringai licik sembari meraih ponselnya dan menghubungi nomor yang tertera di kartu nama.

“Tuan Richard, aku memutuskan menerima tawaran-mu karena aku telah menemukan anak buahku yang bisa menjalankan rencana yang Anda buat.”

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status