Share

Almira dan Dinda di Kantor Polisi

Begitu sambungan telpon terputus, aku bergegas mengambil jas yg tadi kutaruh di kepala kursi. Lalu, melangkah tergesa arah luar.

"Hans mau kemana kamu?" tanya Pak Bambang tiba-tiba saat aku tengah menutup pintu.

"Eum ... Sa-saya mau izin keluar sebentar, Pak!"

Pak Bambang langsung melihat jam yang melingkar di tangannya. Lalu, beralih ke wajahku dengan raut penuh tanda tanya.

"Sepertinya belum waktunya makan siang," ucap Pak Bambang.

"Eum ... Teman saya sedang ada masalah di kantor polisi, Pak."

"Ada apa? Memangnya kamu pengecara?"

"Bu-bukan, Pak. Saya juga belum tahu ada masalah apa. Apa boleh saya izin keluar sebentar, Pak?"

Pak Bambang sejenak terdiam, terlihat tengah memikirkan sesuatu. "Ya sudah kamu boleh pergi! Tapi, besok pagi berkas untuk meeting lusa harus sudah ada di meja saya!"

"Ba-baik, Pak. Terima kasih," ucapku, dan langsung menyambut tangan Pak Bambang. Lalu, bergegas pergi ke arah parkiran.

Selama di perjalan pikiranku dipenuhi pertanyaan juga kecemasan. Apa kiranya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status