Share

Part 2

" SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ASSYILA ROMEESA FARZANA BINTI DAVID MAHARDIKA DENGAN MAS KAWIN LOGAM MULIA SEBERAT 800 GRAM DIBAYAR TUNAI!"

Dengan satu tarikan nafas saja dia sudah berhasil menjadikan Syila sebagai istrinya dalam sekejap.

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu.

"SAH!"

Alex maupun Syila bergantian menyematkan cincin di jari manis pasangannya. Tidak ada adegan cium tangan atau mencium kening, setelah selesai prosesi akad nikah Alex langsung beranjak dari kursinya mengucapkan terima kasih kepada penghulu beserta kedua saksi.

Nenek Gayatri sudah tak bisa membendung air matanya lagi, kini Syila cucu yang selama ini ia rawat sudah bukan tanggung jawabnya lagi. Detik ini ia sudah sah menjadi istri seorang pengusaha, setidaknya hidupnya akan jauh lebih baik daripada Syila harus menikah dengan Broto.

"Selamat ya, Syila. Sekarang kamu sudah menjadi seorang istri! Ingat, ya, kamu harus jadi istri yang penurut dan harus baik melayani suamimu. Nenek harus pulang lagi ke desa, karena nenek harus merawat rumah dan kebun alm. ayahmu di sana. Kamu di sini jaga diri baik-baik, ya."

"Mengapa Nenek tidak tinggal disini saja bersama Syila?" tanya Syila.

"Nenek harus menjaga warisan yang kakek dan almarhum ayahmu berikan. Sayang kan, jika tidak ada yang merawat rumah dan kebun kita." Nenek Gayatri kembali memeluk Syila, ini adalah pertama kalinya mereka akan berpisah jarak yang sangat jauh.

Cuppp!

Nenek mencium kening Syila

"Tuan Ronald, saya titip Syila. Maafkan jika dia nakal. Syila memang anak yang nakal tapi sebenar nya hati dia sangatlah baik, Tuan."

"Nenek Gayatri tenang saja, saya tahu itu sebab saya sendiri yang meminta Syila untuk menikah dengan anak saya. Jadi saya dan Alex yang bertanggung jawab atas Syila saat ini. Nenek di desa tenang saja, ya."

"Syukurlah kalau begitu. Nak, nenek pamit kembali ke desa, ya. Jaga dirimu baik-baik, berkunjunglah ke desa suatu saat nanti, ya."

"Nenek hati-hati ya di sana. Nenek juga jaga diri baik-baik. Syila pasti akan sering mengunjungi nenek nanti dan Syila juga pasti akan merindukan Nenek." Syila berhambur ke pelukan nenek.

"Sudah ya, kasihan tuh suami kamu menunggu. Lanjutkan saja acaranya, nenek pulang dulu." Nenek melambaikan tangannya berpamitan pada Tuan Alex serta Tuan Ronald hingga beberapa bodyguard membawa nenek menghilang dari pandangan Syila saat ini.

"Kemana kamu akan membawa Syila, Lex? Apakah kamu akan membawanya juga ke rumah utama?" tanya tuan Ronald pada Alex yang sedari tadi memijit keningnya.

"Tidak mungkin, Pah! Akan sering terjadi perang dunia di rumah jika Alex menyatukan mereka."

"Alex akan membawa Syila ke apartemen milik Alex, yang mana orang lain tidak ada yang mengetahuinya."

"Baiklah, Syila karena sekarang kamu sudah sah menjadi menantu saya, saya harap kamu akan menjadi istri yang baik untuk suami mu," ucap Tuan Ronald yang dijawab anggukan oleh Syila.

"Tuan, apakah acaranya sudah selesai? jika sudah, bolehkah saya pergi beristirahat?" tanya Syila pada dua orang lelaki di depannya.

"Sangat boleh Nak, Alex ajaklah istri mu pergi dari sini. Istri mu butuh istirahat." titah Tuan Ronald pada Alex

"Irfan, antarkan dia dahulu ke apartemen, saya akan menyusulnya nanti," titah lagi Alex pada asistennya.

"Baik Tuan. Mari Non Syila, ikuti saya," ajak Irfan.

"Tuan Ronald syila pamit dulu ya mau istirahat. Sampai jumpa, Tuan," pamit Syila

"Istrahatlah, Syila."

Syila akhirnya pergi didampingi Irfan beserta dua orang bodyguard nya menuju apartemen milik Alex.

.

.

"Silahkan, Non." Irfan membukakan pintu apartemen untuk Syila.

Dengan perasaan yang belum baik-baik saja, Syila memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam apartemen milik Alex. Syila disambut oleh dua orang asisten rumah tangga yang diberi amanah oleh Tuan Ronald untuk menjaga serta membantu Syila.

Syila memberikan seulas senyuman pada kedua perempuan di depannya lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mulai sekarang , apartemen ini akan menjadi tempat tinggalnya.

"Hai, namaku Syila! Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi bestie di sini," sapanya.

"Saya Ningrum, Non. Saya ditugaskan untuk menjadi asisten pribadi Non Syila."

"Saya Ayu, Non. Saya ditugaskan sebagai asisten rumah tangga."

"Ahhh, kalian formal sekali, Syila gak suka! Panggil saja saya Syila!" Syila mengerucutkan kedua bibirnya kesal.

"Mohon maaf, Non. Lebih baik Non Syila istirahat saja. Besok, Non Syila sudah mulai bekerja di perusahaan," jelas Irfan.

"Ahh iyakah? Ya sudah, Kak Ningrum antar saya ke kamar! Saya tidak tahu kamar saya yang mana."

"Baik, Non. Mari saya antar."

"Saya duluan ya, selamat istirahat untuk kalian semua!" pamit Syila pada orang-orang di sana, yang dijawab dengan anggukan hormat untuk Syila yang kini tengah menaiki anak tangga.

***

Syila merebahkan tubuhnya diatas ranjang besar yang kini menjadi miliknya, ia mengamati dengan kagum interior di dalam kamar ini. Kamar yang hampir keseluruhan nya berwarna abu muda, simple tapi memberi kesan yang sangat baik bagi seseorang yang mengunjungi kamar ini.

"not bad! ternyata!" Syila mengangkat bahu nya.

"Kak, apakah Kakak sudah lama bekerja disini?" tanya Syila

"Sudah, Non. Sebelumnya saya dan Ayu hanya melayani ketika Tuan Alex pulang ke apartemen saja," jawab Ningrum singkat.

"Apa Tuan Alex sering pulang ke apartemen?" tanya Syila tidak mampu menyembunyikan rasa penasarannya.

"Tuan Alex sangat jarang pulang ke apartemen,Non. Tuan lebih sering pulang ke rumah utama. Karna disana ada…."

Ceklekk!!

"Tu-tuaan! Euhh…saya permisi dulu, Non Syila. Permisi Tuan!"

Ningrum melangkahkan kakinya keluar dari kamar Alex dengan rasa panik karena hampir saja ketahuan sedang menggosipkan majikannya sendiri.

"Cepat ganti baju, lalu pergi tidur!" titah Alex pada Syila yang tengah bersantai di tempat tidur, tapi Syila mengabaikan perintah Alex.

"Dengar tidak? Jika tidak ingin berganti pakaian, tidurlah diluar!" bentak Alex dengan nada yang semakin meninggi, membuat Syila tersentak lalu beranjak dari tidurnya.

"Ihhhh…dasar manusia terkutuk! bisanya marah-marah mulu!!" teriak Syila sembari masuk kedalam kamar mandi.

"Mengurus satu istri saja sangat lah sulit, ditambah lagi satu istri yang kelakuannya mirip anak set*n! nakal nya minta ampun!" Alex bergumam sendiri seraya mengacak-ngacak rambutnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status