Share

Istri Nakal Sang CEO!!
Istri Nakal Sang CEO!!
Penulis: Mettastar

Part 1

"Tuan Ronald, saya datang jauh-jauh dari Surabaya ke Jakarta untuk menjual rumah almarhum Ayah saya pada Tuan, bukan untuk menikah dengan pria ini!!" tunjuk Asyila pada pria di sampingnya. ”Sudah tua, sombong lagi!”

"Tua? Seenaknya saja saya baru tiga puluh lima tahun! Memang kamu pikir saya bersedia menikah dengan wanita udik sepertimu?" Pria itu menempelkan jari telunjuknya tepat di kening Syila, membuat Syila semakin kesal dengan sikap arogannya.

"Apa kamu bilang? Wanita udik?" Syila memberikan sorotan tajam pada Alex yang tidak dipedulikan pria itu.

Tuan Ronald yang pusing dengan perdebatan mereka berdua akhirnya semakin membulatkan keputusannya untuk menikahkan Alex dengan Syila.

"Sudah-sudah! keputusan saya tidak bisa diganggu gugat, kalian harus menikah! Dan kamu, Syila silakan tanda-tangan dokumen perjanjian ini."

Tuan Ronald menyerahkan beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh Syila, tetapi Syila bergeming, ia tidak ingin menikah dengan pria yang sudah merendahkan dirinya. Namun, di sisi lain Syila memikirkan nasib Neneknya di desa jika sampai tak berhasil membawa uang untuk membayar hutang kepada Broto.

"Apakah kamu yakin tidak mau menikah dengan Alex, Syila?" tanya lagi Tuan Ronald.

"Sudahlah Pah, dia tidak mau menikah dengan Alex. Untuk apa Papah memaksanya?" ucap Alex meyakinkan sang ayah agar mengurungkan rencana pernikahannya dengan gadis desa itu. Tapi Tuan Ronald menghiraukan Alex dan lebih memilih menatap Syila yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Sebenarnya tak bisa di pungkiri, di hati yang terdalam ia mengagumi sosok Alex yang sangat tampan. Tapi di balik ketampanannya, pria itu memiliki sifat sombong dan tidak menghargai orang lain.

Syila menundukan kepalanya sembari memilin-milin ujung kemejanya, ia sangat bingung dengan apa yang harus dirinya lakukan. Tiba-tiba ponsel milik Syila yang berada di tasnya berbunyi, ia langsung merogoh isi tas mencari ponselnya. Setelah menemukan benda yang ia cari, Syila meminta ijin kepada Tuan Ronald untuk menjawab panggilan terlebih dahulu.

“Hallo, iya Nek?”

“Nak, gimana uangnya sudah kamu dapatkan?” tanya Nenek Gayatri dengan nada panik.

“Nenek kenapa? Kenapa Nenek terdengar seperti sedang ketakutan?” Syila pun menjadi panik

“Tuan Broto datang kemari, Nak. Dia menagih uang yang telah kita janjikan kemarin, Nak.”

“Tapi, waktu jatuh temponya kan masih lama, Nek?Kenapa tua bangka itu sudah datang kerumah?”

“Nenek juga tidak tahu, Nak! Cepatlah pulang dan bawa uang itu segera, Syila. Nenek tidak mau terjadi apa-apa padamu!”

“Baiklah Nek, Syila akan segera mendapatkan uang untuk melunasi hutang Ibu pada Bapak Tua itu! Nenek tidak perlu khawatir, ya. Nenek juga harus jaga diri baik-baik di sana. Syila matikan dulu ya telepon nya. Nanti Syila secepatnya mengabari Nenek lagi.”

Setelah panggilan diputuskan oleh Syila, ia memejamkan matanya perlahan lalu menghembuskan nafas dengan kasar.

"Tidak ada pilihan lain, aku harus menerima menikah dengan Manusia terkutuk itu!" batin Syila.

Syila lalu kembali ke dalam ruangan, kemudian duduk di hadapan Tuan Ronald dan di samping Alex.

"Tuan, saya bersedia untuk menikah dengan putra Tuan," ucap Syila membuat Tuan Ronald tersenyum bahagia, tapi tidak dengan Alex. Ia sangat kesal sebab Syila setuju untuk menikah dengannya.

"Hari ini adalah hari yang paling membuat saya bahagia. Terima kasih, Syila. Silakan kamu tandatangani dokumen perjanjiannya."

Dengan ragu-ragu Syila membubuhkan tandatangannya di atas kertas perjanjian itu, detik ini juga nasib baik atau buruk yang akan dialami olehnya berada di tangan Alex yang akan menjadi suaminya.

"Astaga apa yang telah dilakukan oleh wanita itu? Sehingga Papah sangat menyukainya," batin Alex sembari memijit keningnya yang terasa pusing.

"Baiklah, hari ini cukup sampai di sini. Kalian berdua bersiaplah karena pernikahan akan dilaksanakan besok pagi!"

Syila dan Alex sama-sama membulatkan matanya tak percaya, secepat itukah mereka akan menikah?

Baru saja Alex akan berbicara namun Tuan Ronald mengangkat satu tangannya agar ia tak berbicara, seakan-akan Tuan Ronald tahu bahwa Alex pasti akan membantah keputusannya lagi. "Tidak ada yang bisa membantah semua keputusan yang telah saya buat. Syila, asisten saya akan mengantar mu menuju hotel, beristirahatlah."

Meskipun pada akhirnya Syila menyetujui untuk menikah dengan Alex yang notabene lebih tua 11 tahun darinya, ia membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan Tuan Ronald bahwa ia harus diizinkan untuk bekerja di perusahaan milik Tuan Ronald yaitu PT. Mahavir.

Perjanjian yang dibuat oleh Tuan Ronald sungguh tidak main-main, bagaimana mungkin ia akan hidup bahagia dengan pria yang tidak ia cintai. Apakah nasib baik akan menghampiri Syila? jawaban nya hanya Tuhan yang tau.

***

Hari ini adalah hari dimana Assyila akan menyandang gelar seorang istri CEO perusahaan terkemuka di Indonesia. Syila saat ini berada di sebuah hotel mewah yang di booking privat oleh Tuan Ronald untuk hari pernikahan putra nya, dalam sekejap saja Syila sudah disulap menjadi pengantin yang cantik. Berbalut gaun putih sederhana, namun kesederhanaan itulah yang membuat Syila tampak begitu cantik nan pangling.

"Kamu cantik sekali sayang," isak Nenek Gayatri yang tiba-tiba datang menghampiri Syila, ia sungguh tidak tahu jika Nenek Gayatri akan datang di hari pernikahan nya hari ini.

"Nenek? Kapan Nenek kemari? Nenek tau dari mana jika Syila ada disini?" rentetan pertanyaan yang Syila ajukan pada Neneknya sembari menangkup wajah nenek Gayatri dengan kedua telapak tangannya.

"Sudah bertanyanya?"

Syila hanya menganggukan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nenek dijemput oleh anak buah Tuan Ronald, Nak. Mereka sudah menceritakan semuanya pada nenek dan nenek bahagia jika kamu bahagia."

"Nenek…. hikss-hikss!”

"Mengapa menangis sayang? ini hari bahagiamu, lebih baik hapus air matanya dan gantilah dengan senyuman yang terukir di wajah cantik cucu nenek ini, masa cucu nenek yang nakal jadi anak yang cengeng sekarang," Nenek mencoba menghibur Syila, ia tahu jika Syila saat ini pasti sedang hancur perasaannya.

Syila berhambur ke dekapan sang nenek, mencoba menekan rasa sedihnya sebab Syila sebenarnya enggan untuk duduk di kursi pelaminan, kursi yang akan merubah nasib nya dalam sekejap saja. Tetapi gadis itu tidak memiliki pilihan lain jika ingin lepas dari jeratan hutang Pak Broto.

Syila meremas gaun pengantin dengan erat, ia terlihat sangat gugup. Penghulu beserta kedua saksi yang diundang oleh Tuan Ronald sudah sedia duduk di hadapannya. Kemudian Seorang pria berjas hitam datang dengan langkah tegap menuju meja akad, yang diiringi oleh asisten pribadinya yaitu Irfan beserta beberapa bodyguard.

Pria itu duduk di samping Syila namun tak ada sapaan ataupun senyuman dari kedua calon pengantin, pria itu hanya meminta agar prosesi segera dimulai. Syila meremas rok gaunnya gugup, sanggupkah ia menikah dengan pria sedingin ini?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status