" Dokter Samuel? Kandungan? di Rumah sakit Hordwell? " ucap Rayanza dengan penuh penasaran" Iya Za, kau kenal dia. Dokter samuel mengataka kalau saat dia mengambil specialis, dia punya banyak teman dari Indonesia yang kuliah disini"" Dia dokter sam, Erika kau ingat Dokter yang kita temui di kantin itu Er, itu dokter Samuel, temanku, kami sangat dekat dulu, dia dan aku sering berbagi makan siang, bahkan Samuel mempelajari agama Islam dariku, aku yakin dia juga menganggap aku masih sahabatnya" Ucap Rayanza." Ria, apa saja yang dilakukan dokter Samuel kepadamu? Dia tidak mencoba menghancurkan peluang Transplantasimu kan? Mengingat aku rasa kemungkinan jika Anita telah mengarahkanmu pada dokter Samuel, dia mungkin telah disuap untuk melakukan hal yang tidak diinginkan "" tidak banyak, dia hanya memeriksaku beberapa kali. Dia bilang, aku sangat baik, dan jika terus menjaga pola hidupku, aku bisa melakukan Transplantasi rahim dengan sangat baik"" Kita harus temui dokter .Samuel As"
Askara memeluk pundak istrinya, rasanya sakit mendengar apa yang diceritakan Ria. Askara dengan tatapan penuh amarah berusaha untuk tetap menenangkan istrinya. " Sayang, dengar aku baik-baik, Anak memang pembawa kebahagiaan, tapi tidak berarti anak adalah segalanya, aku Bahagia bersamamu, dengan atau tanpa adanya seorang Anak. kita punya cukup untuk membesarkan Anak adopsi kalau kita mau. kau tidak perlu bersedih, banyak acara untuk mendapatkan anak" Ucap Askara." Kau sudah punya As, Anak yang ada dikandungan Anita." Ucap Ria" bukankah itu juga bisa jadi anakmu juga? Anak itu bahkan mungkin akan lebih mencintaimu nantinya, intinya bukan pada siapa dia dilahirkan tapi siapa yang membesarkan Anak itu penuh dengan kasih sayang dialah Ibunya, itulah seorang Anak Ria." " Askara, apa kau percaya kalau Pak Hendro adalah dalang kematian keluargamu ?"" Nah see lihat Ria, Ayahku ternyata bukan Ayah kandungku, dia yang tidak bisa punya Anak, tapi karena dia yang membesarkan aku penuh kasih
" Kak Ria, "" Iya Tia,"" kakak, sayang sama kak Askara?" tanya Tia sambil membuka Kotak yang berisi buku buku tentang Askara. " Oh itu, itu bukuku memang isinya tentang keseharian Askara, kakak kadang berfikir kakak ini terlalu bodoh karena mencintai Askara terlalu seperti itu. banyak yang menyayangkan cara lak Ria menyukai Askara, tapi kakak tahu, tidak ada yang salah dengan berkorban untuk orang yang kita cintai,"" meskipun kak Askara tidak membalasnya sebanyak Kak Ria padanya?" " Aku saat ini berfikir demikian, kenapa aku lakukan itu, mungkin Askara bahkan risi dengankutapi aku juga tahu, tidak ada sesuatu yang sia-sia untuk mencintai seseorang. kita hanya perlu menyayanginya tulus, balasan itu kalau tidak dari orangnya langsung, bisa jadi dari tuhan, aku percaya itu semua." ucap Ria sambil tersenyum." Apa aku sudah bisa memanggilmu Evelyn?" tanya Ria." lalu aku panggil kaka siapa?" ucap Tia." Kau panggil aku Andini " ucap Ria sambil tersenyum." baik Kak Andini" mereka t
" Rayanza, kau benar-benar ya, kenapa kau bilang keberadaan Ria pada Dokted Samuel, bagaimana kalau dia tidak bisa kita percaya, apa kau tidak takut mereka ternyata bersekongkol?" Ucap Erika dengan sangat marah pada rayanza." wow santai Sayang ada apa ini, kenapa tiba-tiba datang dan memarahiku"" kenapa panggilanku kau abaikan?" Ucap Erika marah." tidak ko wah banyak sekali ini ya panggilannya, aku sedang buat Topeng kau ingat,? Aku butuh konsentrasi, kenapa sih?"" Ria dan Tia sekarang sudah di penthouse milik dokter Samuel, bagaimana ini bisa terjadi, kau sengaja memberitahukan posisi itu pada dokter Samuel?"" Oke sebentar tarik nafas duduklah As, Sayang ayo kita bicara dulu"Erika dan Askara lantas duduk diruangan Rayanza. Rayanza memulai untuk menceritakan semuanya." Jadi, pagi tadi ada dokter Samuel mengatakan ada tangkapan CCTV Hotel yang menangkap gambar Ria, dan itupun belum dikonfirmasi, karena gambarnya sangat buruk. Jadi dokter sam kesana untuk mengecek hal tersebut.
Aku mencintai Askara, Jauh sebelum Ia mengenalku. Hari itu aku diundang pada sebuah pernikahan Megah, Keluarga konglomerat ternama Askara Putra Sanjaya. Namun yang mengherankan tidak ada kerumunan orang seperti sebuah pernikahan sesungguhnya, hanya tangisan seorang Ibu disudut ruangan dan beberapa kerabat yang seolah mencoba membuatnya tenang, Askara Laki-laki itu sedang terbaring aku hanya melihatnya dibalik celah pintu yang terbuka sedikit, ada apa ini. Seseorang membawa Kursi Roda berlari ke kamar yang aku lihat Askara didalamnya. Ayahku menuntunku pada Ibu yang masih bersedih di sudut ruangan itu."Ini Putriku, Ria. dia yang akan menjadi pengantin Wanita untuk Putramu""Putraku Cacat Herman, Calon menantuku lari karenanya""Jaga harga dirimu, Tetap gelar pernikahannya, Ria akan menjadi menantu yang baik untukmu".****Hari itu Ayahku tiba-tiba mengetuk pintu kamarku dengan sangat keras, pelan-pelan aku membuka pintu tersebut Aku memang paling patuh pada ayah hanya Ia yang aku mil
"Ini Putriku, Ria. dia yang akan menjadi pengantin Wanita untuk Putramu"bagaikan kilat yang menyambar terus-menerus ke hadapanku Aku kaget dengan pernyataan Ayah Bagaimana mungkin Ayah memperkenalkan aku sebagai pengantin Untuk askara apa Ayah sedang mengigau bukannya tadi ayah bilang kalau aku diundang untuk pernikahan Askara."Putraku Cacat Herman, Calon menantuku lari karenanya, jangan korbankan pitrimu untuk nama Baikku." ibu itu berkata dalam tangisnya ia mengatakan kalau putranya cacat Apakah ini artinya askara saat ini mengalami musibah yang sangat berat hingga ia ditinggalkan pengantinnya, Yah sebelum masuk kemari aku melihat di balik celah pintu seorang laki-laki yang terbaring di ranjang ada seseorang yang membawa kursi roda ke dalam, Apakah itulah Askara sekarang, Ada apa dengan askara Kenapa tiba-tiba semuanya terjadi dan Apakah benar ayah akan menikahkanku dengan askara tanpa bertanya terlebih dahulu padaku"Jaga harga dirimu, Tetap gelar pernikahannya, Ria akan menjadi
"Nak, dokter bilang kamu mungkin tidak bisa lagi berjalan"" tidak Bu, itu bohong, aku bisa Jalan, ini (menggerakan kaki dengan kesusahan) ini ... awww....Ibu kenapa,, kakiku" Askara menangis, Ibu Shopia memeluk anak semata wayangnya itu, sungguh pemandangan yang mengharukan bagi Aku dan ayah" Aku tidak mau cacat Ibu, tolong aku" Askara menangis sejadi-jadinya" maafkan Ibu sayang, ibu gagal membantumu, kau harus menanggung semua ini, maafkan ibu sayang."" Anita pasti menerimaku kan Bu? dia pasti akan tetap menerima aku sebagai suaminya telpon dia Bu katakan kita akan tetap menikah"" Sayang ( Shopia menangis) maafkan Ibu nak, maaf"" kenapa Bu kenapa Minta Maaf?"" Anita meninggalkanmu, dia tidak mau menikah denganmu"Askara menangis tersedu-sedu, tak terasa airmataku ikut keluar bersama dengan tangisan Askara. Ya Tuhan askara sangat mencintai Anita Bagaimana bisa aku berada di antara mereka berdua, mungkin Anita hanya perlu waktu, Mungkin saja askara bisa sembuh dan Anita bisa kem
***Askara Menyetujui pernikahan kami, aku lihat Ibu Shopia segera memerintahkan banyak orang untuk menghandel semuanya, aku masih tidak menyangka. Riani yang menulis cerita indah tentang pangeran masa kecilnya, yang menerbangkan balon gas dengan menyisipkan surat cinta untuk Tuhan, berharap dijodohkan dengan pangeran itu, kini semuanya akan menjadi nyata. Askara Putra Sanjaya nama yang tidak pernah lupa ia ucapkan dalam Doa, kini aka menjadi Suaminya, apakah ini mimpi atau Nyata, namun senyuman kecil cukup untuk membuatnya tersadar, hari ini adalah pernikahan itu, pernikahan dalam puisi-puisi yang Ia ciptakan dalam Doa yang Ia lantunkan.Pesta yang megah yang aku lihat kemarin berubah menjadi pestaku, huruf A dan A yang terpampang dari mulai pintu masuk sampai ke pelaminan telah berganti menjadi A dan R, Bagaimana bisa Ibu Sofia langsung mengubah semuanya hanya dalam waktu beberapa jam saja, sungguh keajaiban bagiku.sebuah mahkota dipasang di kepalaku dengan gaun pengantin putih Seq