Share

Episode 1

Siang hari, disebuah kediaman konglomerat asing yang berimigrasi di Indonesia.

"Pokoknya, kalau ayah melarangku lagi, aku akan pergi dengan Verdic, titik!!!"

Seorang perempuan berambut panjang kemerahan, berteriak sambil menuruni anak tangga berkarpet merah, dengan angkuhnya. Ia adalah Starvia Del Carlotta Angelic, seorang ekspatriat berkebangsaan Spanyol, yang memiliki darah keturunan Chinesse berkat sang ibu.

Sang ayah yang berdiri dibelakang sisi pembatas tangga, hanya menepuk jidat.

"Anak itu." Racaunya sambil menghela napas.

Tiba-tiba Starvia menghentikan langkahnya, dan menengok kebelakang, "Ayah.." panggilnya lirih.

Rameron terperangah.

Gadis yang akrab di panggil Star itu, menatapnya dengan sorot serius yang tak berkedip, "Pokoknya aku serius. Aku cinta Verdic, dia bukan anak berandalan!" kekehnya yang langsung berbalik pergi, dan berjalan menuju pintu keluar.

Ayahnya kembali memejamkan mata. Ternyata ucapan anaknya itu masih sama saja. Keras kepala tidak ada bedanya dari sebelumnya. Batinnya terus merutuk.

Star sudah pergi meninggalkan rumah. Ayahnya menatap pintu lobi utama rumahnya yang besar bagaikan kerajaan diera modern itu, sudah tertutup dengan merengut sendu.

"Bagaimana aku akan meninggalkan anak itu, kalau dia kurang cerdas seperti ini." risaunya, kembali menghela napas disertai memejam mata.

Pelayan pria bertuxedo yang stanby disampingnya, ikut merengut turut simpati. Ia berdiri sambil memegang nampan yang tersimpan sarung tangan berwarna putih, tampak seperti baru.

Rameron meraih kain putih bergaris keemasan yang terlipat rapih itu,

"Pokoknya aku harus cari cara lain." Ucapnya sambil mengelap hidungnya yang tiba-tiba mengeluarkan darah. Tak lama, ia pun pergi meninggalkan lobi, diikuti bersama asistennya.

**2 minggu kemudian,

"Tidak!!! Ayah..." Star tersedu-sedu saat sekolompok orang berpakaian hitam mengangkat peti ayahnya kedalam mobil untuk dibawa ke pemakaman.

Dia hendak berlari berusaha menahan mereka, namun Galaxy-Lelaki yang dititipkan ayahnya, langsung menahan tangannya sehingga langkah gadis itu terhenti dan spontan langsung berbalik kearahnya.

"Jangan seperti anak kecil!." marah pria berambut hitam itu dengan memasang wajah tegas.

Star menatap Galaxy dengan penuh air mata, yang mengenang di seluruh penglihatanya. Kemudian dia menepis kasar tangan pria itu.

"Jangan mengatur, kau bukan siapa-siapaku!!" Bentaknya balik. Tangannya terlepas dari cengkraman Galaxy, kemudian dia kembali berlari.

Galaxy dan orang yang lainnya langsung mengejar Star. Sedangkan sekertarisnya hanya terdiam saja melihat orang-orang berpakaian serba hitam itu memburu Star, cukup kewalahan.

Setelah upacara pemakaman selesai, semua orang berkumpul dirumah ayahnya Star untuk mendengarkan wasiat yang ditinggalkan Rameron, mengenai harta warisan. Polisi, Pengacara, serta Notaris yang menjadi saksi hadir semua diruangan yang megah bernuansa bangunan Spanyol tersebut. Semuanya terdiam mendengar wasiat Rameron, ayahnya Star yang dibacakan lantang oleh sang pengacara.

"Apa?? Jadi ayah akan memberikan Harta warisannya kepada pria ini?" Star yang terduduk disofa tunggal hitam, berdiri memberontak, menatap Galaxy dengan sorot mata yang tak terima.

"Diwasiatnya memang tertulis seperti itu nona." jelas sang pengacara ayahnya dengan nada yang sekondusif mungkin.

Star bergeleng, "Tidak mungkin. Akulah ahli warisnya disini. Mana mungkin orang ini yang dapat." Dia kembali menengok pada Galaxy yang berdiri 5 meter dari jaraknya, "Dia tidak ada hubungannya dengan ayahku, bahkan dia bukan siapa-siapanya. Akulah anaknya!!"

"Betul demikian nona, tetapi ayah anda menulis dengan jelas bahwa Tuan Galaxy-lah yang akan mendapatkan seluruh Harta kekayaannya."

"Itu tidak mungkin." Star masih menggeleng tak terima, "Ayahku tidak mungkin melakukan hal yang tidak adil seperti itu padaku." Star terus membantah dengan bergeleng tak percaya.

Sedangkan Galaxy yang berdiri, hanya diam saja menyimak.

"Tolong tenang nona, saya disini hanya menyampaikan apa yang menjadi wasiat ayah anda. Yang saya katakan, sesuai dengan amanat yang beliau tinggalkan." Jelas sang pengacara apa adanya.

Star terus menggeleng, "Kalian semua pasti curang!!" teriaknya.

"Tidak, kami disini tidak berada dipihak siapapun."

"Darimana aku tahu kalau kalian semua tidak bersekongkol? Kalian pasti sudah merencanakan hal ini sejak lama kan? karna aku hanyalah anak tunggal yang tak berdaya jadi kalian pasti memanfaatkan celah posisiku ini dengan baik kan?!"

Semuanya terdiam.

"Dasar orang-orang serakah!" Star beralih menengok pada Galaxy dengan rahang yang mengeras geram, "Pokoknya akan aku tuntut orang ini hingga dia masuk penjara." Tunjuknya pada Galaxy. Bagaimanapun posisinya saat ini, sangatlah mengerikan. Ditinggal mati oleh orang tua satu-satunya, kemudian harta warisannya terancam diraib orang lain. Ini adalah kejadian paling malang sekaligus naas dihidupnya.

"Awas saja kau, memangnya apa hakmu mengambil hakku huh?" Star maju beberapa langkah ingin menghadang Galaxy, namun beberapa polisi lelaki dan pekerja wanita, yang berpakaian formal sebagai asisten pengacara itu langsung menahan lengannya.

"Tidak ada alasan untukku tidak menerima harta warisan orang tuaku sendiri." Star menepuk dadanya berkali-kali, "Aku ini garis keturunan satu-satunya. Aku juga tidak melakukan pembunuhan, ataupun hal-hal tidak pantas, yang membuat seorang ahli waris tidak layak mendapat harta warisan." Star menelan ludahnya kesat, menatap mereka satu persatu.

"Kalian pikir aku bodoh? tidak tahu celah itu hehh?? Habis kalian, kalau kubuat ini sebagai laporan. Berani-beraninya kalian mempermainkanku. Dibumi ini tidak ada ahli waris yang tidak menerima harta warisan peninggalan orangtuanya sepeserpun, tanpa alasan yang jelas. Kalau ada yang seperti itu, seret kasusnya padaku! Bodoh kalian, mau membohongiku seperti itu." umpatnya meledak-ledak.

"Tunggu sebentar pengacara... " Akhirnya Galaxy, si lelaki yang dari tadi di maki Star itupun buka suara. "Kenapa kau tidak saja langsung jelaskan, mengapa tuan Tuan Rameron memberikan semua Harta warisannya padaku. Sebaiknya cepat kau jelaskan, sebelum dia semakin berkata yang aneh-aneh." pinta Galaxy nyaris menghembuskan napas. Tentu dia sangat tidak nyaman dengan segala tuduhan gadis itu.

Pengacara itu langsung menatap Star.

"Jadi nona, Tuan Rameron memberikan semua Harta warisannya untuk tuan Galaxy karna memang Harta warisan itu sejak dulu milik ayahanda tuan Galaxy. Sebelum ayahnya tuan Galaxy meninggal, tuan Rameron adalah pihak ketiga yang memegang seluruh Harta warisan keluarga Rochefort, karna keluarga ayahnya tuan Galaxy belum mengambil haknya, maka keluarganya akan menerimanya secara integral setelah si pihak pemegang harta warisan tersebut meninggal."

"Jadi singkatnya... dikarnakan ayahku belum mengambilnya, maka sekarang akulah yang menerimanya." tambah Galaxy dengan tenang, namun terdapat nada sinis yang tertinggal.

Star menatap sang pengacara masih dengan tatapan bertanya-tanya dan tentunya menolak, "Tapi ayahku tidak bersaudara dengan ayahnya, bahkan aku sendiri tidak kenal siapa ayahnya. Jika dia memang pamanku, pasti aku akan mengenalnya sejak dulu. Tapi aku tidak pernah bertemu dengannya."

"Itu karna ayahmu dengan ayahku bukanlah saudara biologis. Ayahmu dengan ayahku tidak punya hubungan darah apapun, jadi bersyukurlah kalau ayahmu masih mendapatkan Harta warisan juga dari kakekku. Aku kemari hanyalah menjalankan tugasku." pungkas Galaxy, yang sungguh menyelekit dan menusuk hati Star.

"Apa?" Star menaikan alisnya, sungguh tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Galaxy sedikit tersenyum smirk, "Oh memangnya kau tidak tahu kalau sebenarnya ayahmu itu adalah anak angkat dari kakekku? Dia tidak ada hubungan darah apapun dengan kakekku."

Star melongo untuk sesaat. Bukankah perkataan lelaki itu sangat sarkastik untuknya, yang sedang berduka? Star masih terdiam, mematung di tempat. Pikirannya mendadak blank.

Galaxy kembali menerbitkan seringai tipis, yang terkesan menunjukkan sisi kejamnya, "Kau pasti terkejut sekali. Mungkin semasa hidup, ayahmu lupa menyampaikannya, jadi seperti inilah jadinya."

"Bukan.. bukan itu." tepis Star menggeleng kecil.

"Eh?" Galaxy menaikan kedua alis hitamnya yang rapih nan panjang.

Star kembali menatap manik Galaxy dengan sorot yang penuh kebencian, "Aku tidak peduli dengan peryataan kalau ayahku ini adalah anak angkat dari kakekmu atau apalah," Star kembali menengok pada pengacara, "Tapi pak pengacara masa iya ayahku memberikan seluruh kekayaannya untuk orang ini? Coba kau pikirkan kembali, memangnya selama ini ayahku kaya hanya karna Harta warisan??"

Semuanya pada terkejut.

"Ayahku ini punya perusahan dimana-mana bahkan kalau dijumlahkan pasti hasilnya akan melebihi harta yang diwariskan sang mendiang kakek. Jadi mustahil jika diberikan semuanya pada pria itu, memangnya tidak ada sepeserpun Harta yang dipunyanya untukku huh?" Star mengucurkan air mata dari kelopaknya. Wajahnya bersemu merah.

"Kalau seperti itu, bagaimana nasibku nanti? Bagaimana dengan kuliahku! Lalu aku akan tinggal dimana kalau rumah ini juga diberikan pada pria itu." Dia terisak dengan suara seraknya.

Semuanya tak berkedip menatap wanita itu yang menangis seorang diri, bahkan Galaxy yang tadi sempat mengomel jahat padanya, kini terpatung ditempat, tak berkutik. Merasa bersalah juga tentunya.

Star mengusap air mata yang meluruh deras dari kelopak matanya, "Memangnya ayahku sekejam itu? Dia tidak mungkin pergi meninggalkan niat dengan menjadikanku gelandangan, dia juga pasti memberikan Harta warisannya padaku. Tidak mungkin dia tidak meninggalkan apapun untukku." Airmata gadis itu semakin jatuh tak tertahankan.

"Hikss...  Kalian semua jahat telah memberitahukan berita kejam seperti ini padaku, dan menyerangku secara bersamaan." Star kembali menyeka air hangat di matanya yang meluap.

"Apa kalian tidak puas melihatku sekarang sudah tidak punya siapa-siapa lagi hikss." Gadis itu semakin sesegukan.

"Oh kalau soal itu Nona Star tidak perlu khawatir. Sebenarnya tidak semua Harta warisan ayah nona diberikan pada tuan Galaxy."

Star langsung terdiam, "Maksudmu?"

"Ya, kau akan tetap menerimanya tetapi kau harus terlebih dulu memenuhi syarat yang telah ditinggalkan direktur didalam wasiatnya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status