Share

BAB 51. A

Farhana langsung menghubungi ibunya agar menjemput Kayshan saat itu juga.

Namun, ketika Hana ingin melepaskan cengkraman Kayshan dari dasternya, lelaki itu malah menahan pergelangan tangannya.

"Aku nggak apa, Sayang. Besok aja," ucapnya lemah sembari beringsut ke atas dan memeluk gulingnya.

"Nggak, ke RS sekarang aja," tampik Hana bergegas menyiapkan koper dan kebutuhan sang suami selama di Rumkit.

"Hana," tahannya lagi. "Aku masih pengen tidur di rumah meluk kamu sebelum operasi besok." Dia tersenyum getir, tatapannya pun ikut sendu.

Farhana diam, ikut merasa pilu saat melihat sorot mata sang suami. Dia pun mengabulkan permintaan Kayshan dan urung melanjutkan niatan.

Keduanya saling meleburkan rasa cemas, gundah sekaligus memperkuat dengan banyak untaian doa.

Keesokan pagi. Kayshan sudah terbaring di brangkar ruang isolasi mengenakan baju operasi berwarna biru, selaras dengan masker berwarna senada yang menutup mulutnya.

Infus tergantung menetes dari selang menuju ke tangannya di sis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
QIEV
Kenapa merinding? dingin ya? sini peluk
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
merinding aku moms .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status