Share

BAB 82.

Kemal menghela napas. Dia keberatan tapi karena ingin lekas tuntas, maka Kemal pun menyetujui usulan tersebut.

"Afwan, ana izin bawa seseorang nanti, Yai. Sekalian sumbang saran untuk bertemu di resto saja supaya lebih santai," kata Kemal sambil melirik ke arah Ahmad agar membantunya.

Ekspresi wajah Damar menyiratkan keberatan. Tapi Ahmad menjelaskan tujuan Kemal tersebut supaya terkesan lebih seperti pertemuan keluarga.

Jika diluar area Tazkiya, setidaknya beban Kemal sedikit berkurang. Dia menghindari hasad dari sesama muthowif Tazkiya, karena kedekatannya dengan keluarga Ahmad.

Akhirnya Damar setuju dan menyebut salah satu resto langganannya. Setelah kepergian beliau, Kemal menyampaikan permintaan khusus pada sang guru agar tak membahas latar belakangnya.

"Fahim. Masih istikharah?" tanya Ahmad kemudian.

Kemal mengangguk. "Masih, Yai. Belum ada hilal," ucapnya sembari tersenyum.

Ahmad menanggapi dengan kekehan, dia lalu meminta Kemal membawa pulang dua map tersebut.

"Satunya ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
QIEV
Kejaappp kejaappp sikit lagi
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
aku tak tauuu.... upss
goodnovel comment avatar
QIEV
Tak, emang belum di bahas. Nanti sekalian Iddah yak.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status