Share

01. Skandal

Di terik yang panas sepert ini paling enak minum yang segar-segar. Contohnya mint ice soda. Mika di temani Thor sedang duduk bersantai di ruang makan sambil menikmati gemricik air terjun mini yang langsung turun ke kolam renang. Tak lupa memvideo Thor untuk di unggah ke i*******m story.

Mika trtawa, dia kembali memvideo Thor saat Hansol melesat cepat lewat di belakangnya menarik perhatian. "Kesandung!" Peringat Mika agar Hansol berhati-hati saat akan turun tangga.

Hansol yang tidak mendengar langsung turun tangga dan menerobos kamar Yama. Sampai di kamar, Hansol menahan nafas karena melihat Yama yang tidur terlelap tanpa beban padahal namanya sedang panas-panasnya jadi topik pembicaraan. 

"Yama bangun!"

"Yam, ada berita buruk! Cepat bangun!"

Yama mengulat, dia mengeluarkan suara-suara aneh membuat Hansol menarik tangannya agar duduk. "Apa?" Tanya Yama yang nyawanya masih belum terkumpul. 

"Semalam lo ngapain?"

"Konser, dinner trus pulang."

"Cuman itu?" Tanya Hansol memastikan yang di balas anggukan Yama. "Ada berita lo melecehkan fans-"

"HA?" kaget Yama langsung terbangun. Dia merebut ponsel Hansol yang baru saja di keluarkan dari kantong. "Gue enggak ngapa-ngapain, sumpah!" Yama membela diri. Dia membuka ponsel Hansol yang akhirnya bingung sendiri mana yang mau di tekan. "Yang mana beritanya?"

Hansol merebut ponselnya lalu membukakan berita tentang Yama yang melecehkan fans. Di artikel seorang fans berinisisal 'I' mengaku di lecehkan Yama. Dia terkena gitar Yama di bagian vital tapi Yama tidak meminta maaf malah langsung pergi. 

"Sumpah gue enggak tau apa-apa. Gue pasti enggak sadar kalau gitar kena badan dia. Lo tau sendiri kan pas balik ke back stage rusuh banget." Yama membela diri. "Sialan! Yang rusuh siapa, kalau ada kejadian kayak gini yang salah siapa."

"Percuma marah-marah. Nama lo terlanjur jelak, Yam." Hansol duduk. Dia mengusap rambut sambil menghembuskan nafas panjang. "3 iklan ngebatalin kontrak kerja sama. 1 variety show juga ngebatalin, udah shooting buat 2 episode kemungkinan lo di blur."

"Tapi gue engga ngapa-ngapapin! Kita bisa preskon atau klarifikasi."

"Enggak semudah itu. Pasti ada pro kontra. Walau udah klarifikasi kontrak enggak bisa balik."

"Gue enggak peduli kontrak balik apa enggak. Yang penting nama gue kembali bersih."

Hansol melipat bibir, dia menghembuskan nafas panjang sambil menggeleng. "Perusahaan sudah mengambil keputusan."

"Apa?"

"Lo di nonaktifkan sementara dari dunia entertaiment."

"Kenapa mereka seenaknya ambil keputusan tanpa diskusi sama gue dulu?" Bagaikan di dorong dari bukit tinggi, jiwa Yama menghilang begitu saja. Badannya lemas bahkan dia sampai bersandar pasrah pada kepala kasur. 

Seperti mimpi. Baru saja semalam dia di puji-puji banyak orang. Di bicarakan banyak orang. Mendapat dukungan banyak orang. Mendapat fans tambahan karena comeback sukses besar tiba-tiba harus non aktif karena kesalahan yang bahkan bukan murni kesalahannya. 

"Demi kesehatan mental lo dan Mika. Perusahaan ngasih tempat rest di desa. Gue udah surve dan tempatnya bagus. Bener-bener masih asri. Dan yang pasti mereka enggak bakal kenal siapa lo."

Yama menghembuskan nafas panjang. Dia menggeleng tidak terima. Dia tidak mau kemana-mana, tidak mau karir yang di rintisnya dari nol hancur begitu saja. "Beri kesempatan gue buat klarifikasi."

"Keputusan ada di tangan perusahaan, Yam. Gue cuman menjalankan tugas."

Yama memegang keningnnya. Dia menghembuskan nafas berkali-kali. Jiwanya kosong dengan detak jantung yang berdetak berkali-kali lipat lebih cepat dari biasanya sampai membuat badannya terasa seperti melayang. Kepalanya pusing karena perutnya kosong dan terlalu lama tidur. Lengkap sudah.

"Kapan penerbangannya?" Pasrah Yama akhirnya. 

"Fajar. Jam 1 dini hari."

"Oke. Tapi jangan sampai berita ini sampai Inggris. Gue enggak mau mereka ambil Mika."

***

Berkali-kali Mika menengok pada pintu kamar Yama. Sedari pagi kakaknya belum keluar padahal kalau break  konser dan promosi comeback dia akan bermain dengan Thor seharian. "Bang Yama kenapa ya, Thor?"

Thor menyahuti dengan gonggongan sambil menggerak-gerakkan ekornya. 

Mika menopang dagu, dia melihat ponselnya yang sedari pagi hanya di gunakan untuk game, menoton youtube dan mengunggah story tanpa melihat ada berita apa hari ini. Mata Mika langsung melebar saat membaca highlight tentang kakaknya. Dia segera membuka trending twitter dan mengetik kata kunci 'Yama kenapa' 

Mika di buat menelan ludah saat membeca komentar kebencian yang langsung berada di urutan atas. Jantung Mika terasa lepas begitu saja saat melihat kompilasi video-video yang terlalu di lebih-lebihkan tentang Yama dan Mika mendapat serangan komentar kebencian juga.

Mika meletakkan ponsel di meja, dia segera menuju kamar Yama membuat Thor mengikuti dari belakang. "Ba--" ucapan Mika terhenti saat membuka kamar dan menemukan Yama yang tidur miring sambil melihat ponsel dengan air mata yang sudah banjir. 

"Bang." Mika mendekat. Dia naik ke kasur lalu memeluk Yama dari belakang. Thor juga tidak ikut ketinggalan. Anjing kecil itu langsung menempatkan diri di depan Yama menghalangi pandangan Yama dari ponsel. 

Yama mencoba menahan air mata, tapi tidak bisa. Dia benar-benar sedih saat mengetahui fansnya berubah menjadi antis bahkan ada yang membakar album dan foto-fotonya, menjelekannya dan fans terbelah menjadi dua kubu. Dulu mereka saling menghype Yama bersama-sama, kini terpecah dua dan saling serang.

Yama sesenggukan, dia mengusap air matanya mencoba tersenyum pada Mika. "Kamu sudah makan?" 

Mika menggelang. Dia yang awalnya tidak menangis jadi menangis saat melihat mata merah, suara serak dan nafas panas Yama. "Aku nunggu bang Yama." Mika sesenggukan "ayo makan. Bibi sudah masak makanan kesukaan bang Yama."

Thor ikut andil memberi tahu. Dia menggonggong kecil sambil menjilat pipi Yama. 

Yama tersenyum, dia mengambil Thor lalu meletakkannya di dada. Kini Yama, Mika dan Thor sama-sama melihat langit-langit kamar dengan Mika tidur di samping Yama dengan lengan Yama berada di dagu Mika dan tangannya mengusak sisi wajah Mika. "Maafin abang Mika."

Mika diam.

Yama mengusak sisi wajah Mika dan mengusak bulu Thor "Karena keegoisan abang yang pengen jadi penyanyi kamu kena imbasnya. Harusnya abang berhenti sejak awal mereka ngusik kamu."

"Kamu pasti sangat tertekan dan menderita dengan komentar kebencian dan gangguan yang mereka lakukan sampai harus home schooling." Rasa bersalah baru muncul dan menghantui Yama saat keadaan seperti ini. 

Dulu Yama sangat senang saat semua orang mulai mengakui bakatnya saat masih menjadi peserta SMYV. Dia yang awalnya bernyanyi untuk iseng terkena star sindrom. Star sindrom bukan yang tipe lupa daratan tapi egois dan berjuang demi cita-citanya tanpa melihat sekitar. Tanpa peduli pada kesehatan mental Mika. 

Yama tidak henti-hentinya merasa bersalah saat mengingat Mika yang dulunya adalah gadis ceria, banyak teman, setahun ini menjadi gadis pendiam dan ansos. Bahkan takut berada di keramaian.

"Harusnya abang berhenti dari awal. Maaf, Mika."

Mika memeluk Yama tanpa memberi komentar apapun. Jujur dia memang tertekan dan menderita sejak Yama mulai terkenal. Terutama saat kehidupan pribadi menjadi konsumsi publik. Fans Yama mencari tahu asal usul Yama dan keluarga bahkan keluarga yang ada Inggris. 

Mika mulai tidak nyaman saat fans fanatik Yama mendatanginya ke sekolah hanya untuk menitip kado atau surat yang ternyata isinya sumpah serapah atau boneka yang matanya di ganti kamera. Beberapa kali mendapat makian dari murid yang iri akan ketenarannya yang tiba-tiba naik seiring bersinarnya Yama. 

Mereka menganggap Mika ulat yang ada di iklan teh pucuk. Yang mengesot ke atas untuk ketenaran instan tanpa usaha berarti. Bahkan teman-teman dekatnya ikut terpengaruh hasutan dan ada yang memanfaatkannya agar ikut terkenal. Padahal Mika tidak pernah sedikitpun ingin terkenal. Mika ingin menjadi orang biasa yang hidup nyaman dan memiliki privasi. 

"Semua sudah terlanjur."

Yama menunduk. Dia fikir Mika tidur karena sedari tadi diam. "Jangan tinggalin abang apapun yang terjadi. Abang mohon."

Mika tidak merespon, dia mengeratkan pelukan membuat Thor ikut merespon sambil menggerak-gerakkan ekornya. 

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status