Share

Bukan Yang Pertama

"Akhh…!" teriak Ayana.

Namun bersamaan dengan itu, tubuh Ayana tertarik keluar oleh seseorang hingga terjatuh ke tanah dengan tubuh tertindih.

Ayana segera menatap ke wajah orang yang menariknya keluar dari kandang harimau.

"Mas Dindar!" seru Ayana dengan mata melebar. Sedikit tak percaya Dindar akan melakukan hal itu.

Dindar tersenyum menyeringai seraya menarik Ayana untuk berdiri.

"Kau takut akan hukumanku, Aya. Namun kau masih berani untuk melawan ku,"ucap Dindar dengan masih menatap Ayana yang tampak masih gemetaran.

Ayana hanya diam dengan tubuh gemetar. Rasa takut dan panik nya belum juga hilang dari dirinya. Bahkan kali ini ketakutan pada Dindar semakin menjadi dalam diri wanita itu.

Tanpa berkata-kata Dindar menarik tangan Ayana kembali kedalam rumah dan mendudukkannya di sofa.

Sedangkan Dindar pergi sebentar dan kembali ke sofa dengan tangan sudah membawa kotak obat.

"Kemarikan kakimu!"

Ayana sempat tercengang dengan titah Dindar.

"Cepat!" Dindar melotot.

"Tapi—"

Kata-kata Ay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status