Share

3. Rencana

Keesokan harinya, mereka ber 6 berkumpul di saung. Bisa disebut saung itu adalah basecamp mereka, saung itu milik ayah vera, karena ayahnya lah sang pemilik sawah yang amat luas itu.

"Nanti malem, kita camping yuk!" ajak Ghea kepada teman-temannya.

"Camping kemana?" tanya Zaki

"Emang disini ada gunung?" tanya Glen

"Ada, jaraknya lumayan deket, kita cuman perlu naik angkot 1x aja." jawab Ghea

"Tapi aku takut, Ghe" ucap Alin, Alin memang paling penakut diantara ke 5 sahabatnya itu. 

"Ih gaakan ada apa-apa, percaya deh." Ghea berusaha membuat Alin percaya dan tidak takut.

"Kalo kamu gimana Ver?" tanya Alin kepada Vera yang sedari tadi hanya menyimak.

"Kalo gue sih ayo-ayo aja, tapi yakin bakalan aman ga nih?" 

Vera juga sebenarnya agak tidak yakin dengan rencana camping ini, karena gunung yang Ghea maksud adalah gunung yang terkenal dengan cerita mistis, karena banyak orang dari luar kota yang hilang ketika mendaki gunung itu.

Ghea mendecak, "Ck, gaakan ada apa-apa. Please, percaya deh sama gue, cerita-cerita mistis yang kalian denger itu semuanya cuman mitos"

"Tapikan, orang yang ilang itu bener-bener gaada, bener-bener ilang secara misterius." ucap Bimo

"Yaudah deh, kalo emang kalian ga pada setuju, gajadi aja rencananya." ucap Ghea kemudian ia terdiam.

"Yuk! Gua mau camping ke gunung itu." ucap Glen semangat.

"Gua juga!" susul Zaki.

Ghea nampak senang dan berdiri, "Gua juga!"

"Kalian gimana?" tanya Zaki kepada Bimo, Alin dan Vera.

"G-gue ayo, ngikut aja" ucap Bimo dengan nada kikuk.

"Aku juga, cuman harus minta izin dulu sama ibu." Alin ikut mengiyakan.

"Gue juga deh, cuman kalo ada apa-apa gue gamau tau ya!" ucap Vera.

"Yes! Nanti sore jam 4 kita kumpul di rumah Alin ya! Jangan lupa bawa keperluan yang di butuhin!" Ghea sangat antusias sekali.

"Oke!" balas mereka ber 5.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status