Share

Part of Somthing

“Bell?”

Suara Nial kedengaran panik. Aku bergegas meninggalkan dapur dan menemukan dia baru keluar dari kamar dengan terburu-buru.

“Ya?” sahutku.

Dia agak terkejut. Dan entah mengapa menghembuskan nafas panjajng.

“Kenapa?” tanyaku, heran.

“Aku kira kamu kabur lagi,” jawabnya, sambil mengusap wajahnya dan rasa lelah itu masih kelihatan di sana.

Logikanya, nggak mungkin aku kabur setelah semua yang terjadi di antara kami beberapa hari ini dan dia menjadikanku gadis paling bahagia sedunia dalam sekejap mata. Sekaligus menjadi matrealistis.

“Kamu mimpi?”

Dia nggak menjawab. Hanya bergerak menuju kursi meja makan dan duduk di sana sambil mengge

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status