Share

Sebuah Pengakuan

“Kamu kenapa sih?” Mas Faisal terheran-heran dengan sikapku.

“Ah tidak apa-apa mas, aku tadi satu lift dengan Rayvan. Dia mengajakku pulang ke Jakarta bersama, aku menolak. Setelah keluar dari lift, aku mendahului langkahnya. Aku takut dia mengutitku, dan mengetahui jika kita jalan bersama,” ungkapku dengan nafas yang masih terengah-engah seperti diburu hantu.

Mas Faisal hanya tersenyum mendengar penjelasanku. Dia terlihat santai sekali, aku malah yang over panik. Aku takut Rayvan akan melihat kami, lalu mengadukan hal ini kepada istri mas Faisal.

“Mask kok santai banget sih?” gerutuku.

“Terus aku harus panik juga kayak kamu?” Dia tersenyum manis, manis sekali.

Aku menghela nafas panjang, “ya bukan begitu maksudku. Memangnya mas tidak khawatir kalau  Rayvan memergoki kita, lalu mengadukannya ke istri mas?” Aku menat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status