Cinta yang Tertukar

Cinta yang Tertukar

By:  Jus Strawberi  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
23 ratings
123Chapters
18.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Di pesta ulang tahun sepupunya, Yara Lubis terjerat perangkap. Dia dituduh menjebak seorang pria agar menidurinya. Menjadikannya bahan tertawaan di kalangan orang-orang kaya. Dia juga menjadi istri Yudha Lastana, seorang petinggi perusahaan besar. Sayangnya, setelah pernikahan, cinta sepenuh hati yang dia curahkan justru dibalas dengan hinaan dan cemoohan yang tiada habisnya. Hingga pada saat sepupunya, sang pujaan hati suaminya itu kembali, pria itu melempar surat perjanjian perceraian padanya. "Kembalikan posisi Nyonya Lastana kepada yang berhak memilikinya." Dia bahkan mengambil paksa anak dalam kandungannya untuk diberikan kepada sepupunya yang "sulit hamil". Yara akhirnya tersadar dari ilusi dan membawa anaknya pergi, menghilang sepenuhnya dari dunia pria itu. Di hari pernikahan, Yudha menyingkap kebenarannya dan akhirnya tersadar bahwa pujaan hati yang diimpi-impikannya selama ini sebenarnya adalah Yara. "Yara, kalau cinta adalah pulau terpencil, aku bersedia menetap untukmu selamanya!"

View More
Cinta yang Tertukar Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Titin Key Aurora
lanjut kok GK ada lanjutannya
2024-05-12 13:20:29
0
default avatar
Aini AWe
lqnjut tor.....️
2024-05-10 13:32:42
0
user avatar
Linlis Junior
mantap ceritanya
2024-05-10 08:52:40
0
user avatar
Sagseg Design
Ternyata pindah ke sini dengan judul dan tokoh yang berbeda.
2024-05-06 15:23:57
0
user avatar
Maika Safna
tolong dilanjut secepatnya............
2024-05-05 13:31:44
0
user avatar
Rina Mariana
baguskok belum di lanjutkan
2024-05-05 11:37:03
0
user avatar
lita paramitha
ceritanya seru, di tunggu updatenya
2024-05-04 22:12:57
0
user avatar
Tasya Usman
Huff...Kesel sama Yara oon banget,
2024-05-01 05:44:16
0
user avatar
Itoh Masitoh
ditunggu next bab nya ya kaa...
2024-04-28 15:22:39
0
user avatar
Zurqol Yamamah
wah akhirnya update juga, terimakasih kak, masih ditunggu loh kelanjutannya, rela beli koin ini mah
2024-04-26 16:16:54
0
user avatar
Najat Agustin
ini ceritanya sdh tamatkah
2024-04-24 08:44:57
0
user avatar
Aufiya Miyuki
semangat thor.. ditunggu next bab
2024-04-23 06:18:52
0
default avatar
nanazsh93
Best. Minta sambungan
2024-04-21 13:55:25
0
user avatar
Zurqol Yamamah
selesaikan ya kak thor, sangat menanti
2024-04-21 12:10:36
0
user avatar
Zurqol Yamamah
seru ceritanya beda dari yang lain
2024-04-21 11:58:36
0
  • 1
  • 2
123 Chapters
Bab 0001
Kota Selayu, di sebuah vila dengan harga termahal.Yara Lubis berdiri di depan cermin dengan wajah merona merah. Dia bangun pagi-pagi sekali hari ini dan bahkan memakai lipstik untuk pertama kalinya.Memikirkan semua yang terjadi tadi malam bersama suaminya, Yudha Lastana, senyum manis di wajahnya semakin sulit disembunyikan.Setelah setahun menikah, mereka akhirnya menyempurnakan pernikahan mereka.Tampaknya, dia telah berhasil meluluhkan hati suaminya.Yara sangat berbahagia dalam hatinya. Dari dalam lemari, dia mengeluarkan tiga buah gaun dan membandingkannya di depan cermin. Dia ingin Yudha melihatnya dalam penampilan tercantiknya saat terbangun nanti.Gaun pertama berwarna biru langit yang dia beli saat masih sekolah. Mengenakannya membuat dia terlihat seperti bocah.Yang kedua adalah gaun pendek berwarna putih. Gaun ini sudah sangat lama sampai kerahnya sudah menguning.Gaun terakhir adalah gaun hitam dengan kesan lebih formal. Dia membelinya saat lulus kuliah dan bersiap mencari
Read more
Bab 0002
Yara berjalan menuju pintu depan dengan tidak sabar.Kemarin sore, satu-satunya yang datang berkunjung hanyalah ibunya, Silvia Damara. Pasti dia yang meletakkan air itu di sana.Dia harus pergi ke rumah dan memastikannya.Yara naik taksi dan langsung menuju kediaman keluarga Lubis. Tak disangkanya, dia bertemu Yudha di depan rumah keluarga Lubis.Yudha melihatnya dengan tatapan yang lebih merendahkan.Seorang pelayan melihat mereka berdua dan tersenyum mencari muka. "Pulang bersama-sama? Hubungan Nona dan Tuan Yudha sangat harmonis."Yara menundukkan kepala. Dia tahu betul saat ini Yudha pasti salah paham lagi.Benar saja, ketika Yudha berjalan melewatinya, dia berkata dengan gigi terkatup, "Kamu bilang ingin cerai, tapi masih minta ibumu memanggilku ke sini?""Bukan begitu," timpal Yara dengan suara rendah, tetapi tidak dapat menghindar dari rasa bersalah yang mulai berkembang dalam hatinya.Apa maksud ibunya tiba-tiba memanggil Yudha?Silvia menyaksikan dua orang itu pulang bersama-s
Read more
Bab 0003
Di dalam mobil, Yudha merasa seluruh darah di tubuhnya membeku.Dia melihat dengan jelas mobilnya menabrak Yara.Kenapa bisa sampai terjadi? Tangannya gemetaran dan gagal membuka pintu mobil sampai beberapa kali hingga akhirnya pintu terbuka.Setelah keluar, dia melihat Yara terbaring di depan mobil.Dia meringkuk memeluk salah satu kakinya. Keningnya berkerut dan matanya menatap penuh ketakutan."Yara, kamu beneran sudah gila, ya?"Yudha menggeram, tidak lagi bisa membendung emosinya."Sebegitu gilanya kamu ingin uang dariku?""Kamu mau minta berapa? Dua ratus miliar? Empat ratus miliar? Dua triliun?""Berapa yang kamu mau? Akan kuberikan."Hingga saat ini, tubuhnya masih gemetaran.Beraninya-beraninya.Sudah cukup sekali saja dia dijebak dengan trik mengancam nyawa seperti ini. Wanita itu pikir dia akan jatuh ke lubang yang sama dua kali?Yudha tidak peduli dia mau hidup atau mati!"Nggak, nggak ...."Yara menggelengkan kepalanya tak berdaya. Dia belum pernah melihat Yudha seperti in
Read more
Bab 0004
"N-nggak apa-apa kok." Yara merasa hatinya diremas-remas dan cepat-cepat menggelengkan kepala.Benar juga. Melanie pulang, tentu saja dia akan menemui Yudha secepatnya.Atau mungkin Yudha pergi menjemputnya di bandara.Tidak salah, orang yang paling bahagia dengan kepulangannya pasti adalah Yudha.Tidak hanya Yudha, tetapi juga Silvia, keluarga Lastana .... Semua orang menantikan kepulangannya."Syukurlah kalau kamu nggak keberatan." Melanie meraih tangan Yara dengan penuh perhatian.Yara tanpa sadar mengelak, lalu dia mendongak dengan rasa bersalah, tetapi tidak ada sesirat pun ekspresi menyalahkan di wajah Melanie.Dia tersenyum ringan. "Kalau sesuatu terjadi padamu, Yudha dan aku akan merasa sangat bersalah."Yara merasa dadanya sesak, hampir tidak bisa bernapas."Rara, aku tahu nggak seharusnya aku pulang, apalagi mengirim pesan itu ....""Nggak," bantah Yara, tiba-tiba tersulut sesuatu.Mata Melanie mulai berkaca-kaca."Kukira aku nggak akan pernah pulang lagi seumur hidup. Kukira
Read more
Bab 0005
Yara berjalan ke jendela dan mengangkat panggilan itu."Sudah pulang dari rumah sakit?" tanya pria itu dengan suara dalamnya yang menghanyutkan."Sudah," jawab Yara.Setelah lama tidak mendengar suaranya, Yara tiba-tiba menyadari bahwa dia sangat merindukan Yudha.Keduanya terdiam beberapa saat, lalu berbicara bersamaan, "Perjanjian ....""Kamu duluan," ucap Yara terlebih dahulu."Perjanjian cerainya sudah aku tanda tangani." Suara Yudha mengalun perlahan. "Aku sedang di luar kota beberapa hari ini ....""Oke, beri tahu aku kalau kamu sudah pulang, kita pergi selesaikan prosesnya secepatnya."Panggilan ditutup dari sana.Benar-benar tidak ingin mendengar satu patah kata yang tidak perlu.Yara tersenyum pahit dan meletakkan ponselnya.Siska dapat menebak siapa yang menelepon dan isi panggilannya.Dia tidak tahu harus apa untuk menghibur Yara, jadi dia harus mengganti topik pembicaraan. "Rencanamu apa setelah ini?""Siska," panggil Yara dengan nada tidak enak. "Aku boleh numpang di rumah
Read more
Bab 0006
Setelah kembali ke rumah Siska, Yara memberi tahu sahabatnya itu tentang kejadian tadi. Mereka berdua bersama-sama menelusuri di Internet dan dengan segera menemukan apa yang disebut karya asli itu.Total ada lima lukisan dan kelimanya memiliki kemiripan 95 persen dengan yang dikirimkan Yara ke Baruy. Semuanya meraih lima penghargaan yang sangat bergengsi di industri ini.Atas nama Lindari.Siska merasa sulit memercayainya. "Kamu kenal Lindari ini?""Nggak." Yara menggelengkan kepalanya. "Sepertinya bukan nama asli.""Benar. Seaneh-anehnya, pencuri lukisan itu nggak mungkin orang dari luar negeri." Lalu Siska bertanya lagi pada Yara, "Lukisan aslimu disimpan di rumah keluarga Lubis?"Yara mengangguk."Punya foto lukisan aslinya?""Ada!"Seketika Siska mendapat semangatnya kembali. "Urusannya gampang kalau begitu. Kirimkan foto-fotomu ke juri kompetisi itu dan minta mereka mengganti pemenangnya."Dia berpikir sejenak, kemudian menambahkan, "Lalu kirimkan ke forum desainer besar. Mungkin
Read more
Bab 0007
"Rara." Melanie menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nggak bisa, nggak bisa diperbaiki.""Rara, kamu tahu aturan di industri desain. Kalau aku mengaku ... karierku akan hancur total."Yara masih tidak rela. "Tapi Melanie, kalau nggak diperbaiki, aku ....""Kamu ingin masuk ke Baruy, 'kan?" Melanie menyeka air matanya. "Serahkan masalah ini padaku.""Tapi ...." Yara tidak ingin masuk dengan nama plagiator."Rara." Melanie tampak penuh penyesalan. "Karena insiden antara kamu dan Yudha, aku nggak bisa menggambar apa pun, jadi aku khilaf dan membuat kesalahan besar."Dia menatap Yara dengan penuh emosi. "Bisakah kamu memaafkan aku kali ini? Aku percaya kamu pasti bisa membuktikan dirimu setelah masuk Baruy."Yara bimbang ingin berbicara. Dia sudah menyebabkan penderitaan untuk Melanie satu kali. Dia tidak bisa lagi melihat karier Melanie hancur karena masalah ini."Ya sudah, kalau begitu aku minta tolong padamu untuk urusan Baruy." Dia akan membuktikan kemampuan dirinya di masa depan.Melanie
Read more
Bab 0008
Melanie sibuk menyapa rekan-rekan kerjanya dan tidak melihat Yara. Setelah diingatkan Yudha, rasa tidak senang melintas sekilas di matanya.Begitu banyak orang keluar gedung bersama-sama, tetapi Yudha tetap bisa menemukan dia?Giginya terkatup dalam diam, lalu dia memaksakan senyum dan mengejar Yara."Rara, tunggu." Dia meraih lengan Yara. "Rara, kita sudah sepakat mau merayakan bersama, kenapa kamu menyelinap pergi?""Nggak usah, aku ...." Yara tidak ingin pergi sama sekali. "Kamu belum lama pulang, aku nggak akan mengganggu waktu kalian berduaan.""Ngomong apa kamu ini?" Melanie tersipu. "Kamu dan Yudha belum bercerai. Lagi pula, kamu bukan orang lain.""Melanie." Yara ingin cepat-cepat menjelaskan. "Tanyakan pada Yudha kapan dia punya waktu menyelesaikan proses perceraiannya.""Aku nggak mau tanya. Kalau kamu mau tanya, tanya saja sendiri." Melanie pura-pura marah sekaligus manja. "Jangan biarkan dia berpikir aku ingin buru-buru menikah dengannya. Biar kuberi tahu ya, bagi pria itu,
Read more
Bab 0009
Yara tidak menyangka Yudha akan datang.Sinar di matanya sedikit demi sedikit padam di bawah tatapan menghina pria itu."Nggak, aku cuma mau bantu Melanie pilih-pilih gaun.""Semoga memang begitu."Yudha mencibir."Yara, aku sudah peringatkan kamu sejak lama.""Jangan mimpikan hal-hal yang bukan milikmu. Nggak akan ada akhir yang baik kalau dipaksakan."Yara membendung perasaannya dalam diam.Dia mengerti bahwa di mata Yudha, pernikahan mereka adalah sesuatu yang bukan miliknya. Lebih-lebih lagi pria itu. Tidak pernah menjadi miliknya sama sekali.Oleh karena itu, hingga saat ini, Yara sendiri memikul tanggung jawab penuh atas segalanya.Yara ingin pulang saja. "Yudha, kalau kamu sudah sempat, jangan lupa menyelesaikan proses perceraian kita.""Rara, kamu pikir semua orang punya waktu luang sebanyak dirimu?"Wajah Yudha bertambah kelam."Kamu bisa menyisihkan waktu pergi ke sini. Kenapa ....""Kenapa? Kamu merasa diabaikan?" Yudha tertawa sinis. "Yang satu adalah orang yang sebentar la
Read more
Bab 0010
"Bu Anita!"Yara meletakkan gambar desain itu langsung di atas meja.Anita menatap Yara dengan amarah terbendung, menunggunya melanjutkan."Bu Anita, bukankah ada sesuatu yang harus Anda jelaskan pada saya?"Yara sangat percaya diri.Anita benar-benar tertawa saking marahnya.Baru pertama kali ini dia melihat plagiator yang begitu sombong."Penjelasan? Penjelasan apa yang kamu minta?""Klien sudah menerima desain yang saya buat, bukankah seharusnya Bu Anita memberi tahu saya?""Saat saya mengumpulkan rancangannya waktu itu, kenapa Bu Anita marah tanpa alasan?""Terakhir, kalau memang rancangan saya diterima, kenapa Bu Anita nggak memberi saya pesanan lagi? Saya ingin tahu kenapa."Satu per satu, Yara mengatakannya dengan jelas.Anita terdiam sesaat. Dia tidak menyangka plagiator ini memiliki logika berpikir yang begitu jelas.Dia berpikir beberapa saat, lalu menjawab satu per satu."Akhir-akhir ini aku sibuk, jadi aku lupa memberi tahu kalau rancangannya sudah disetujui.""Aku nggak ma
Read more
DMCA.com Protection Status