Share

Bab 0123

"Kakek." Yudha jelas tidak ingin menjelas. "Aku sudah memutuskan untuk masalah ini, jadi jangan bertanya lagi."

Ekspresi Kakek Susilo berubah. "Ya sudah, aku nggak akan tanya lagi."

Perlahan dia merebahkan tubuhnya, memunggungi Yudha. "Kalian pergilah, pindah dari rumah ini besok."

"Kakek ...."

"Pergi!"

Yudha hanya bisa keluar dulu dan kembali ke kamarnya.

Setelah Yara mandi, dia merasa luka di kepalanya semakin sakit. Jadi, dia duduk di depan cermin rias dan membuka-buka rambutnya, ingin membersihkan lukanya.

Begitu menemukan lukanya, dia mendesis kesakitan. Yudha tiba-tiba membuka pintu dan berjalan masuk.

Yara spontan merapikan rambut dan menutupi lukanya, melihat ke cermin rias dengan wajah kaku.

Meski cintanya kepada Yudha begitu rendah diri, dia tidak ingin Yudha melihat lukanya.

Dia tidak tahan menerima tatapan kasihan dari Yudha.

Yara bangun hendak pergi tidur, tapi tak disangka Yudha menahan bahunya.

"Kamu mau apa?" tanya Yara gugup.

Yudha tidak berkata apa-apa dan mengulurkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zuriana Hamzah
ah aku jadi ikut nangis .. kesian yara ... harap yudha dan ibunya menyesal .. ah sedih3.. lepaskan penderitaan yara yudha ..secepatnya
goodnovel comment avatar
MaliahSari Avenys
kasi up byk lagi bab nya min..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status