Share

Jebakan

Beruntung lukaku tak terlalu parah, jadi bisa langsung pulang. Tak sabar aku ingin segera ke kantor polisi untuk melihat keadaan suamiku.

"Suami kamu kedapatan bawa narkoba," kabar polisi saat aku sampai di kantornya. Aku shock, aku tahu dia bandar narkoba tapi sudah gak lagi dia menggeluti pekejaan haram itu. Dia pun janji tidak akan menyentuh barang haram itu lagi.

"Izinkan saya bertemu suami saya," pintaku memohon.

"Baik, tunggu sebentar."

"Sayaaang." Ken memelukku, aku sibuk menyeka air mata.

"Kenapa ini bisa terjadi?" isakku.

"Sttt ... dengerin aku, kamu jangan ke sini dulu ya. Aku khawatir musuhku akan mengincar kamu, Sayang."

"Maksudmu?"

"Turuti perintahku, Sayang. Aku hapal situasi seperti ini. Aku akan segera keluar asal kamu nurut. Biarkan aku dan teman yang lain yang ngurusin ini."

"Gimana kalo umi dan Abi tanya, Ibu sama Ayahku juga?"

"Bilang sama mereka aku ada kerjaan ke luar kota dadakan,"

"Iya Sayang, kamu baik-baik di sini."

"Kamu bisa telpon ato chat aku, Sayang."

Ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status