Share

Hari Pernikahanku

Untuk Mas Daniel,

Daniel, Satu nama yang terpateri dalam hati ini.

Terima kasih karena sempat menjadi warna dalam hidupku. Sampai saat ini, aku masih mencintaimu. Sangat.

Meski raga ini sudah tak mampu lagi berlari mengejarmu, tapi hati ini senantiasa merindumu.

Semua memang sudah terlambat. Aku tidak bisa melawan takdirku.Tapi tak salah bukan, kalau aku berharap, suatu saat takdir berpihak padaku.

Aku masih mengaharapkanmu, mas.

Meski secuil saja harap adalah sesuatu yang mustahil.

Tapi, bukankah berawal dari kemustahilan mencintai dengan derajat yang berbeda sudah kita lewati?

Sekarang, aku hampir menjadi isteri orang, dan kamu masih sendiri. Apakah ini juga akan menjadi mustahil? Ah, entahlah!

Kamu terlalu dalam untuk aku keluarkan dari lubuk hatiku. Kamu terlalu berkuasa dalam otakku hingga aku tak mampu melupakanmu.

Kalau boleh aku bilang ‘aku benci takdirku’. Tapi itu tidak boleh, kan? Karenanya, aku tidak membencinya. Apapun dan siapapun.

Selamat tinggal Mas Di..

​Aku menul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status