Share

Baby Breath

“Mas.” Prily buru-buru menutup kembali pakaiannya, lalu bangkit dan meraih lenganku.

“Maafin aku, Mas. Aku enggak bilang sama kamu dulu. Aku tahu kamu pasti enggak akan setuju, tapi aku enggak bisa Mas, aku enggak akan sanggup melihat kamu meninggalkan aku lebih dahulu.”

“Kenapa, Prily?”

“Karena aku mencintai kamu.”

“Kamu bodoh, untuk apa mempertaruhkan hidupmu demi orang sepertiku?”

“Lalu, bagaimana caranya aku harus berterima kasih? Katakan.”

“Tetaplah hidup bersamaku.”

Sungguh aku sama sekali tidak senang, aku sering membaca artikel tentang orang yang hidup dengan satu ginjal, itu sangat tak mudah. Dia masih muda, seharusnya dia tak sekonyol ini mengorbankan hal paling vital bagi kelangsungan hidupnya. Malam itu aku benar-benar bingung, meski Prily terus meyakinkan dengan dalih jika dia akan menjaga kesehatan dan pola hidupnya dengan sebaik-baiknya tetap saja semua tak akan lagi sama. Ceroboh, bagaimana bisa aku sampai kecolongan memberi tanda tangan pada surat persetujuan itu.

“Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status