Share

Part 26

[01.33, 30/3/2022] Dwi: "Maaf Sus," ucapku lirih.

Setelah pemeriksaan, para suster keluar ruangan untuk memeriksa pasien yang lain. Rasa sedih menjalar keseluruh badanku, mengingat senyum sang Suster yang sangat manis.

Begitu melihat Sopyan datang, rasa kesal memuncak. Menahan amarah yang tertunda semalam,

"Ngapain datang ke sini, menolong manusia lain saja kamu keberatan!" omelanku menyambutnya.

"Maaf, banyak pertimbangan kenapa aku tidak bisa keluar semalam. Semua sudah takdir ilahi, bersabarlah," ujarnya lembut.

"Mudah sekali menukar nyawa orang. Sudah pergi sana!" teriakku kesal.

"Kamu jangan lupa, aku suamimu meski hanya secara agama!" ucapnya penuh penekanan.

Aku hanya diam mendengar kata-katanya. Rasanya tak kuasa menahan amarah yang bergejolak, tapi harus dipendam. 

"Pergilah ke ruang dokter, tanyakan apakah aku sudah diperbolehkan pulang. Rasanya sudah tidak betah," pintaku dingin.

Tidak lama dia p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status