Share

HAMPIR GIL4

Hari sudah lewat tengah malam tapi mata Zahra tetap enggan terpejam. Sesekali ia melirik pada Mora yang tengah terlelap setelah melahap habis sebotol susu keduanya semenjak tertidur jam delapan tadi. Setiap malam, Mora memang biasa menghabiskan tiga sampai empat botol susu sampai pagi menjelang.

“Tante memang sayang kamu tapi tempatmu tak seharusnya di sini. Kamu punya orang tua dan merekalah yang seharusnya merawatmu,” gumam Zahra.

Berulang kali berusaha memejamkan mata, tapi bayangan hari esok terus membebani pikirannya. Besok pagi sebelum David kembali ke kota, ia akan melakukan tes DNA. Lelaki itu sengaja menunda kepulangannya dan menginap di hotel yang terletak di pusat kota kabupaten untuk memenuhi syarat yang diajukan Andin.

[Akurasi tes DNA]

Zahra mengetikkan sederet kata di pencarian g00gle. Sedetik kemudian bibirnya menyunggingkan senyum saat membaca hasil yang tertera di layar ponselnya. Sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan persen, angka yang cukup membuat hatinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status