Share

6

Maxwell nampak aneh. Sejak kejadian itu, lelaki itu selalu nampak sedang berpikir keras.

Berkali-kali ia menanyakan pertanyaan yang sama.

"Apakah kau benar-benar memegang liontin tersebut?"

Kami sedang menerobos hutan. Sesekali, ia menggunakan pedang  untuk menebas ranting dan daun-daun yang menghalangi langkah kami. 

Jalan yang kali ini kami lewati berbeda dengan yang kami lalui untuk pergi ke pasar. Maxwel tidak menjawab saat kutanya mengenai kemana sebenarnya tujuan kami.

Ia sepertinya sedang tak berminat untuk bicara. Jadi, aku berhenti mencoba.

Jam makan siang sudah terlewat. Tapi kami masih berada dalam hutan.

Malahan kalau bisa kubilang, kami hanya berjalan berputar-putar. 

Aku mengisi botol minuman untuk ketiga kalinya saat kami melewati sungai. 

"Kau tidak haus?"

Lagi-lagi lelaki itu tak menjawab dan terus berjalan. Sambil menghela nafas berat, aku mengikutinya lagi dengan langkah lebar. 

"B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status