Share

KEISTIMEWAAN

Di perjalanan aku mulai bertanya pada Rayi apa yang sudah ia bicarakan dengan Noa sampai begitu lama.

“Dia menyuruhku menjaga mu, itu saja” Kata Rayi

“Padahal aku bukan anak kecil lagi”

“Tapi kau suka membuat kekacauan”

“Akan ku kacauakan hidup mu”

“Jangan memanjat ketika di sekolah nanti!! jika begitu anggap saja kau tak mengenal ku”

“Aku akan memanjat ke setiap pohon dan bergelantungan sambil teriak namamu, RAYYII... SANG PANGERAN TERSUNGKUR DARI PENDAR” Ucap ku sambil meragakan teriakanku.

“Dasar Betina Gila...”

Kami semua tertawa saat itu dan kini berbincang tentang bagaimana keadaan kota Pendar. Dimulai ketika aku bertanya apakah Naya pernah berkunjung kesana?.

Naya pun bercerita, waktu kecil ia pernah tinggal disana lalu pindah karena pekerjaan orangtua nya.  dulu ia sering  meminta tukang kebun di rumahnya mengganti warna bunga mawar dengan sihir sesuai apa yang ia pinta, merah, oranye, kuning, putih tetapi yang paling Naya senangi adalah mawar ungu gelap dan saat berkebun ia melihat alat kebunnya melayang bahkan tidak menyentuhnya sama sekali.

Rayi menjelaskan bahwa kehidupan disana begitu maju, penuh dengan taman, kendaraan juga bangunan – bangunan. Ia mengingatkan ku bahwa penduduk kota Pendar tak seramah kehidupan di desa, mereka lebih mementingkan ego nya sendiri dan sudah menjadi tradisi jika saling bersaing karena terbutakan oleh sihir. Sihir pun tidak semuanya sama, setiap orang punya kemampuan uniknya sendiri seperti merubah bentuk benda, berteleport, mengendalikan alam, menghapus ingatan, melihat masa lalu atau masa depan dan banyak lainnya.

“Lalu apa keunikanmu? Tanya ku pada Rayi

Rayi mengeluarkan tangannya ke jendela dan tiba – tiba dahan di pinggir jalan itu memanjang mengikuti arah tangannya kemudian memunculkan buah dan ia menyuruhku memetiknya.

Tanpa sadar aku berkata “WAW” dengan ekspresi terkejut karena kali pertama aku melihat sihir seperti itu.

“Jadi kamu pengendali pohon?”

“Pengendali alam tepatnya. Tanah, air, angin bisa ku kendalikan tapi belum terlalu pandai dalam mengendalikan air dan angin”

“Api? Kau bisa mengendalikannya”

“Tidak semudah itu, untuk mengendalikan api kamu harus mampu menguasai alam dulu karena api merupakan tingkat tersulit bagi pengendali alam”

Kemudian Naya berkata bahwa sebenarnya Rayi ingin mendalami pengendalian api agar menjadi populer di sekolahnya.

“Berhenti membaca pikiran ku!” Sontak Rayi

“Itu kemampuan sihir juga?” Tanya ku

“Ya, Naya mampu mendengar apa yang kita pikirkan dan dia mampu mengendalikan pikiran” Ucap Rayi

Naya pun mengelak jika ia bisa mengendalikan pikiran karena kemampuan itu termasuk kejahatan dan dilarang bahkan bisa terkena hukuman jika ketahuan menggunakannya. Ia juga meminta maaf pada ku tidak memberitahu tentang kemampuannya karena sihir tidak bisa diperlihatkan sembarangan.

“Mengapa aku terpilih sedangkan aku tidak mempunyai kekuatan apapun?”

“Bukan kah kau bisa melihat masa lalu? Ucap Rayi

“Mana mungkin, kalau pun iya aku sudah menyadarinya lebih dulu”

“Apakah kamu mempunyai barang yang tidak tahu asal nya?’ Tanya Naya

Pertanyaan Naya itu mengingatkan ku pada kotak yang diberikan Noa, tetapi aku juga ingat perkataanya yang melarangku membuka sebelum tiba di pendar. Sayangnya, karena aku adalah orang yang penasaran dan tidak terlalu mempedulikan aturan maka ku keluarkan dan ku buka kotak itu.  Kotak itu berisikan liontin berbentuk burung emas dengan mutiara merah di bagian tengah, saat ku buka pun tak terjadi apa – apa semuanya nampak terlihat baik.

“Liontin yang cantik” Kata Naya

“Noa memberikan ini padaku, mungkin untuk mengingatkanku padanya”

Ku sentuh liontin itu bermaksud untuk mengeluarkannya dari kotak, tetapi... tiba - tiba pandanganku dibawa kedalam sebuah ingatan yang entah itu siapa. Aku melihat seorang wanita remaja di sekolah, banyak sekali yang mengagumi nya, saat sendiri ia merasa depresi dan kesepian. Ditengah penglihatan itu seseorang memanggilku.

“Aru, Aru... Oi Betina” Teriak Rayi dan memberitahu bahwa aku baru saja melamun.

Naya pun melihat apa yang ku lihat, ia menceritakan semuanya dan Rayi menyimpulkan bahwa itu adalah kekuatan ku dapat melihat masa lalu dari sebuah benda.

“Mengapa baru kali ini? Sebelumnya aku merasa normal”

“Mungkin sekarang lah waktunya kekuatan mu terlihat”

“Apa mungkin wanita yang ku lihat tadi adalah pemilik liontin ini? Tapi aku mendapatkan nya dari Noa sedangkan wanita itu jelas bukan Noa”

“Sudahlah, yang penting sekarang sudah terbukti bahwa kamu pantas berada di kota sihir dan sebaiknya kau menyimpan liontin itu kembali” Ucap Naya sambil menenangkan ku.

Rayi kemudian memintaku untuk memperlihatkan kembali liontin tersebut dan Rayi pun berkata “Liontin itu mirip dengan simbol Mega di sekolah kita”

“Mega?” Tanya Ku

“Ya, Mega itu kata lain dari asrama kita. Kami menyebutnya Mega dan salah satunya memiliki simbol burung seperti itu”

“Bukannya Mega di sekolah bersimbol burung semua?” Tanya Naya pada Rayi

“Memang, tapi setiap Mega memiliki simbol berbeda kan, bisa saja liontin itu berasal dari sekolah”

“Selebihnya biar kita cari tahu disana!” seru ku.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status