All Chapters of Duda Pilihan Ayah: Chapter 21 - Chapter 30
51 Chapters
Duapuluh satu
“Tapi beda,Nay.” ujar bundanya membuat Naya hanya memutar bola matanya malas.Apa yang beda? Sama bukan, sama-sama pernah menikah sebelumnya. Lalu apa yang di permasalahkan oleh bundanya sekarang. Atau karena Dewa duda pilihan ayahnya?“Udah ya, Bun. Nggak usah ngomongin orang.”“Kalau Dewa kan sudah terverifikasi kebaikannya, kalau dia kan belum,”Naya hanya bisa memutar bola matanya malas, bagaimana bisa bundanya seyakin itu bahwa Dewa adalah laki-laki yang baik, padahal anaknya saja sering di buat kesal dan menangis oleh laki-laki itu.“Sebelum ayah memilih Dewa sudah jelas ada seleksinya. Dan menurut ayah dan bunda, Dewa cocok untuk kamu.” imbuh bundanya lagi.Naya hanya bisa tersenyum miring, menarik nafas dalam-dalam, begitu yakinkah orang tuanya dengan Dewa?"Kenapa kamu nggak terima, bunda bilang suami kamu baik?”Naya hanya diam dan menghela nafas lelah, bahkan Naya tidak tahu harus menjawab apa sekarang.“Kamu berantem sama Dewa?” tuduh bundanya langsung membuat Naya menatap
Read more
Duapuluh Dua
Naya masih betah berada di pelukan suaminya malam ini, selama ini Naya selalu terpaku saat melihat Dewa tanpa atasan seperti ini, karena terdapat bekas luka di tubuh pria ini, tidak hanya satu tapi ada beberapa yang menurutnya bukan bekas luka kecil. Hal itu selalu menjadi perhatian Naya.“Kamu dulu suka berantem?” tanyanya mendongak menatap wajah suaminya. Dewa hanya mengelengkan kepalanya.“Terus ini kenapa?” tanya Naya menyentuh bekas luka yang ada di bahu dan lengan suaminya.“Kecelakaan, saat jadi tukang bangunan.” jawab Dewa.Namun Naya yang melihat itu justru menatapnya dengan mata berkaca-kaca seberat apa kehidupan Dewa dulu. Hingga banyak sekali bekas luka yang ada di badan suaminya, laki-laki yang selama ini terlihat angkuh, dingin dan tertutup ini ternyata menyimpan banyak hal yang Naya tidak tau.“Kalau yang ini?” tanya Naya beralih ke bagian perut bawah Dewa yang terdapat bekas luka yang cukup besar dan Naya menebak ini adalah bekas tusukan.Dewa diam, bekas luka itu di
Read more
Dua puluh tiga
“Mas, nggak sadar? Kalau sudah tua?” tanya Naya menatap suaminya.“Saya baru 32 tahun, Kanaya.” balas suaminya tidak terima.Hal itu membuat Naya terkekeh, ternyata seorang Dewangga Aditama tidak menyukai jika dirinya menyinggung soal umur.“Mas,” panggil Naya menatap suaminya namun sepertinya suaminya justru membuang muka, hal itu kembali membuat Naya terkekeh, ternyata suaminya bisa ngambek juga.Naya menangkup wajah Dewa dengan kedua tangannya, hingga mau tidak mau sekarang Dewa menatap istrinya.“Walaupun kamu tua, aku tetap mau kok mas,” ujarnya tersenyum manis menatap suaminya.“Kamu nggak masalah kalau saya tua?” tanya Dewa lagi-lagi membuat Naya tersenyum, kenapa lucu sekali suaminya ini.“Hmm,” Naya seolah berfikir membuat Dewa hendak memalingkan muka, tetapi Naya lebih cepat kembali menahan kepala laki-laki itu agar tidak memalingkan mukanya.“Mau kamu setua apapun aku nggak masalah, karena sekarang kamu suami aku.”Setelah mendapat jawaban itu, Dewa melepaskan tangan Naya da
Read more
Dua puluh Empat
Setelah suaminya berangkat kerja, hanya tersisa keheningan dan kesepian Naya tidak suka hal ini karena di rumah seluas ini hanya ada dirinya sendirian.Saat dirinya sedang bersantai di ruang tengah sambil memperhatikan ikan kesayangan suaminya tiba-tiba ponselnya bergetar, mau tidak mau dirinya meraih ponsel yang ada di meja.“Kenapa dia telpon?” Naya menghembuskan nafasnya pelan, melihat nama yang tertera di ponselnya, Andrian. Bahkan Naya baru tahu jika dirinya masih menyimpan nomor mantannya itu. Naya memilih mengabaikan panggilan Rian dan memilih mematikan handphonenya.Daripada dirinya berfikir yang tidak penting, lebih baik dirinya jalan-jalan keluar sekaligus belanja kebutuhan rumah. Naya berjalan ke arah kamar untuk bersiap setelah selesai Naya segera meraih tas selempangnya tidak lupa menyemprotkan parfum ke badannya dengan senyum merekah di wajahnya.Naya segera berlari ke arah pintu dan membukanya, betapa terkejutnya melihat laki-laki yang ingin dirinya hindari, Rian.“Nay,
Read more
Dua puluh lima
Saat ini Naya sedang berada di danau dekat rumahnya, untuk menenangkan diri. Karena Naya butuh tempat yang sepi untuk menenangkan diri dari rasa kecewa, marah dan sedih yang bercampur menjadi satu.“Sialan!” teriak Naya.Teriakan demi teriakan mengema, berharap rasa sesak di dadanya akan berkurang. Namun hanya isak tangis yang kembali Naya dapatkan.Kenapa hidupnya sedrama ini, pacaran tidak di ristui, dan di pisahkan oleh ayahnya sendiri kemudian di jodohkan dengan laki-laki duda pilihan ayahnya. Dan apesnya laki-laki itu tidak mencintainya.Cukup lama dirinya berada di danau ini untuk meratapi nasibnya, hingga dirinya tidak sadar matahari mulai terbenam namun dirinya masih betah disini. Menyisakan senja yang terlihat sangat indah sore ini.Naya tersenyum mengingat kisah hidupnya. Yang seperti senja, keindahan yang datang walau sebentar, bahkan harus kembali menunggu untuk kembali melihat keindahan itu. Senja mulai menghilang digantikan cahaya bulan yang membuat Naya tersadar, jika
Read more
Dua Puluh Enam
“Nggak tau,” jawab Naya ragu.Dirinya tidak tahu harus bagaimana, semuanya begitu membingungkan untuknya. Mau marah dengan ayahnya pun rasanya sudah percuma, semuanya sudah terjadi dan sekarang dirinya juga sudah menikah dengan Dewa.Naya menatap laki-laki yang sudah tiga bulan ini bersamanya, sudah banyak sekali merubah hidupnya. “Kenapa?” tanya Dewa.“Kalau kamu jadi aku, kamu akan gimana, Mas?” tanyanya menatap Dewa serius.“Gimana apanya?” tanya Dewa dengan wajah bingungnya.Hal itu membuat Naya berdecak kesal, sepertinya dirinya salah meminta pendapat suaminya. Karena Dewa tidak akan pernah mau mengutarakan isi hatinya dan akan memilih untuk diam.Hal itu membuat Naya selalu penasaran dengan isi pikiran suaminya yang sangat susah untuk dirinya tebak, bahkan suaminya selalu terlihat tenang seolah tidak pernah memiliki masalah dan hebatnya selalu terlihat baik-baik saja.“Sudah malam, kamu butuh istirahat.”Naya menatap suaminya kesal. Namun tetap menuruti perintah suaminya untuk
Read more
Dua Puluh Tujuh
Naya terdiam, semuanya memang terasa rumit bahkan membingungkan. Laki-laki yang berdiri di depannya ini adalah laki-laki yang pernah menjadi alasannya dirinya bahagia empat tahun lalu.Dengan pria itu Naya merasakan bagaimana rasanya dicintai oleh seorang pria. Karena Rian adalah cinta pertamanya, sebelumnya Naya tidak pernah dekat dan tertarik untuk menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Semuanya berbeda ketika dirinya bertemu dengan Rian. Bahkan mereka menjalin hubungan sudah sangat lama sejak dirinya masuk bangku perkuliahan hingga satu tahun lalu, sekitar 4 tahunan mereka dekat. Namun satu tahun lalu hubungan mereka kadas, Rian datang untuk membatalkan pernikahan mereka.Dan saat itu Naya sangat hancur, apalagi setelah mengetahui kenapa Rian meninggalkannya dirinya semakin kecewa. Rian mungkin tidak sepenuhnya salah, karena kadasnya hubungan mereka karena ada campur tangan ayahnya. Namun sekarang semuanya sudah berubah bukan? Dirinya sudah menikah dan sudah membuka buku baru
Read more
Dua Puluh Delapan
Ini sudah hari ketiga dimana suaminya pergi keluar kota, dan malam ini harusnya suaminya sudah pulang. Naya berjalan mondar-mandir untuk menunggu suaminya pulang, dirinya cemas karena diluar sedang hujan deras. Naya melirik jam dinding sudah menunjukan pukul 23.00, namun belum ada tanda-tanda suaminya akan pulang.“Po, papa kamu kok belum pulang, ya?” tanyanya pada pipo, ikan peliharaan suaminya. Karena kakinya sudah pegal karena mondar-mandir akhirnya Naya berjalan ke kamar mencoba untuk tidur. Namun tetap saja dirinya tidak bisa. Apalagi Naya melihat story mantan istri suaminya itu juga ada di surabaya kemarin, entahlah Naya memang mencari penyakit karena masih kepo dengan mantan istri suaminya itu hingga membuat second account hanya untuk memantaunya.Tidak. Tidak. Naya menggelengkan kepalanya mengusir prasangka buruk itu dari sana. Dia tidak ingin berpikiran buruk, namun melihat story mantan istri Dewa itu kemungkinan mereka bertemu. Apalagi jika wanita itu memposting foto pem
Read more
Dua Puluh Sembilan
Kesepian? mungkin awal-awal pernikahan Naya selalu merasakan kesepian, apalagi setelah menikah Naya tidak di perbolehkan bekerja oleh Dewa dan menjadi pengangguran sukses.Dan makin kesini Naya sudah terbiasa dengan sifat Dewa yang dingin dan kaku itu. Kalau Dewa diam artinya Naya harus berisik, bukankah pasangan harus saling melengkapi?“Nggak kok, buk. Naya sudah terbiasa sekarang dan sudah bisa memaklumi sifat Mas Dewa yang sedikit irit kalau bicara itu.” ujar Naya terkekeh.“Iya, ibu aja sering kesal, Nay. Kalau ngomong sama suami kamu jawabannya cuma ham hem doang,” ujar Aida dengan wajah kesalnya.Ternyata sifat Dewa yang dingin, kaku dan irit bicara tidak tidak hanya kepadanya namun kepada semua orang bahkan dengan ibunya sendiri pun begitu.Aida menatap menantunya kemudian mengelus wajah Naya dengan sayang.”Ternyata pilihan Dewa memang tidak salah,” “Maksud ibu?” tanya Naya terkejut.Ibu mertuanya menarik nafas, sepertinya ragu untuk menceritakannya. Namun jiwa kepo Naya meng
Read more
Tiga puluh
“Beneran, aku cantik?” tanya Naya mendekat kearah suaminya.Dewa hanya mengangguk, seketika senyum Naya semakin lebar. Bagaimana tidak, selama menikah dengan Dewangga baru ini laki-laki itu memuji dirinya cantik, walaupun dengan wajah datarnya.Walaupun begitu, Naya tetap senang karena di puji suaminya untuk pertama kalinya, bahkan yang awalnya Naya kesal, jengkel dan marah dengan suaminya seketika hilang begitu saja.Dewa kembali menunggu Naya dengan duduk di pinggiran ranjang dengan wajah datarnya, hal itu membuat Naya tersenyum mendekat kearah Dewa dan mendekat menempelkan keningnya untuk mendorong kening Dewa. Awalnya Naya hanya iseng karena gemas dengan tingkah suaminya yang terkadang sangat lucu, padahal mulutnya memuji dirinya cantik tapi wajahnya tetap datar, berasa di puji seorang robot bukan?Keisengan Naya ternyata membuat Dewa terpancing dan mencium bibir istrinya.“Ish jangan cium-cium, lipstiku jelek nanti.” Naya mendorong dada suaminya. Padahal di dalam hatinya senang k
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status