Semua Bab Satu Malam Bersama Kembaran Suamiku: Bab 41 - Bab 50
115 Bab
Bab 41
Pria tampan itu menghampiri, lalu berbicara dengan satpam yang berjaga. Gala memang terbiasa datang ke rumah Tasya jika penting, jadi wajar kalau Vero mau membukakan pintu untuk mereka."Maafkan aku, sebab tidak ketahuanku tentangmu. Kalau saja aku tahu kamu adalah teman dari mas Gala, sudah pasti aku akan membiarkanmu masuk dari tadi." Vero merasa bersalah, makanya meminta maaf pada Aleena. Dia juga tidak ingin kehilangan pekerjaannya hanya karena tidak memperlakukan tamu sang majikan dengan baik. Aleena memaafkan dengan cepat, lalu terburu-buru masuk ke dalam rumah Tasya untuk menjemput sang suami."Terima kasih, Gala. Karena sudah membantuku," kata Aleena merasa terharu dengan semua bantuan kakak iparnya. Kakak iparnya tersenyum, lalu membiarkan Aleena masuk ke dalam rumah Tasya seorang diri. Dia tidak ingin wanita yang dicintai dalam masalah lebih rumit jika pria itu ikutan masuk. Namun, untuk memastikan semua baik-baik saja. Gala tetap mengikuti secara diam-diam. Dengan emosi
Baca selengkapnya
Bab 42
Aleena diperlakukan seperti seorang putri, kebahagiaan jelas terpancar dari raut wajahnya. Bagaimana tidak? Suami yang dulu selalu menggertaknya saat ini berprilaku begitu romantis serta menghormatinya. "Mulai hari ini, kamu gak boleh capek. Perihal pekerjaan rumah, biar aku bantu atau aku akan mencari asisten rumah tangga yang akan menghandle pekerjaan di rumah ini." Galuh berbicara sembari menatap netra Aleena."Gak perlu, Mas. Aku masih bisa melakukannya sendiri," tolak Aleena secara halus."Tetap saja, aku tidak mau terjadi hal buruk pada calon bayi kita. Pokoknya kamu harus setuju dengan semua keputusanku." Galuh mendesak karena memang dirinya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada calon bayinya. Aleena menganggukkan kepala pelan karena tidak ingin memicu kemarahan Galuh yang saat ini lebih stabil dari biasanya. "Ada pesan dari dokter Zeera, Mas. Katanya untuk sementara waktu kita jangan begituan dulu," ujar Aleena mengatakan pesan dari dokter yang menangani kehamilannya.
Baca selengkapnya
Bab 43
"Mas Galuh kenapa lama? Apa terjadi sesuatu di depan?" pikir Aleena karena sang suami tak kunjung kembali menemuinya. Selesai menyantap mie rebus, wanita cantik itu pun bergegas menemui suaminya. Dia juga penasaran siapa tamu yang datang larut malam. Dia melangkahkan kaki secara perlahan, lalu melihat ke arah pintu di mana sang suami sedang berdiri. Terdengar suaranya sedang berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat wajahnya. "Siapa, Mas?" tanya Aleena mendekat.Galuh menyingkirkan tubuh kekarnya, lalu membiarkan sang istri melihat siapa yang sudah datang."Caily!" seru Aleena kaget. "Ngapain kamu ke sini malam-malam?" tanyanya penasaran. Gadis itu tidak menyahut, hanya menangis tersedu-sedu. Aleena mulai mendekat, dan tubuhnya langsung dipeluk oleh adiknya. "Kamu ada masalah apa?" tanya Aleena membalas pelukan. "Untuk hari ini aku mau menginap di rumahmu, Mbak. Boleh 'kan?" tanya Caily yang terlihat memiliki masalah besar. "Katakan dulu apa yang terjadi," tutur Aleena kare
Baca selengkapnya
Bab 44
Dari awal pikiran negatif tentang adiknya selalu terlintas dalam benak Aleena, tapi selalu ditepis karena mengingat tidak mungkin Caily menyukai pria yang sama seperti dirinya."Coba saja kalau kamu bisa. Aku yakin mas Galuh tidak akan tertarik padamu," tantang Aleena menatap lekat netra adiknya."Oke, akan aku buktikan suamimu jatuh dalam pelukanku. Setelah itu jangan salahkan aku kalau ternyata aku yang lebih dipilih olehnya." Caily tersenyum miring. Sudah jelas rencana untuk mengambil hati kakak iparnya sudah disusun dengan rapi. Dia juga penuh percaya diri bahwa suami kakaknya pasti akan tergoda dengan keahlian yang dia punya. "Siap, aku akan menunggu kabar buruk yang akan menimpamu." Aleena menggertakkan giginya karena menahan amarah pada adik yang selama ini selalu disayangi. Entah sejak kapan Caily berubah menjadi agresif seperti itu, bahkan pada kakak iparnya sendiri. Aleena berlalu pergi meninggalkan Caily, selain tidak ingin ada keributan, dia juga tidak ingin emosinya sem
Baca selengkapnya
Bab 45
Pengakuan Caily membuat Aleena semakin naik pitam."Lebih baik kamu pergi dari rumahku sekarang juga!" usir Aleena ketika tidak tahu harus berbuat apa."Aku tidak akan pernah pergi, kalau bisa aku akan tetap tinggal. Lagi pula, kamu tidak berhak mengusirku. Mas Galuh juga tidak akan setuju aku pergi dari sini," ucap Caily panjang lebar. Dia penuh percaya diri bahwa kakak iparnya akan terus membelanya. Aleena tidak ingin berdebat serta membuat keributan di pagi hari. Jadi, dia bergegas pergi menemui suaminya. Meminta Galuh untuk mengusir adik yang tidak tahu diri. Wanita cantik memasuki kamar dengan wajah cemberut, hingga sang suami bertanya, "Kenapa wajahmu ditekuk begitu? Ada masalah apa?" Galuh menghampiri Aleena yang berdiri di samping tempat tidur. "Aku kesal sama Caily, Mas. Aku ingin dia pergi dari rumah ini pagi ini juga, tapi dia tidak mau." Aleena berkeluh kesah. "Apa yang membuatmu kesal?" tanya Galuh penasaran. "Dia membuang makanan yang sudah di atas meja, pokoknya Mas
Baca selengkapnya
Bab 46
Aleena mengepalkan tangannya, bersiap untuk datang menghampiri ibu-ibu yang sedang asik bergosip ria. Namun, sang suami malah memintanya untuk duduk."Biar aku saja yang memberikan mereka pelajaran, kamu duduk cantik saja di sini." Galuh pergi meninggalkan Aleena yang kembali duduk. Dengan gagah, berani, pria tampan itu menghampiri ibu-ibu berdaster."Tolong, kalau memang tidak suka gak usah banyak bergosip. Kita ke sini mau makan, bukan untuk dicibir secara sukarelawan. Kalau kalian masih tetap bersikap begitu, jangan salahkan aku kalau terjadi hal-hal buruk pada kalian," ancam Galuh membuat ibu-ibu menutup mulutnya rapat-rapat. Selanjutnya, pria tampan itu menarik tangan Aleena. Mengajak sang istri pulang sebelum mentalnya semakin terganggu akan cibiran para ibu-ibu yang sedang berkumpul. Tentunya Galuh sudah membayar juga tagihan makan nasi pecel bersama istrinya.Aleena menatap kagum suaminya karena baru pertama kali sang suami membelanya di depan umum. Padahal, jelas-jelas ibu-
Baca selengkapnya
Bab 47
Aleena menatap tajam ke arah Gala. "Jelas bayi dalam perutku ini hasil benih dari mas Galuh. Gak ada hubungannya sama sekali denganmu!" cetusnya."Mana mungkin! Aku masih tidak percaya, terlebih pada malam-malam saudara kembarku ke luar kota. Kamu tidur denganku," jelas Gala membalas tatapan tajam Aleena."Aku menggunakan pil kb waktu itu, jadi sudah jelas benih yang masuk adalah milik suamiku," kata Aleena memperjelas semuanya. "Kamu yakin?" tanya Gala masih meragukan ucapan Aleena.Wanita cantik itu menganggukkan kepala, lalu mengangkat ikan tongkol yang sudah masak. Dia langsung memberikan lauk tersebut dan nasi yang sudah ada di atas piring pada kakak iparnya yang dianggap tidak tahu diri itu."Alangkah baiknya kamu habiskan makanannya, lalu pergilah dari rumahku!" seru Aleena dan berlalu pergi dari hadapan kakak iparnya.Gala cuma bisa melihat wanita yang dicintainya pergi begitu saja tanpa mencegahnya. "Mungkin firasatku saja yang salah. Lagi pula, kejadian itu juga sudah lama.
Baca selengkapnya
Bab 48
Beruntung Aleena memiliki sebuah alasan yang tepat terkait alat tes kehamilan yang diberikan oleh mama mertuanya. "Bisa saja testpack nya rusak, Ma. Bisa saja 'kan, lagian yang terpenting sekarang Aleena 'kan sudah hamil dan semoga calon bayinya sehat selalu." Aleena menjelaskan begitu santai. "Iya juga sih." Dira membenarkan penjelasan menantunya. Selesai beberes rumah Aleena, wanita setengah paruh baya itu pun pamit pulang. Sang suami sudah menunggunya di rumah, bahkan berulang kali melakukan panggilan telepon meskipun tidak dijawab oleh Dira. "Kamu jaga diri baik-baik, Aleena. Jangan lupa kunci pintunya agar tidak ada yang masuk." Dira memberikan nasihat."Baik, Ma." Aleena melakukan apa yang dikatakan oleh mertuanya.Wanita cantik berkulit putih itu sebenarnya bosan berada di dalam rumah terus, tapi dia tidak memiliki pilihan lain karena mau jalan-jalan juga cuacanya begitu panas. Aleena duduk di ruang tamu, lalu memainkan ponselnya. Dia mulai bermain game agar tidak jenuh. Di
Baca selengkapnya
Bab 49
Tidak ada lagi yang dikatakan Aleena perihal kandungannya, memilih untuk menyimpan sendiri dan cuma memberitahu sang suami.Sebelum mengantarkan Aleena pulang, Gala justru mengajak adik iparnya jalan-jalan. Padahal wanita cantik berkulit putih itu sudah menolah, tapi tetap saja saudara kembar Galuh mengabaikannya."Kamu ikut saja sama aku, Aleena. Kamu tidak akan aku sakiti," ujar Gala berharap adik iparnya tidak menolak ajakannya."Aku ingin istirahat saja, Gala. Jadi, antarkan aku pulang!" Aleena berbicara dengan tegas. Akan tetapi, sebelum wanita cantik itu mengancam, perutnya malah berbunyi. "Kita makan dulu, perutmu lapar 'kan?" tanya Gala memastikan."Aku gak lapar," dusta Aleena memalingkan wajahnya."Kalau gak lapar, lantas bunyi perut siapa barusan? Sudah, Aleena. Kamu tenang saja, perihal Galuh ... dia tidak akan memarahimu. Apalagi sekarang kamu sedang mengandung putranya." Gala berusaha memberikan pengertian. Aleena tidak bisa mengelak apa yang dikatakan kakak iparnya.
Baca selengkapnya
Bab 50
Galuh tengah bersama Tasya untuk makan bersama di restoran, tapi siapa sangka akan bertemu dengan istrinya di sana. Terlebih melihat Aleena sedang bersama saudara kembarnya, Gala. Suami mana yang tidak marah melihat sang istri bersama saudara yang selama ini dimusuhinya? Dengan bisikan dari Tasya juga, Galuh menjadi naik pitam kepada istrinya."Sebagai seorang pria yang memiliki istri, harusnya kamu menjaga harkat dan martabat yang kamu miliki. Jangan cuma menyalahkan saudaramu, tapi istrimu juga. Pria tidak akan mau jalan bareng bersama wanita yang sudah memiliki istri, jika bukan karena si wanita yang kegatelan." Tasya terus mengompori agar Galuh semakin kesal pada istrinya. Padahal, dia sendiri tidak sadar bahwa saat ini tengah bersama suami dari wanita lain. Semakin Tasya membisikkan kalimat yang menyudutkan Aleena, semakin Galuh kesal. Pria yang awalnya cuma memandang ke arah sang istri dengan tatapan sinis, justru menghampiri istrinya yang sedang diam terpaku. Wanita cantik be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status