All Chapters of ISTRI ALIM CEO KEJAM: Chapter 41 - Chapter 50
204 Chapters
Bab 41 Disekap Dua Bandit
"Kurang ajar, siapa berani menggangu rencanaku??!" Maliana melihat dua pria menaiki anak tangga dengan cepat. Aisyah mencoba menutup auratnya dari pandangan dua pria dihadapannya. Namun ia tidak memiliki apapun untuk menutupi rambutnya. Dengan terpaksa ia pasrah saja.Sesekali Aisyah menoleh kebanyak arah mencari keberadaan Adam, suaminya."Bukankah kalian anak buah Adam?!" Maliana menaikkan alisnya, mengingat ia pernah melihat keduanya bersama Adam mengawal ke perusahaannya."Benar Nyonya," jawab Heri.'Huft ... Hampir saja Nyonya membunuh Nyonya Aisyah. Untunglah kita datang tepat waktu. Bos memang terlihat memiliki ikatan cinta dengan wanita itu, buktinya — dapat merasakan jika dia dalam keadaan bahaya,' gumam Heri merasa lega.'Bagaimana jika Nyonya tahu — jika Tuan Adam menikahinya secara diam-diam? Entahlah, aku tidak dapat membayangkan.' Heri masih menggumam sendiri."Kenapa kalian tidak membantu Adam? Putraku kali ini dalam satu masalah yang besar?!" tanya Maliana dengan tata
Read more
Bab 42 Rencana Gagal
"Baiklah jika itu yang kau mau, mari kita pergi!!" Adam menarik tangan Jenny pergi. Dalam langkahnya, Jenny menoleh ke belakang, melirik dua bandit itu—seraya bermain mata.Ibu jari tangan diangkatnya, sebagai arti pekerjaan mereka 'bagus'. Senyuman kemenangan baru terpancar dari wajah Jenny.'Aku akan terus membuat Adam sibuk denganku saja, aku akan buat hati dan pikirannya hanya memikirkan diriku, aku tidak akan biarkan Wanita Pembunuh itu berkeliaran dalam kehidupan Adam,' kata Jenny dalam batin.Ia berjalan dengan menyandarkan kepala di bahu Adam. Memegang dengan erat sekali lengan Adam yang terasa berotot itu.'Ah, lama-lama aku benar-benar jatuh cinta pada pria ini. Dia jauh lebih berkarisma daripada Si Dewa. Tubuhnya lebih berisi, otot-ototnya terbentuk sempurna, tidak ada yang minus pada diri Adam. Ah, aku makin sayang padanya. Tidak ada seorangpun yang berhak atas diri Adam, kecuali Aku!!' kecamnya sendiri, membayangkan wajah Aisyah yang tinggal satu rumah dengannya. 'aku t
Read more
Bab 43 Persekongkolan
"Cih!! Siapa juga yang khawatir denganmu, dasar terlalu percaya diri!!" umpatnya dengan membuang wajah ke jendela.Aisyah tidak menanggapi ucapan kasar Adam. Biarkan saja sesuka hatinya mengatakan apapun terhadapnya. "Tuan, bagaimana keadaan Nona Jenny??" tanya Aisyah, sepintas ia melihat Adam menggendong tubuh Jenny masuk kedalam mobil. "Memang penting jika aku jelaskan padamu?!" Wajah sinis nya yang mulai kumat-kumatan kembali dimunculkan."Baiklah jika Anda tidak berniat menjawabnya. Tapi tolonglah Tuan, jika berkata lihat wajah saya, minimal tatap mata saya, gitu, inipun termasuk anjuran—""Stop!! Simpan kembali kalimat-kalimat nuansa islam-mu, aku tidak ingin dengar!! Sudah kukatakan berulang kali jika aku tidak suka di beri penjelasan dari mulutmu! Apa perlu aku tulis di keningmu dengan spidol permanen ucapanku itu?!" Jari telunjuknya berdiri tegak didepan wajah Aisyah."Baiklah Tuan Adam, saya lebih baik diam," ucap Aisyah lirih. Pandangannya melihat kearah depan. Ia lebih te
Read more
Bab 44 Pijit Aku Aisyah!
Ucapan Maliana dianggap Henri adalah jawaban dari pertanyaan yang bergelut di dalam pikirannya, yaitu terjadi sebuah persengkokolan."Tetap berusaha sabar Jenny—menghadapi sikap Adam memang tidaklah mudah, Mama Maliana saja butuh kerja keras untuk meluluhkan hatinya agar mau menerima Mama sebagai ibunya."Jenny merenggangkan pelukannya. "Ya, Ma. Jangan panggil Jenny jika Jenny tidak mampu merebut hati Adam. Adam terlahir hanya untukku seorang."Maliana menepuk kedua bahunya. "Aku akan mendukung hubunganmu dengan Adam.""T-tapi Ma—""Tapi apa Jenn??" Dua alis Maliana menyatu memikirkan kelanjutan ucapan Jenny."Ada yang perlu kita waspadai —" ucap Jenny, beralih membayangkan wajah wanita yang dibencinya."Siapa?? Wanita pembunuh Dewa, maksudmu?" tebak Maliana."Benar. Aisyah!! Apa Mama sudah bertemu dengannya?! (Sebelumnya Jenny belum bercerita jika Aisyah bekerja menjadi pembantu dirumah Adam)."Aku bertemu dengannya tadi pagi—dirumah Adam. Aku sangat jijik melihat wajah polosnya. Apa
Read more
Bab 45 Memeluk Tubuh Adam
Aisyah sedikit canggung dengan permintaan Adam. Itu area berbahaya, ah ia menepisnya, karena secara agama dan negara pria itu sah menjadi miliknya. Pasti Adam benar-benar pegal, jadi ia meminta dipijit."Lumayan juga," puji Adam. Tampak ia memejamkan mata merasakan sentuhan tangan Aisyah yang lembut. Dan sedikit membawanya ke nirwana. Haih, bukan itu maksudnya.Semakin dirasakan, semakin tidak karuan, dasar bod*h, otak diletakkan di dengkul. Bagaimana bisa ia membawa Aisyah ke hotel?? Yakin mereka (para anak buah Jahanam) sedang membicarakannya. Tidak masuk akal memang, tapi ia hanya berniat menjauhkan sementara dari Maliana. Tanpa banyak pikir, malah membawanya ke hotel.Perlahan tapi pasti—benda tumpul dan eksotis menurutnya mulai mengeras dan berkedut. 'Haih, bagaimana bisa juniorku tiba-tiba bangun tanpa komando?? Baru juga wanita nista hina itu memijit punggungku. Belum mengelus anggota tubuh yang lainnya, dasar otak terkontaminasi iblis'.Tangannya berpindah ke atas, berada di b
Read more
Bab 46 Godaan Jenny
Adam ingin melepaskan diri—namun entah mengapa tubuhnya tidak merespon perintah otaknya.'Shitt!! Ada apa dengan diriku? Aku bagai pria tidak memiliki pendirian sekarang, melarikan diri dari wanita ini saja rasanya aku tidak sanggup!!' Adam menekan pikirannya sendiri, sampai ia memejamkan dua matanya."Tuan, bagaimana caranya agar Tuan percaya pada saya—rasanya dada ini sangat sesak, kepada siapa lagi saya meminta bantuan, jika tidak pada Anda. Meski entah sampai kapan Anda akan menerima saya sebagai istri Anda, dan mungkin juga Anda akan menyingkirkan diri saya untuk selamanya dalam hidup Anda. Saya sudah pasrahkan semuanya, Tuan—" ucapan Aisyah terpotong. Terdengar ditelinga Adam, wanita itu terisak.Sedikit berat, Adam dapat membuka mulutnya untuk bersuara. "Dengar wanita nista, jangan harap aku akan menempatkan namamu di hatiku, karena sampai kapanpun, aku tidak akan mau menerima wanita pembunuh sepertimu menjadi pendamping hidupku, mengerti kamu!""Tuan, jika suatu saat nanti ke
Read more
Bab 47 Bersilat Lidah
"Tidak mau, Sayang ... Sebelum kau mau mencoba satu teguk saja wine dariku ini," ucap Jenny mulai bermain mata. Wajahnya menatap Adam begitu intens.Dari dua mata wanita itu, terlihat hasrat liar yang membara. Adam dapat mengartikannya. Karena wanita seperti Jenny ini, sama halnya wanita-wanita yang dikenalnya saat ia tinggal di Jerman dulu. Liar dan berani. Wanita ini salah satunya.Permainan Jenny kembali diulangi ... Ia melingkarkan dua tangan dibelakang lehernya, hingga Adam tidak mampu berkutik. Pandangannya hanya lurus menghadap wanita itu.Jenny yang notabene wanita liar, bergerak maju, ia mendekatkan bibirnya berniat melumat bibir eksotis milik Adam, Namun sayang sekali Adam memalingkan wajah, menolak.Ia kembali melihat wajah Jenny yang memang diakuinya 'CANTIK'."Kenapa sih, wanita itu suka sekali memaksa?!" tanya Adam datar—jarak mereka saat ini sangat dekat sekali. Sampai hembusan nafas Adam yang beraroma mint terasa segar menyapu wajah Jenny."Karena kau layak dipaksa, d
Read more
Bab 48 Kehancuran Kedua Hidup Aisyah
"Otakku benar-benar sakit!!" keluh Adam, pikirannya berat. Penuh nama Aisyah didalamnya. Kenapa selalu Aisyah yang mengotori otaknya? pikir Adam.Ia mengacak rambutnya menahan amarah. Tidak bisa berdiam lama-lama dikamarnya menunggu hari esok. Melihat penanda waktu—telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tidak perduli jika wanita itu sudah tidur, Adam harus menemuinya dan memberikan kesakitan yang luar biasa padanya. Ya, dia harus merasakan hukuman dari perbuatan buruknya.Adam sudah yakin, memang wanita itu adalah penjahat besar bertopeng malaikat. Yang sok suci, tabiat buruk telah membekas di tubuhnya."Cih!! Untung Jenny datang kemari, dan semua rahasia tentang wanita nista itu telah terbongkar juga, jika aku tidak mengetahuinya, entahlah mungkin hatiku ini sudah luluh karena wajah manisnya," ucap Adam, turun dari ranjang dan meraih Winbreaker jaket yang dilengkapi hoodie untuk penutup kepala, dengan ciri khusus ada karet dipergelangan tangan. Sedikit membuatnya lebih hangat.Buru-
Read more
Bab 49 Sudah Tidak Berdaya
Dari nada suaranya mereka tampak mabuk berat. "Aku hanya ingin memastikan siapa sebenarnya yang menyuruh kalian???!! KATAKAN!!!"Bias amarah belum juga luruh dari wajahnya yang tegas. Otot-otot kekarnya seakan memberi dukungan untuk segera menuangkan keinginan menghajar mereka kembali.Pukulan Adam mendominasi, hampir dua pria itu lemah tidak melawan. Olokan 'Pecundang' beberapa kali dilesatkan oleh mulutnya.Adam menyelesaikan hingga keduanya terkapar dijalan. Hingga wajah mereka bertambah lebam. Salah satunya sampai memuntahkan darah. "Bicara!! Agar aku tahu siapa sebenarnya yang harus aku percaya ...!!" sentak Adam dengan suara menggelegar. Suara Adam terdengar menggema karena keheningan.Ingin sekali membunuh mereka saja karena mereka diam. Seharusnya disaat mereka mabuk, kejujuran akan dia dapatkan. Jalanan kali ini tampak lenggang, karena waktu sudah larut malam. Tidak banyak lalu lalang kendaraan yang melintas disana. Adam berdiri satu kaki, di injakkan di dada salah satu
Read more
Bab 50 Sesak Di dada
Lepas pukul dua dini hari—Adam belum merasakan kantuknya datang. Masih setia duduk dikursi sisi ranjang Aisyah terbaring.Menunggunya dengan sedikit bersabar. Sesekali mengecek dan membenarkan peralatan medis yang sekiranya tidak bekerja dengan baik. Sedikit banyak Adam paham tentang itu.Pada jam-jam ini, h anya ada perawat jaga yang dirasa tidak bisa melakukan tindakan lebih. Dokter spesialis pun akan datang besok pagi. Sementara Aisyah hanya dalam penanganan sementara waktu."Sudah beberapa waktu lamanya aku menunggu, harusnya wanita ini sudah sadar. Kenapa sampai detik ini dia masih menutup matanya? Kamu terlalu merepotkan diriku ..."Henri maupun Heri telah menawarkan Adam kesekian kali—untuk beristirahat pulang, namun Adam menolaknya. Terpaksa mereka menuruti, dan membantu berjaga saja didepan ruangan.Pria itu menatap wajah Aisyah lekat, ada perasaan bersalah padanya. Entah apa yang terjadi terhadapnya saat melihat wajah ayu itu terluka, maka jauh dalam lubuk hatinya juga iku
Read more
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status