Semua Bab ISTRI ALIM CEO KEJAM: Bab 51 - Bab 60
204 Bab
Bab 51 Aisyah Tidak Ada Dimanapun
Sebenarnya ada tempat khusus Adam beristirahat dengan nyaman, diujung ruangan VVIP. Namun ia masih ingin menjaga wanita itu pada jarak yang jauh darinya.Sinar matahari mampu menerobos melalui ventilasi dan jendela. Menyorot langsung kearah wajahnya, hingga silaunya membuat terkesiap. Ruangan yang terpasang AC, seakan tidak terasa dingin lagi seperti saat—sebelum pagi menjelang.Ia mengerjap-kan beberapa kali dua netranya, hingga keduanya melek lebar. Ditambah suara seorang perawat datang mengejutkan."Permisi, selamat pagi, Tuan ... Maaf, apakah pasien yang bernama Aisyah sedang berada di toilet?" tanya perawat wanita yang mengenakan seragam dinas bercorak batik hijau, dengan hijab cantik seperti Aisyah, karena saat akan memeriksa, terlihat ranjang pasien kosong.'Wanita itu mirip sekali dengan Aisyah. Tapi ... Masih cantik Aisyah menurutku.'Tidak ia lihat, jika Aisyah itu tidak ada didalam kamarnya. Meninggalkan selang infus dan peralatan medis lainnya diatas selimut. Dengan posis
Baca selengkapnya
Bab 52 Dalam Situasi Sulit
"Sabar ... Tuan ..." perawat itu tahu bagaimana kesalnya Adam karena kejadian ini.Pria yang membawa Aisyah tidak terlihat lagi setelah masuk ke dalam lift eksekutif. Petugas tidak lagi mendapatkan rekaman lain setelah itu. "Kerja kalian apa?? Aku bayar mahal untuk runahn VIP ini, untuk menjaga keselamatan Aisyah. Tapi apa? Rumah sakit ini tidak becus!! Aku bisa saja menghentikan praktek kerja rumah sakit ini sekarang, jika Aisyah tidak segera ditemukan!!" ucapnya kesal. Tidak sehari pun Adam menunjukkan sisi baiknya pada orang lain.Wajah Adam tercetak keras dan arogan, dingin dan kaku. Tidak banyak wanita yang mengincarnya, memilih mundur.....Kejadian setelah Adam tertidur di kursi tunggu pasien.Tepat pada pukul 03. 15 ..."Hen ... Aku ngantuk sekali," ucap Heri sembari menutup mulut karna beberapa kali menguap. "Boleh gak aku tidur beberapa saat?! Pak Bos juga sedang tidur, sekitar pukul 05.00 kamu bangunkan aku, ya." imbuhnya."Ya sudah, tidurlah!!""Tapi berjanjilah untuk t
Baca selengkapnya
Bab 53 Melepaskan Nyonya Aisyah
"Nyonya ... Tolong baca dan lihat ..." Henri mendekatkan ponsel dihadapannya. Setelah beberapa saat, Aisyah terdiam. Menelan saliva dengan susah, sembari mengucapkan Istighfar berulang kali."Siapa yang mengirim?? Apa Mas Adam??" Dua alisnya meninggi."Bukan, Nyonya. Tuan Adam saat ini tengah tertidur dikursi depan menunggu Anda." Henri menjawabnya dengan gelisah.' Mas Adam menungguku? Aku kira dia sudah pergi. Aku tidak tahu, sebenarnya bagaimana perasaannya padaku? Satu sisi, dia kejam bagai iblis dan di sisi lain masih memperdulikan ku. Sungguh aku tiada bisa menerka isi hatinya.' Aisyah menghembuskan nafas halus memikirkan itu.Aisyah mengerutkan kening, otaknya sedang berpikir, siapa sebenarnya yang mengirim pesan chat itu pada Henri. 'Orang yang tidak suka Adam berdekatan denganku hanya Nyonya Maliana dan Jenny. Apa mereka salah satunya?? Atau mereka berdua membuat persekongkolan itu?? Astaghfirullah Aisyah ... Tolong jangan berburuk sangka dulu, bisa saja bukan mereka pelaku
Baca selengkapnya
Bab 54 Hasil Pemeriksaan
"Sekarang saya sudah bersama Anda, jadi tolong jangan sampai Anda menyakiti istri Mas Henri," pinta Aisyah, sorot matanya melihat kearah wanita yang duduk dikursi depan samping kemudi."Haha ... Kamu tidak perlu khawatir, aku bukan wanita pembual dan tidak pernah ingkar janji," jawabnya tegas, belum terlihat wajahnya oleh Aisyah. Dari suaranya terdengar familiar, dan Aisyah sudah tahu siapa wanita itu sebenarnya.Saat wanita itu menoleh ke belakang, terlihat jelas lah wajah dibalik semua ini, tidak lain adalah : Nyonya Maliana.Ia memicingkan sebelah mata, dengan senyum menyeringai. Sungguh tatapannya memberikan sebuah arti tentang kebencian pada Aisyah.Jika hubungan mereka jelas, seharusnya Aisyah memanggilnya dengan sebutan Mama mertua. Namun jalan kisah hidupnya berbeda. Sebagai wanita buangan, ia ditakdirkan untuk menjalani hidup yang rumit. Dari semasa kecil, ia sudah dibuang ke panti asuhan, bekerja keras dan menjalin hubungan dengan Dewa, beragam hinaan dan cacian yang dida
Baca selengkapnya
Bab 55 Hamil
"Lihatlah!! Hasil pemeriksaan-mu telah keluar!! Aku sudah mencurinya tanpa sepengetahuan Adam dan anak buahnya," Ucapnya dengan deru nafas sengal.Malam itu ...Sebuah pesan chat dikirimkan ke nomer Henri.[APAKAH AISYAH SUDAH KAU SINGKIRKAN DARI KEHIDUPAN ADAM??][Maaf Nyonya ... Belum.] Henri bergetar saat wanita itu memberi sebuah pesan. berkali-kali wanita itu mengirim pesan untuk Henri, agar segera membawanya pergi jauh dari Adam. Jika memungkinkan, ia ingin Henri membunuhnya.Tapi sayang, Henri tidak dapat melakukan hal itu karena akan bekerja jujur untuk bosnya.[OKE, FINE. JIKA KAU TIDAK BISA MELAKUKANNYA, AKU INGIN KAU BERI INFORMASI SAJA TENTANG WANITA ITU! JADILAH MATA-MATA KU!!][Tapi...][ANAK BUAHKU BERADA DI RUMAHMU, AKU BISA MEMBUNUH ISTRI MU SEKARANG, JIKA KAU MEMBANTAHKU!!][Baiklah ..."] Karena keterpaksaan yang membuat Henri melakukan ini.Segala informasi mengenai Adam dan Aisyah di informasikan padanya. Dari Aisyah tinggal di hotel, sampai Aisyah dibawa kerumah
Baca selengkapnya
Bab 56 Gelang Tengkorak
Ampuni hamba Ya Rabb-ku ...'"Sudah lelah berbicara?? Hah ??" Maliana melihat wanita itu dari kaca spion terlihat pucat, dan beberapa saat kemudian wanita itu tak sadarkan diri.*****Di RS. Anwar Medika...Adam masih dalam luapan amarahnya hingga beberapa layar LED di ruangan cctv tersebut rusak di banting karena kesalnya. Hanya meninggalkan beberapa saja."Shitt!! Kalian harus aku beri hukuman yang setimpal!!Sekarang bagaimana nasib Aisyah? Tidak ada yang bisa menjamin keselamatannya?! Bagaimana jika wanita itu saat ini dalam keadaan bahaya??!" rombongan pertanyaan berputar diatas kepalanya.Karena pening, terpaksa ia terduduk di atas kursi putar. Ia mengacak rambutnya hingga berantakan."Tuan, apa tidak sebaiknya Tuan segera melaporkannya pada polisi??! Agar mereka bisa membantu dengan para anggotanya. Maka akan lebih cepat wanita itu ditemukan." Salah satu dokter yang baru saja datang memberi masukan.Adam terdiam dan berpikir sejenak, jika dia melaporkannya pada polisi, kasus ten
Baca selengkapnya
Bab 57 Semua Telah Hancur
Bug!! Bug!! Bug!!Adam bertubi-tubi memukul wajah dan perut Heri hingga pria itu mengatakan kemana dia membawa Aisyah.Heri yang tidak tahu apapun, hanya dapat menjawab tidak tahu. Karena memang dia tidak mengetahui apapun tentang pria dalam video yang ditunjukkan Adam padanya.Bahkan Henri membantu memberi alasan, jika tidak hanya ada satu gelang saja, mungkin ini hanya ada faktor kebetulan."Tidak ada kebetulan!! Ini sudah di rencanakan!! Bahkan masker dan topi kau buang di tempat sampah, di ruang Aisyah. Kau melupakan sesuatu, yaitu gelang itu!!" sentak Adam tak kunjung hentinya memukuli Heri. Hingga tubuhnya tak mampu menopang, dan akhirnya terkapar ke tanah.Henri yang berdiri di depan mobil melihatnya dengan tidak tega. 'Maafkan aku Heri. Seharusnya aku tidak melakukan ini. Aku menghancurkan pertemanan kita demi melindungi diriku sendiri,' batin Henri.Di sisi lain ia sedang memikirkan keadaan istrinya. Apa benar Maliana bisa menepati janjinya? Dua hari ini Henri tidak pulang,
Baca selengkapnya
Bab 58 Pilihan Terberat Untuk Berpisah
"Astaghfirullah ... Apa yang terjadi padaku??" Wajahnya sudah pucat pasi, melihat tubuh polosnya. Kembali ia menarik selimut dengan pelan, untuk menutupi tubuhnya. Pikirannya sudah buruk—tentang sebuah hal. 'Apakah ada seseorang yang sudah menyentuhku? Di saat aku pingsan? Atau jangan-jangan mereka telah melenyapkan bayi dalam kandunganku??'Menutup mata, ingin menghentikan airmata yang mulai tergenang di pelupuk mata. Tidak ingin lagi dan lagi menangis atas semua yang terjadi. Garis takdir yang tak kunjung berujung indah. Semua sudah cukup baginya. "Aku adalah Aisyah, aku hanya wanita biasa. Aku tidak sekuat karang di laut. Tidak sedikitpun keinginan ku untuk melukai atau membuat orang lain tersakiti. Semua aku jalankan dengan penuh hati-hati dan keikhlasan. Aku hanya menginginkan satu. Satu saja pada Rabb-ku——" ucapnya terpotong untuk menghapus kasar air mata yang makin membendung pelupuk mata."Aku hanya ingin kebahagiaan—" lagi, belum melanjutkan ucapnya tangisnya pecah begitu
Baca selengkapnya
Bab 59 Perpisahan Terburuk
Aisyah ...coba lihat foto-foto ini!!" titahnya menunjukkan layar dihadapan Aisyah.Sedikit berat, Aisyah pun melihatnya dengan hati berdebar."Astaghfirullah Nyonya ... Anda benar-benar keterlaluan!!!" sentak-nya menahan emosi. Ia masih bisa tahan."Haha .... Sudahlah, kau sudah tahu sendiri kan, wajah asli ku? Tak perlu lagi aku memakai topeng kepalsuan," ucapnya dengan senyum jahatnya. Wajahnya di buat se-netral mungkin berbicara pada Aisyah.Aisyah menarik nafasnya dalam-dalam, "Lalu bagaimana dengan janin ini?? Apa kau membunuhnya selama aku pingsan, Hah!!" Aisyah sampai berbicara dengan menggertakkan gigi-giginya menahan amarah."Aku tidak berbuat apapun pada janin itu, jangan beranggapan aku ini wanita paling keji di muka bumi ini dong! Meski pun kecil, aku juga memiliki perasaan belas kasih, Aisyah," ucap Maliana penuh kemunafikan.Sedikit lega namun Aisyah masih khawatir. "Setelah kamu membuat pengakuan pada Adam, aku akan memperkerjakan dokter spesialis kandungan untuk mema
Baca selengkapnya
Bab 60 Ditemani Wanita Penghibur
"Aisyah!! Kau adalah wanita brengs*k!! Kau adalah wanita kejam yang pernah ku kenal. Tidak pernah aku mengenal wanita manapun yang penuh dengan sandiwara sepertimu!! Biad*p!!!" Dengan menyetir mobilnya, ia mengumpat secara terus-menerus untuk menghilangkan rasa sesak dihatinya.Pria yang tidak pernah mengerti tentang cinta. Baru bisa mengetahui jika ia telah mencintai Aisyah. Sama sekali tidak di duganya, pria itu memiliki perasaan terhadapnya. Apa dia saja yang terlalu bodoh untuk menyadarinya?"Aku baru menyadari, aku telah menyukainya ... Tapi, ta—pi wanita itu dengan teganya mempermainkan hatiku!! Kau kejam Aisyah!! Kau Kejam !!!" teriaknya sembari memukul dashboard beberapa kali. Pria yang hampir jarang menangis itu, perlahan menitihkan air mata di pipi. Dia seka berulang kali tetap saja makin menggenang di pelupuk matanya."Shit!! Ngapain aku menangisi wanita jal*ng itu? Bahkan dia pun tidak menghargai perasaanku!!" ucapnya kemudian.Andai ada pilihan, Adam ingin membunuh A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
21
DMCA.com Protection Status