Lahat ng Kabanata ng ISTRI ALIM CEO KEJAM: Kabanata 31 - Kabanata 40
204 Kabanata
Bab 31 Bertemu Dengan Manager Restoran
"Aku masih sibuk mengurusi perihal lain, jadi aq minta untuk membahasnya segera," kata Adam, sembari menegakkan punggungnya."Baik, kamu pasti sudah kenal aku sebelumnya, karena aku dan Dewangga adalah teman akrab.""Ya, semua penjelasan itu telah diceritakan oleh Jenny. Aku tidak pernah tahu kehidupan Dewa sebelumnya, karena aku tinggal bersama paman di Jerman. Lanjutkan!!" suruhnya, berganti menyandarkan punggungnya didinding kursi.Entah tubuhnya saat ini terasa sangat pegal semua. Diwan terlihat membungkukkan punggung, dua tangannya menyatu dalam satu genggaman, mulutnya mulai terbuka untuk bercerita.Di tangan Adam telah siap menekan tombol pada keyboard layar, fitur rekam. Saat Diwan memulainya maka Adam menekannya segera."Dulu Dewa sangat mencintai Aisyah, karena baginya wanita itu telah merubah kepribadiannya. Pertemuan tidak terduga saat sepulang kerja, beberapa preman menghadangnya, Dewa berhasil membantunya dengan menghajar mereka tanpa ampun." Diwan berhenti sejenak dan
Magbasa pa
Bab 32 Waras seratus Persen
Ucapan Adam yang lirih terdengar ditelinga Jenny, seketika ia terkejut, jantungnya bekerja lebih keras, tekanan darahnya mulai naik.'Apa yang kudengar tadi?? Apa yang Adam maksud wanita hina adalah Aisyah?'Jenny mengatur ritme napasnya, dua tangannya menyatu dan membuat permainan jari untuk menghilangkan kepanikan.Sesekali terlihat banyak pergerakan dari tubuh Jenny membuat Diwan yang sedari tadi memperhatikannya tidak dapat menyimpulkan apa sebenarnya yang dipikirkan wanita yang terbiasa berbalut pakaian sexi itu.Tubuh Diwan yang tinggi mampu melihat dua paha Jenny bergerak bergantian, terlihat sekali ada yang disembunyikannya -- melupakan untuk ikut campur urusannya, dan lebih memilih diam."Tahan wanita itu!! Jangan sampai dia meloloskan diri! Aku segera kesana!! Akan ku buat dia menangis darah karena perbuatannya!!" Terdengar jelas suara kemurkaan Adam pada seseorang yang sedang melakukan panggilan telepon dengannya. Hingga Jenny dan Diwan menoleh kearahnya secara bersamaan.
Magbasa pa
Bab 33 Gara-gara Tissue
"Ah, kamu memang bisa diandalkan!! Untung saja Adam percaya pada ucapanmu, kalau tidak, dia akan membatalkan semua rencana yang sudah diucapkannya sendiri." "Siapa dulu dong ... Rara ..." *****"Shitt!! Dasar wanita pembunuh berdarah iblis! Aku sangat membencimu wahai wanita nista! Kenapa tangan ini berat untuk menyakitimu! Seharusnya kau layak mati! Kau benar-benar membuang seluruh waktuku! Harusnya kau cepat dimasukkan kedalam penjara, agar aku tidak perlu lagi melihat wajah munafik-mu, berkeliaran didepan mataku!! Aku benci kau Aisyah!!" Dua tangan Adam mengepal, meninju kursi.Menggerakkan gigi-giginya menahan kesal. Wajahnya merah padam, teringat foto Aisyah yang dilihatnya mesra bersama seorang pria.Menambah laju kecepatan mobilnya, sesekali membuang nafas kasarnya. Melihat penanda waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. "Aku akan memberi perhitungan malam ini juga!" Tidak butuh waktu lama mobil dengan kecepatan penuh itu akhirnya sampai dirumah sakit di mana Aisyah dirawat.
Magbasa pa
Bab 34 Sedikit Bucin
Sesekali ia menunduk melihat wajah Aisyah yang ayu. Kembali terangkat otomatis sudut bibirnya, membuat cekungan indah."Sial!! Ada apa denganku??! Apa aku harus ke psikiater untuk memeriksa kejiwaanku??" oceh Adam menganggap dirinya sudah mulai tidak waras.*****Apalah daya, Adam masih tergolong manusia, punya rasa iba, meski Aisyah dianggap wanita hina, ia tetap membantu menggendong menuju sofa. "Huft!! Tubuhnya memang ideal, tapi beratnya mengalahkan kambing beranak," celoteh Adam tidak ada habisnya, sampai langkahnya berhenti di sofa biasa Aisyah tidur.Adam meletakkan tubuh Aisyah penuh kehati-hatian, tidak berniat ingin membangunkannya.Sorot mata melihat ke pergelangan Aisyah, darah itu masih menetes. "Aku benar-benar keterlaluan, apa sekencang itu aku menarik selang infus tadi? Sampai darah itu tidak berhenti menetes?"Kembali ia berjalan ke kamarnya mencari kotak P3K, setelah mendapatkannya kembali menuju Aisyah terbaring.Kali ini Adam memperlakukan Aisyah dengan baik, ia
Magbasa pa
Bab 35 Cemburu?
"Maaf!!" (Aisyah mengusap sisa nasi yang menempel disudut bibir Adam tanpa permisi).Dag Dig dug ...Bagai tersihir, sampai makanan dalam mulut Adam susah ditelan.Tercekat, berat, seakan tenggorokannya tertutup rapat. 'Ah Sial!! Kenapa aku mendadak nerfes gini sih!? Dia bukan wanita cantik, tidak populer, tidak sexy, tidak pintar, tidak menarik tidak ...tidak ... Tidak apa lagi ya ...?' Kebodohan Adam dimulainya kembali.Uhuk uhuk uhuk!!Adam sampai tersedak, karena tidak fokus pada makanan yang ada dalam mulutnya. Aisyah terkejut, ia berdiri segera menuangkan air kedalam gelas milik Adam."Minumlah, Tuan."Adam tanpa basa basi meneguk air itu---bukan menggelontorkan makanan, sebatas ingin menghilangkan nerfes yang membuatnya mual."Berhati-hatilah, Tuan. Karena tersedak itu juga sangat berbahaya, karena ada kasus dokter meninggal karena kejadian tersedak makanan, sedikit sepele tapi ini benar terjadi," jelas Aisyah serius."Kamu jangan nakut-nakutin!! Memang aku anak kecil bisa kamu
Magbasa pa
Bab 36 Syndrom Cinta
"Ya, maaf sebelumnya. Saya sudah menolak, karena bukan muhrim.""Alasan!! Bukan hanya itu, lihat video ini!! Kau memberikan senyum palsu yang kau buat-buat," imbuh Adam menggeser slide yang lain, menunjukkan Aisyah bersama mereka di sebuah mobil, Adam masih belum menerima.*****"Astaghfirullah Tuan, saya hanya membalas sapanya, pria itu berada di depan, dia dan Mbak Rara memberi tumpangan untuk saya karena saya tidak menemukan angkot, kebetulan Mbak Rara pernah lihat saya mengantar bekal makan siang ke perusahaan Anda, jadi mereka memberi tumpangan untuk saya, itu saja tidak lebih." Penjelasan Aisyah sedikit diterima Adam."Kau tahu, siapa yang mengirim semua gambar dan video ini?!" Adam mengangkat dua alisnya--Aisyah menjawab dengan menggeleng kepala."Rara."Seketika Aisyah terkejut, bagaimana bisa wanita itu melakukan hal demikian, karena sebelumnya ia tidak memiliki urusan dengannya."Sudahlah, kali ini aku maafkan kamu!! Kamu tidak perlu pergi. Diluar udara sangat dingin, keadaa
Magbasa pa
Bab 37 TIMUN EMAS
Ucapan Heri terngiang ditelinga Adam, hampir semalaman dua bola mata Adam tidak bisa terpejam memikirkan ucapnya.Melihat penanda waktu telah menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Kantung mata hampir berwarna hitam, dengan kornea agak kemerahan.Rasanya benar-benar tidak dapat tidur semalaman ini. Semua gara-gara Aisyah saja, ya, semua karena wanita itu."Syndrom cinta?!" ucap Adam lirih."Heri pasti bercanda!! Tidak mungkin aku jatuh cinta pada wanita nista hina itu. Tidak mungkin, pasti ada kekeliruan. Aku hanya berambisi ingin menghancurkan hidupnya saja, tidak lebih dari itu!"Untuk menghilangkan jenuh, Adam memainkan gawainya. Entah apa saja fitur kali ini yang diputar dan dimainkanya, dari bermain game, melihat tayangan di reels media sosial dan lainnya, sampai dua matanya lelah sendiri dan akhirnya tertidur dengan layar gawai yang masih menyala.Tiga puluh menit sebelum jam tujuh pagi, Aisyah melihat pintu kamar Adam masih tertutup. Seharusnya pria itu sudah bersiap melakukan ruti
Magbasa pa
Bab 38 Barang Limited Edition
Karena Aisyah sudah pada posisi aman, akhirnya dengan sangat pelan, ia mulai menurunkan satu persatu kakinya. Dan berhasil turun kelantai. Membiarkan saja pria itu beristirahat, sekitar pukul sembilan nanti akan Aisyah bangunkan kembali.Sekali melihat jam di dinding telah menunjukkan pukul delapan, "Astaqfirrullah ... Aku tertidur lama sekali, Sampai hujan reda dan langit kembali bersih aku tidak mengetahuinya."Bergegas Aisyah turun dari lantai dua menuju pintu utama. Yang jaraknya lumayan jauh, dengan langkah kaki sedikit dipercepat agar cepat sampai disana.Merasa kasihan jika harus menunggu lama. Sementara Adam yang penasaran, siapa gerangan pagi-pagi datang bertamu. Tidak mungkin jika Heri atau Hendri, dia akan datang saat menerima perintahnya saja.Dengan langkah malas Adam keluar balkon kamarnya, dari luar sana ia dapat melihat siapapun yang berdiri di depan pintu.Menguap beberapa kali lalu ia menatap kearah bawah, mata sipitnya mendadak lebar melihat Mama Maliana yang tern
Magbasa pa
Bab 39 Pas Lagi Hangat-hangatnya
Keduanya kebingungan dalam kamar mandi. Seharusnya tidak perlu khawatir, karena ruang kamar Adam kedap udara."Kamu tunggu disini! Jangan kemana-mana, mengerti!!" ancam Adam menunjuk wajahnya.Aisyah mengangguk paham, sementara Adam pergi keluar menemui Maliana."Aku mendengar teriakan dari ruangan ini, apa ada orang lain selain dirimu dikamar ini?!" Maliana mengangkat dua alisnya."Kenapa Anda suka mencampuri urusan saya? Mau dirumah ada siapapun nantinya itu adalah urusan saya, Anda tidak perlu ikut campur. Ingat ya, Ma. Aku belum sepenuhnya menerima Anda sebagai ibu!!" ancam Adam, membuat Maliana mengurungkan diri mencari tahu suara teriakan wanita mana lagi yang di sembunyikan Adam di kamarnya.'Kau akan bertunangan dengan Jenny, tapi hari ini kau bermain gila dengan wanita dalam kamar, sungguh sifatmu mirip papamu, Adam!' batin Maliana, sesekali ia ingin menengok siapa yang berada di dalam kamarnya. Namun, Adam tidak mengizinkannya, dia menutupnya segera."Mama minta maaf, Adam.
Magbasa pa
Bab 40 Siapa Wanita Dalam kamar Adam?
"Ada apa dengan Jenny, Adam?! Apa yang terjadi?!" tanya Maliana, ikut panik melihat wajah Adam berubah tegang."Entah, Adam tidak tahu." Sesaat kemudian pesan singkat dari aplikasi berwarna hijau dikirim. 'Sebuah alamat.'"Maaf, Adam harus pergi, Ma." "Mama ikut, Adam?!" pekik Maliana."Tidak, Mama tunggu dirumah saja. Adam harus menolong Jenny sekarang juga," ucap pria berparas tampan itu melangkahkan kaki cepat.Karena panik, Adam lupa dengan Aisyah yang masih bersembunyi didalam kamarnya.Setelah Adam pergi, Maliana menyunggingkan senyuman. Satu bibir tertarik, sebuah senyuman menyeringai."Bekerjalah dengan baik Jenny, taklukkan hati keras Adam Smith!! Aku yakin, pria itu akan segera menjadi milikmu selamanya, jika keluarga kita bersatu, maka kekayaan kita tidak akan habis tujuh turunan, haha ..." ucap Maliana dengan senyum kesombongan.Maliana baru ingat jika putranya menyembunyikan seorang wanita dikamarnya. Ia harus mencari tahu sekarang.Wanita modis — meski usianya sudah la
Magbasa pa
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status