All Chapters of Di Antara Dua (Istri): Chapter 31 - Chapter 40
75 Chapters
31. kekacauan
Suamiku bangun pagi-pagi tanpa menyadari apapun, usai mandi dan sarapan dia langsung pamit berangkat kerja tanpa ada gelagat aneh atau masalah apapun.Sepertinya ia belum memeriksa ponsel dan menyadari sesuatu, aku yakin Sofia pasti mengadu padanya tentang apa yang aku lakukan malam tadi.*Siang pukul 12.Entah kenapa mas Nabil pulang lebih cepat, tumben ya langsung kembali ke sini tanpa mampir ke rumah Sofia terlebih dahulu. Kusambut iya di depan pintu dengan senyum lebar sementara lelaki itu terlihat tidak senang dan menghembuskan nafasnya dengan kasar."Ada apa?""Sebenarnya kenapa kau harus mengirimkan foto kebersamaan kita pada Sofia. Apa untungnya?""Untuk memperlihatkan kalau aku dan kamu baik-baik saja.""Apa harus lewat foto?""Tidak, aku hanya iseng.""Keisengan itu membuat Sofia menangis dan bersedih. Katanya, kau tidak harus selalu mengingatkan bahwa aku adalah milikmu.""Tentu saja dia harus selalu mengingatnya, Mas, itu harus.""Kesannya kamu dan dia memperebutkan dirik
Read more
32. aku menunggu
Aku memang sudah menunggu Sofia mengadu kepada nenek sehingga aku bisa bertemu dengan wanita itu dan bicara berdua saja tanpa ikut campurnya mulut orang lain.Aku memang sengaja melakukan hal-hal semalam agar aku bisa memprotes secara langsung dan memberi nenek sebuah pengertian sekaligus pelajaran.Kurapikan jilbabku di depan kaca lalu kuraih tas dan kunci motorku."Mau kemana?" Tanya Rihanna yang duduk di depan TV sambil membaca."Aku ke rumah mertuaku.""Untuk apa pergi ke sarang ular?""Ada yang harus dibicarakan.""Mereka hanya akan menghina dan menyudutkanmu Mbak, percuma menyerahkan nyawa sendiri.""Aku pesan penasaran apa yang akan mereka katakan.""Baiklah. Hati hati.""Daaah, jaga anak anak.""Siap."*Kini aku sudah berdiri di depan rumah dengan tumbuhan bunga bugenvil yang mendominasi gerbang dan merambat sampai ke atas. Indah dan terkesan seperti rumah-rumah di musim panas yang ada di luar negeri. Aku segera masuk dan menemui nenek mertua, kebetulan ibu dan ayah Suamik
Read more
33. Nabil kelabakan
Nabil masih berteriak saat aku menutup telpon, dia seakan tidak menerima kenyataan dengan gugatan perceraian. Mungkin dia pikir semua ungkapanku adalah gertakan yang akan menakutinya, ia kira aku tidak bisa hidup tanpa dirinya. Dia pikir, sehendak hati perbuatannya akan bisa kumaklumi padahal aku juga bisa mengambil keputusan dalam hidupku.Aku yakin, lelaki itu kini akan bergegas pulang dan menemuiku, dia akan memprotes, marah, dan mungkin akan berbuat kekerasan.*Seperti yang kuduga, ia datang, pukul 12.30 malam dia membuka pintu dan langsung menemui ke kamar."Iklima...." Aku yang baru saja terbangun dan belum sepenuhnya sadar kaget dengan kedatangannya."Hah, kenapa tidak jadi menginap di rumah Sofia.""Bagaimana aku akan menginap sementara kau membuat pikiranku seakan berada di ambang neraka, apa kau serius Iklima?""Iya, apa kau tidak membaca surat panggilan persidangan? Itu semua real, bukan mainan.""Kau gila!" ucapnya dengan mata terbelalak."Aku tidak gila, aku berusaha me
Read more
34. orang tuaku ragu
*"Kau yakin dengan pilihanmu untuk berpisah?" Orang tuaku bertanya begitu aku menemui mereka dan menceritakan apa yang kulakukan. Ibu terlihat cemas tentang keadaan cucu-cucunya. Tapi aku sudah meyakinkan beliau."Kita sudah bicara sebelumnya...""Kupikir itu hanya tentang keresahan hatimu.""Justru aku mendukung agar anak kita mau meninggalkan suaminya yang laknat itu. Jujur, aku kecewa sekali telah memberinya kepercayaan untuk menjaga anak kita, tapi dia malah menyia-nyiakannya," ujar ayah sambil menghela napasnya dengan berat, dia menggelengkan kepala sambil kembali mengembuskan napas "...bahkan putriku belum begitu tua untuk dicampakkan. Dia bahkan belum menginjak empat puluhan, malangnya anakku," ucap ayah dengan sedih."Aku yang salah telah memutuskan menikah di usia 25 tahun dan tidak mengejar cita-cita seperti anjuran ayah. Aku minta maaf.""Aku mengantarkanmu ke meja akad dengan begitu banyak harapan agar kau hidup bahagia dan selamat, tapi sepuluh tahun kemudian rumah tan
Read more
35. Nabil menyulitkan
Keesokan hari.Pagi-pagi suamiku sudah datang, celingak-celinguk memperhatikan keadaan rumah sambil memastikan bahwa anak-anak sudah pergi begitupun dengan Rihanna yang sudah ke sekolah."Kau sedang apa?" tanya suamiku ketika diri ini sibuk mencuci piring."Beberes," jawabku singkat."Kau tidak masak?" Tanyanya sambil membuka tudung saji. "Tidak, anak-anak sudah sarapan, siapa lagi yang akan aku masaklan kau juga sudah pindah ke rumah istrimu."Brak!Lelaki itu langsung meletakkan tudung saji dengan kasar di atas meja. Dia menatapku dengan tajam sambil memicingkan mata dan mendesahkan nafasnya."Pindah katamu?""Ya, setelah cerai denganku kau tak akan bermukim di sini lagi, iya kan, sekarang pun kau sudah lebih banyak dengannya, jadi aku mengambil kesimpulan bahwa kau memilih pindah.""Hehehe enak saja, bagaimana kalau kamu saja yang pindah!""Kenapa, apa kau ingin mengusirku?" tanyaku sambil menghentikan kegiatan mengelap di meja dapur."Kau ingin merampas kediamanku dan anak anak?
Read more
36. gemas
Aku mengemudikan motorku dengan tangan gemetar bukan gemetar karena merasa kedinginan atau takut tapi gemas atas sikap Sofia yang sudah keterlaluan. Ingin segera kusalib mobil-mobil yang berjubel di jalanan agar aku bisa secepat mungkin sampai di rumahnya. Aku tidak akan takut meski ada Nabil yang akan membela dan melindunginya, akan kubuat wanita itu mendapatkan pelajaran atas perbuatannya.Beraninya dia secara gamblang ingin mengusirku di rumahku sendiri. Jika kemarin aku melunak padanya maka kali ini aku tidak akan mengampuninya.*Tok tok.Aku mengetuk pintu rumah Sofia dengan nafas yang sudah memburu dan perasaan hati yang membuncah. Aku berharap sekali wanita itu yang membukanya agar tidak akan perlu ada aba-aba lagi untukku menghajarnya."Siapa!"Alfian membuka pintu dan begitu panel kayunya bergeser aku langsung masuk dan mengabaikan dirinya yang menanyaiku tentang tujuanku."Hei mau ke mana?""Sofia mana?""Di dalam, tapi apa yang kau inginkan?"Aku mengabaikan perkataan nab
Read more
37 dia harus sadar
Iya, aku mengatakan itu agar wanita tadi sadar. jika istri yang baik dan berbakti saja sudah ditinggalkan tanpa alasan, maka seorang lelaki tidak akan mempertimbangkan dua kali untuk meninggalkan wanita seperti Sofia. Terlebih Nabil adalah tipikal lelaki yang tidak mau dipusingkan dan direpotkan. Lelaki yang tumbuh sebagai anak mami akan selalu manja baik itu kepada Ibu ataupun istrinya, sikap mereka seperti anak-anak yang terjebak dalam tubuh orang dewasa. Mereka hanya menginginkan ketenangan dan kenyamanan, jika tidak mendapatkan itu maka lelaki akan berpaling dan mulai mencari tempat lain untuk mendapatkan kebahagiaan dan sedikit tantangan.Aku kaget lelaki yang kuanggap setia dan tidak pernah sedikitpun berani menceritakan tentang wanita lain itu, tiba-tiba menikahi istri sepupunya dan tanpa ragu menidurinya. Si istri juga tidak tahu diri, hanya karena sudah ditiduri, wanita itu merasa sudah menguasai seluruh akal dan pikiran Nabil. Dia berpikir apapun yang ia lakukan akan sela
Read more
38. pindah
Tanpa memberitahu atau menceritakan kepada orang lain, aku dan Rihanna serta kedua anakku mengangkut barang kami untuk pindah ke rumah baru. Kutemukan sebuah rumah yang cukup strategis dengan daerah perkantoran di mana aku akan melamar kerja. Kudapatkan kontrak dengan harga miring, karena pemilik rumahnya memohon padaku agar aku merawat rumah itu dengan baik.Dia bilang itu adalah peninggalan orang tuanya jadi dia tidak ingin ada sedikitpun yang berubah. Aku membayar kontrak lalu dua hari kemudian truk mengangkut barang-barang kami dari rumah lama."Mau pindah ke mana Mbak?" tanya tetanggaku yang memperhatikan kami menaikkan barang ke atas truk."Ke rumah orang tua," jawabku, "mereka tidak ada yang menemani, jadi saya menjual rumah ini," balasku berdusta. Sekalipun begitu banyak konflik dan masalah yang terjadi, tetanggaku tidak pernah menyadari ada masalah apa dalam rumah tangga kami."Kenapa harus dijual sih? kok nggak di kontrakan?""Saya dapatkan tempat yang lebih bagus untuk b
Read more
39. realisasi
Seminggu kemudian aku yang fokus merealisasikan rencana untuk butik telah mendapatkan tempat yang strategis untuk memulai usahaku itu, aku juga telah memesan mesin jahit dan berbagai alat peraga yang akan kugunakan untuk mendisplay hasil desain dan jahitanku.Setelah membayar lokasi toko, aku langsung menyewa tukang untuk merenovasi bagian depan, mengganti rolling door dengan kaca dan membuat pintu yang lebih estetik. Aku juga memesan berbagai tanaman dan aksesoris pendukung yang akan membuat tempat itu menjadi nyaman untuk pelanggan dan menarik.Setelah selesai dengan masalah toko aku dan Rihanna pergi ke toko kain kemudian memilih bahan-bahan premium yang akan kugunakan untuk membuat pakaian. Tak lupa juga membeli benang dan alat jahit.*Seminggu berjalan tanpa gangguan atau telepon dari Mas Nabil, di penghujung pekan aku pergi ke persidangan di mana Aku dan Dia masing-masing memberikan keterangan di depan hakim. Memang hakim meminta kami untuk berdamai demi mempertahankan rumah t
Read more
40. bagaimana tidak
Bagaimana tidak ketar ketir kalau aku menantunya terlihat sedang akrab dan berkenalan dengan lelaki yang lebih berkelas dibandingkan anaknya Nabil. Dia juga pasti terkejut dengan perubahan yang kulakukan pada diriku. Ya, aku terlihat begitu mempesona dan berubah.Memang seharusnya begitu, jika seseorang dicampakkan maka dia harus berubah jadi lebih cantik dan sukses untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang membuat dia terpuruk. Aku akan membuktikan diriku kepada dunia dan akan kubuat orang-orang yang menyakitiku hancur lebur hingga kata menyesal sudah tidak berarti lagi."Terima kasih," ucapkan sambil menerima ponselku dari tangan lelaki bernama Hendra itu. Ketika kulit kami bersentuhan lelaki itu nampak tertegun aku tersenyum sementara dia yang gugup hanya menggelengkan kepala sambil mengusap hidungnya dengan canggung."Bersikaplah seperti biasa, karena dengan gugup demikian anda terlihat menggemaskan.""Sungguhkah?" "Iya," jawabku sambil menyentuh bahunya, lelaki itu mena
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status