Semua Bab Istri Cantik CEO: Bab 71 - Bab 80
87 Bab
68. Mencoba Berbagai Cara
Leo melihat beberapa orang berbadan kokoh yang kini berdiri di depannya. Mereka semua adalah orang yang dibawa Jordi untuk menjadi bodyguard untuk Elena dan Lala. Leonardo juga melihat biodata diri mereka semua. "Apa perlu sampai ada bodyguard mas?" Tanya Elena kepada suaminya itu."Mas juga udah bingung sayang. Ini saran dari Jordi juga. Demi menjaga kamu sama Lala. Mas kalau ninggalin pekerjaan sepenuhnya juga gak bisa sayang. Mas awasin terus kalian. Mas juga makhluk sosial. Tetap butuh bantuan orang lain." Tutur Leo menjelaskan ke Elena. Ia tidak mau jika Leonardo dianggap tidak mau menjaga istri dan anaknya."Kalau itu yang terbaik. Elena ngikut aja mas. Sebenarnya agak berlebihan gak sih mas sampai.punya bodyguard gini?" Tanya Elena."Berlebihan jelas itu kak. Tapi kita yang jadi orang terdekat kakak kalau lihat sikon gini mana bisa diam. Mama papanya Bang Leo juga gimana tindakannya, full nge jaga Lala." Sergah Jordi yang duduk di samping Elena. Elena hanya diam saja. Ia tida
Baca selengkapnya
69. Tragedi
Elena merasa kesusahan ketika harus berjalan cukup jauh menuju ke kelas yang ia tuju. Karena perutnya besar dengan dua jabang bayi yang ada di perutnya. Tak lupa ia selalu membalas sapaan para mahasiswanya yang menyapanya. "Sudah siap kuliah di pertemuan terakhir ini?" Tanya Elena ketika sudag sampai di kelas."Gak siap bu. Soalnya setelah ini Bu Elena resign jadi dosen." Sahut salah satu mahasiswa cantik yang duduk paling depan.Semua orang langsung riuh. Mereka langsung memperlihatkan wajah sedihnya karena akan jarang bertemu dengan Elena. Elena sebenarnya berat, tapi tetap saja ia harus menuruti permintaan Leonardo. Apalagi saat ini dengan adanya teror yang datang menimpa ke keluarganya membuat Elena juga harus menjaga diri. "Oh ayolah, nggak usah sedih gitu. Kalian lo kalau mau datang ke rumah saya. Juga bisa kok. Nanti kita nge grill bareng, pesta bbg di taman belakang juga bisa. Semua dosen disini sama aja kok. Nggak ada bedanya. Kalian harus memaafkan saya kalau ini minggu-mi
Baca selengkapnya
70. Menemukan Jejak
Leonardo tengah mengajak semua orang berkumpul di ruang tamu. Ada juga Jordi dan Hans yang siap membantu. Daniel yang sudah lama tidak bertemu dengan Leonardo, malam itu yang dia rencananya datang untuk berkunjung. Kini malah mengetahui kabar tidak enak yang menimpa Leonardo dan Elena."Sumpah kok ngeri sih Le, teror ini." Tutur Daniel ketika ia sudah tahu semua cerita."Mangkanya itu Niel. Gak tahu juga harus gimana. Sementara Lala sama bokap nyokap gue juga. Kalau disini takutnya sakitnya kambuh gue gak mau itu. Gerbang rumah udah di tutup Jang?" Tanya Leo ke satpamnya."Sudah pak. Ada Adit sama Parjo yang sekarang gantian jaga. Pak dari teror kemarin, saya sempet lihat plat mobil yang dipakai mereka juga pak. Tapi semoga juga tidak salah. Bapak juga bisa memeriksa di cctv, kelihatan apa enggak platnya." Saran Ujang.Daniel langsung merogoh ponselnya yang ada di saku bajunya. Ia memang menyambungkan semua saluran cctv di rumahnya lewat handphone dan laptop kerjanya. Elena sendiri ti
Baca selengkapnya
71. Nihil
Pagi ini Hans dan Polisi Anton berada di rumah Leonardo. Hans akan pergi ke Bandung untuk mencari tahu alamat pemilik mobil peneror Leonardo dan Elena. Leo juga sudah disarankan semua orang untuk tidak jauh dengan Elena dan membuat Hans yang menjadi orang kepercayaan Leonardo untuk mencari semuanya. "Beneran sampai ke Bandung mas ini Hans sama Polisi Anton?" Tanya Elena."Iya sayang. Hans yang akan membantu mas. Karena mas sendiri juga gak bisa jauh-jauh dari kamu. Udah tenang aja. Kita dibantu pak polisi juga." Leonardo merangkul bahu Elena. Berusaha membuat Elena untuk tetap baik-baik saja."Yaudah pak, saya sama Pak Hans bawa mobilnya bapak untuk kesana. Pak Leo sama Bu Elena untuk tetap di rumah saja dulu. Dikurangi untuk keluarnya dulu kalau memang tidak urgent. Kami berangkat dulu pak." Ucap pak polisi."Boss, saya berangkat dulu." Pamit Hans."Iya terimakasih banyak. Kalian hati-hati di jalan."Hans langsung melajukan mobil milik Leonardo. Ia tidak ingin lama-lama lagi untuk pe
Baca selengkapnya
72. Who is he Mr. Black?
Hans dan Pak Anton merasa dongkol hari ini. Karena ia sama sekali tidak menemukan jejak siapa pemilik mobil peneror yang datang ke rumah Leonardo. Bahkan mereka yang sampai menemui pemilik asli mobilnya juga hanya mendapatkan nama samaran dari pengusaha tersebut. Dia mengatakan jika nama pembeli mobilnya adalah Mr. Black."Pak, apa gak bisa cari tahu siapa siapa dia Mr. Black ini?" Tanya Hans yang mulai gelisah."Susah pak. Bahkan dia sendiri juga tidak tahu pemilik perusahaan apa si Mr.Black ini. Kita cari di google juga nggak ketemu. Tapi dia tadi bilang kan kalau Mr.Black ini tinggal di Jakarta?" Tanya Pak Anton balik."Iya bener. Tinggal di Jakarta. Sekarang aja, kita gak punya fotonya. Kita cari nama pemilik di google juga gak ada. Gimaha mau nyari pak? Apalagi Jakarta luas. Penduduknya juga padat. Rasanya serba bingung gak sih pak. Bahkan kemarin teror pertama itu kan boneka yang mirip penuh darah, tanpa bilang boss saya coba bawa ke ahli yang begituan. Kan katanya bisa mengecek
Baca selengkapnya
73. Masih Sulit
Jordi tengah duduk di kantin rumah sakit sendirian sambil menikmati makan siangnya. Pagi ini kembali ke aktivitasnya kembali menjadi seorang dokter bedah. Selagi makan ia juga memikirkan soal masalah Leonardo dan Elena yang masih saja belum usai. “Kok gue masih bertanya-tanya soal nama panggil itu orang ya?” Cicit Jordi pelan sambil menyantap nasi ayam geprek yang ia pesan.“Selamat pagi dok, apa saya boleh duduk disini? Soalnya banyak kursi yang sudah full.” Jordi mendongkakkan kepalanya memandang seorang dokter cantik yang memangggilnya.“Oh iya silahkan dok. Duduk aja, makan bareng saya.” Balas Jordi mempersilahkan dokter cantik itu duduk di depannya. Jordi tidak menghiraukan dokter cantik yang ada di depannya. Memang ia terkenal cuek, pendiam dan gak mudah semua orang untuk mendekatinya. Ia memilih fokus dengan makanan yang ada di depannya dan berniat untuk bergegas kembali ke ruangannya.“Dok, kenapa diam aja? Apa saya bikin dokter nggak nyaman?” Tanya dokter cantik tersebut.“
Baca selengkapnya
74.
Jordi tengah merenggangkan tangan-tangannya di dekat kolam. Ia tengah berolahraga ringan sebelum kembali bekerja. Tapi, saat di berusaha untuk mencoba mencari tahu tentang Mr. Black, opahnya sama sekali belum bisa diajak ngobrol. Semalam Jordi langsung tidur, karena ia juga merasa lelah teramat sangat. "Jo, kamu masih lama kan disini?" Tanya seorang laki-laki paruh baya yang sudah pasti opah."Eh opah. Udah bangun.Gimana minum-minumnya semalam? Apa opah nggak merasa pengar. Ku lihat ada sepuluh botol minuman di dekat kulkas yang sudah kosong." Sindir Jordi. "Maafkan opah sayang, opah selalu kelewatan kalau sudah bertemu dengan sahabat-sahabat opah. Tapi semalam kita hanya bertiga, Mr. Black teman opah tidak datang. Paling kalau sama dia, dua puluh botol pasti ada." Opah tertawa renyah. Ia begitu menikmati acara minum-minum bersama teman-temannya."Apa opah sudah gila? Kalau opah mati sekarang, apa opah tidak ingin melihat cucu opah lahir ha?" Jordi sedikit marah dan sedikit pura-pur
Baca selengkapnya
75. Cobaan Hidup
Leonardo terus mengendarai mobilnya dengan kencang. Ia menuju ke rumah sakit dimana istrinya dan bodyguardnya dilarikan setelah inseden tabrakan. Pikiran Leonardo tidak bisa jernih. Nasib istrinya yang membawa dua bayinya dalam kandungan terus menjadi pikirannya. Tak kurang-kurang ia mencari cara. Namun, cobaan hidup masih berlanjut juga.Leonardo meneteskan air matanya. Ia sudah tidak bisa tenang dan ingin segera bisa sampai di rumah sakit. Jalanan yang cukup lenggang, Leonardo tidak ingin menyia-nyiakan untuk bisa mengendarai mobil dengan cepat."Tuan, sabar tuan. Kalau tuan secepat ini, juga bisa megancam nyawa tuan." Ucap Dona memperingatkan Leonardo. Ia duduk di samping Leonardo karena ia juga merasa khawatir dengan kondisi majikannya."Saya gak bisa tenang Dona. Gimana nasib istri sama anak-anak saya." Leonardo menangis. Ia terus memikirkan Elena.Hampir setengah jam perjalanan, Leonardo akhirnya sampai di rumah sakit. Rumah sakit ini cukup jauh dari rumahnya. Karena memang, Ele
Baca selengkapnya
76.
Leonardo terus memohon keoada Tuhan. Untuk keajaiban semua takdir yang ia inginkan. Sampai saat ini, dokter masih belum selesai mengoperasi Elena. Entah berapa lama lagi, dokter akan menyelesaikan semuanya. Ia juga mendapatkan kabar, jika Agung dan Adit sudah selesai melakukan operasi. Saat ini, Parjo dan Dona yang menuju ke ruangan dua bodyguard baru Elena. Sedangkan Jordi dan Leonardo masih duduk di depan ruang operasi."Bang, apa keluarga tidak dikasih tau?" Tanya Jordi."Jangan dulu. Tunggu Elena sadar dulu saja! Tapi cukup kabari mama papaku saja. Kalau opah sama oma jangan. Terus Angela jangan sampai dengar berita ini. Semua orang suruh tutup mulut untuk yang tau aja." Jelas Leonardo."Iya bang. Kak Elena pernah cerita kalau Kak Angela teman dekat istrinya Bang Daniel. Apa dia gak kasih tau bang soal kondisi kakak?" Tanya Jordi penasaran."Enggak aman itu. Daniel udah aman. Kamu ini tadi kok bisa kesini? Gak ada operasi atau apa gitu?" Leonardo menatap adik ipar sepupunya itu."K
Baca selengkapnya
77. Elena Sadarkan Diri
Leonardo tengah menunggu kedatangan orang tuanya bersama Lala. Mereka sudah Leo beritahu kecuali opah oma Elena. Mama papa sudah berjanji untuk diajak bekerja sama tanpa memberitahukan ke keluarga Elena. Awalnya mereka mendesak untuk memberitahukan alasannya. Tapi, Leonardo tetap bersikukuh untuk tidak memberitahukan. "Leo, gimana kondisi Elena?" Tanya mama ketika sudah sampai di rumah sakit."Masih belum sadar ma. Leo dari tadi sama Jordi ya nunggu disini. Kondisi Elena tadi parah pas kecelakaan." Jelas Leonardo."Memang kejadiannya gimana?" Tanya papa."Ayah, bunda kenapa?" Lala menghampiri Leo. Leo langsung membawa Lala kepelukannya. Leonardo merasa sangat bersalah. Karena ia melupakan Lala dan fokus dengan Elena. Lala diasuh mama papanya sementara. Tapi ia juga sendiri tidak ada cara lain selain itu. "Kakak, dengerin ayah. Bunda di dalam sedang berjuang. Kakak doain ya. Semoga bunda cepat sadar ya sayang. Kakak gak boleh sedih. Kuatin ayah juga ya sayang. Maafin ayah ya nak." L
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status