All Chapters of Istri Cantik CEO: Chapter 51 - Chapter 60
87 Chapters
48. Cek Kandungan
Leonardo bergegas untuk keluar ruangannya, ia berencana untuk pergi ke rumah sakit untuk menemani Elena cek kandungan. Awalnya, Elena sudah meminta Leonardo untuk tidak pergi ke kantor. Tapi Leonardo menolak. Karena ada rapat penting paginya. "Bapak jadi ke rumah sakit?" Tanya Hans saat Leonardo sampai di lobi."Jadi Hans. Elena udah saya janjiin bakal saya temenin. Tapi saya gak langsung pulang kok. Saya balik lagi kesini. Nanti tolong jemput Lala ya! Sekarang jam sepuluh. Kelas Lala pulang jam dua belas." Leo menepuk bahu Hans. Perihal soal Lala, Hans sudah mengenal anak angkat Leo tersebut. "Wah siap pak. Sekalian nanti ada Miss Dela juga kan pak." Hans menaik turunkan alisnya."Giliran ada yang bening dikit. Langsung turn on dah. Yaudah nitip Lala. Bilang aja saya lagi ke rumah sakit nganter bundanya. Saya pergi dulu ya." Pamit Leo dan lansung bergegas keluar kantor."Iya pak. Hati-hati pak." Leo menuju rumah sakit tempat Daniel dan Jordi bekerja. Ia tidak menjemput dulu istrin
Read more
49. Ancaman Angela
Pagi ini Lala dan Elena tengah berjalan-jalan ke swalayan untuk membeli kado ulang tahun teman Lala di sekolah. Mereka berdua pergi ditemani Dona tanpa Leonardo. Karena Leo harus pergi ke Makassar bersama Hans untuk menjalin kerjasama dengan rekan bisnis disana. Elena sebenarnya tidak ingin merepotkan Dona untuk menemaninya belanja, tapi Leonardo yang kelewat posesif hanya ingin memastikan jika istrinya itu terus baik-baik saja."Dona gak papa nih nemenin saya sama Lala belanja?" Elena berjalan sambil menggandeng Lala."Nggak papa nyonya. Tuan Leo kalau udah ngomong gitu saya nggak bisa nolak. Apalagi keselamatan nyonya sama nona juga penting. Tapi jangan lama-lama ya nyonya belanjanya. Tuan tadi sudah pesan begitu ke saya." Ucap Dona sambil menampilkan sederet gigi putihnya."Iya enggak kok. Ini cuma nyari kado buat teman Lala aja. Soalnyan katanya mau dirayain di sekolahan. Nggak enak kalau nggak bawa kado." Elena menuju ke salah satu pusat tempat baju untuk anak-anak."Non Lala nya
Read more
50. Gagal?
Diam-diam Angela siang ini berniat untuk pergi ke sekolah Lala. Ia ingin membawa Lala untuk mencelakai keponakan angkatnya itu. Kehidupan Elena yang bisa dibilang terlihat selalu bahagia membuat Angela tidak suka. Tanpa sepengetahuan Leonardo dan Elena, Angela sudah memarkirkan mobilnya di depan sekolah Lala.Awalnya Angela tidak tahu dimana Lala bersekolah, tapi ia mencari tahu lewat omanya yang sangat tahu betul tentang Lala. Angela sendiri tidak suka, karena omanya juga begitu menyayangi Lala. Saat ini pun, Jordan teman Leonardo juga belum saja mengajaknya menikah."Selamat siang bu, ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam sekolah Lala. "Oh itu pak. Saya nunggu keponakan saya. Namanya Lala kelas tiga pak kalau gak salah. Putrinya Leonardo sama Elena." Jawab Angela dibuat begitu meyakinkan."Kalau boleh tau ibu siapa ya?" Tanya satpam kembali."Saya tantenya pak. Tadi Leonardo minta saya buat jemput Lala. Dia ada kesibukan." Balas Angela."Oh iya deh bu alhamdulillah. Kebetulan ana
Read more
51. Peringatan
"Lo gak bisa bikin hidup Elena menderita Angela!!!" Angela membalikkan tubuhnya. Ia terkejut karena melihat Leonardo berdiri dengan tegas dengan kedua tangan mengepal di samping tubuhnya. Leonardo melangkahkan kakinya mendekati Angela."Wah ternyata orang berduit bisa nemuin penjahat kaya gue ya." Angela menepuk-nepuk tangannya."Lo mau apa kak? Apa yang lo mau dari hidup Elena? Lala yang gak ada salah apa-apa. Bahkan Elena gak ada salah ke lo, lo mau nyelekain dia." Leonardo meninggikan suaranya karena ia sudah tidak bisa sabar lagi."Gue pengen Elena mati!!" Teriak Angela dengan keras.Lala yang masih diikat dirinya terus merasa ketakutan. Ia tidak bisa mendengarkan nada kasar yang keluar dari mulut Angela. Lala masih terus menangis, terisak tiada henti."Sayang, sabar ya. Ayah akan bawa kakak pulang." Leo sudah ingin memeluk Lala."Bawalah dia pulang. Sebenarnya dia gak guna juga sih. Gue cuma pengen Elena mati." Angela melotot ke arah Leonardo."Kak, gue masih sopan ke lo ya. Lep
Read more
52. Kebohongan Demi Kebaikan
Leo nampak terus mendesah. Ia panik jika Elena tidak percaya dengan apa saja alasan yang dibuatnya nanti. Apalagi hari sudah semakin malam. Dia dengan putrinya belum kembali ke rumah. Lala sendiri baru sadar dari pengobatan trauma yang diberikan Daniel."Kakak, kakak tau kan kalau bohong itu gak boleh. Tapi kali ini, agah sama kakak harus bohong sama bunda. Jangan sampai bunda kepikiran ya!" Ucap Leo ke arah Lala yang duduk di sebelahnya."Iya ayah. Lala bakal berusaha juga buat ngelindungin bunda. Ayah nanti bilang aja kalau jalannya macet total. Terus kita bawa makanan kesukaan bunda yuk yah! Biar bunda seneng." Usul Lala."Oke kak. Bantu ayah ya kak buat ngelindungin bunda, sama ngelindungin adik-adik kakak yang ada di perut bunda." Leo mengusap rambut Lala dengan tangan kirinya."Siap ayah. Kakak Lala sayang sama bunda. Meskipun bunda bukan ibu kandung Lala, Lala bakal berusaha buat jagain ayah sama bunda. Ayah Lala mau pejam mata ya. Obat yang dikasih Om Daniel lumayan bikin ngan
Read more
53. Lha Kok Ada Foto Mantan??
Leonardo memenuhi keinginan Elena untuk bekerja dari rumah. Ia tidak ingin membuat Elena kecewa karena tidak mau menuruti apa yang istrinya mau. Meskipun nanti harus dengan segala keriwehan karena bekerja dari rumah. Setelah mengantar Lala pergi ke sekolah, Leonardo melaangkahkan kakinya menuju rumah untuk mencari istrinya. Ia dibuat terkejut ketika melihat istrinya yang sedang memakan cemilan dengan wajah orang yang belum mandi. Biasanya Elena rajin sekali mandi pagi meskipun tidak pergi mengajar ke kampus."Sayang kok belum mandi sih? Malah makan." Ucap Leo menghampiri Elena."Bentar mas. Mau nonton upin ipin dulu. Lucu mereka bentar ih." Elena terus mengunyah cemilan yang ada di pangkuaanya."Yang bau lo nanti. Mandi dulu gih atau mas mandiin?" Leo menaik turunkan alisnya."Mandiin deh mas. Mau manja-manja sama mas." Elena langsung menaruh cemilannya dan langsung memeluk Leonardo dengan erat. "Seriusan?" Mata Leo mulai berbinar."Seriusan masku. El minta mas wfh kan mau manja-man
Read more
54. Dua Wanita
Dengan sedikit langkah agak memaksa dengan perutnya yang semakin membesar, Elena memaksakan diri untuk bergegas pergi ke parkiran. Hari ini ia ada keinginan untuk menjemput Lala. Karena selama menjadi anaknya, Elena sama sekali belum pernah datang ke sekolah Lala. Sebab, selama pendaftaran sampai antar jemput. Leonardo yang lebih bertindak untuk putrinya itu."Bu Elena mau kemana?" Tanya salah satu Mahasiswanya ketika Elena mau sampai di parkiran."Ini nak, mau jemput anak angkat saya ke sekolah. Sekalian mau ke kantor suami saya. Masih ada jam kuliah lagi kamu nya?" Tanya Elena balik."Iya bu. Sekalian ini ada mau persiapan KKN." Balasnya."Wah KKN ya. Humm rencananya di mana katanya?"Elena semakin penasaran. Karena ia tidak merasakan namanya KKN selama kuliah."Gak tau juga ya bu. Yaudah ibu hati-hati ya. Sehat selalu buat ibu sama baby twinsnya." "Iya. Makasih ya. Saya pergi dulu ya." Elena melangkahkan kakinya. Ia ingin bergegas untuk menemui Parjo yang sudah menunggunya. Sesamp
Read more
55. Perihal Mantan
Leonardo melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang tamu. Ia tiba-tiba dikabari resepsionis kantornya jika ada tamu yang memaksa ingin bertemu dengannya. Bahkan Leonardo tidak tahu siapa yang ingin bertemu dengannya. Saat sampai di lobi, ia berpapasan dengan Hans yang kebetulan datangnya bersamaan dengannya. "Hans, siapa yang minta ketemu sama saya?" Tanya Leonardo pada Hans."Saya bukan peramal pak, jadi nggak tahu siapa yang datang. Tapi katanya cewek kan?" Hans bertanya balik ke Leonardo."Iya. Padahal hari ini saya free kan. Gak ada janji sama siapa-siapa?" Mereka berdua terus berjalan menuju ruang tamu darurat yang ada di kantor."Gak ada pak. Saya kan selalu teliti sama jadwal bapak. Udah pak, ayo segera kesana! Bahkan tragedi Bu Elena aja, istri bapak tetep nurut buat nungguin di ruang tunggu. Tapi ini kok maksa banget buat dicariin ruangan tamu." Hans tetap mengikuti Leonardo untuk menemui tamu yang sudah mencari bosnya sejak pagi. Jika nanti Leonardo memintanya pergi, H
Read more
56. Belanja dengan Ibu Mertua
Elena tengah bersiap untuk pergi dengan Mama mertuanya. Mamanya ingin mengajak Elena untuk berbelanja kebutuhan bayi paling utama. Karena Leonardo sendiri harus pergi ke Makassar untuk urusan bisnisnya selama satu minggu. Jadi, mama mertuanya yang menemaninya ketika Leonardo pergi. Lala yang sangat exited untuk diajak jalan-jalan, ia sudah menunggu Elena di dalam mobil. Parjo tetap akan menjadi orang akan mengantar kemanapun pergi. Elena akhirnya keluar dengan setelan biasa yang membuat mamanya membola. "Sayang, kamu cuma pakai style ini aja dari tadi dandan?" Mama langsung to the poin."Habis bingung sih ma. Kaya style baju ya itu-itu aja. Yaudah yuk pak, kita berangkat!" Elena duduk di samping Parjo sedangkan mamanya duduk di tengah bersama Lala.Mereka menuju ke mall di pusat kota. Rencananya akan membeli kasur bayi. Karena Elena sendiri sama sekali belum mempersiapkan apapun untuk bayinya. Lala memperhatikan penampilan bundanya yang benar berbeda dari biasanya. No make up. "Bun
Read more
57. Rasa Lelah Leonardo
Leonardo mendengus sebal. Ia tidak bisa pulang tepat waktu karena harus pergi ke Surabaya. Mantannya yang awalnya sudah setuju bekerja. Tetapi baru satu minggu sudah membuat kesalahan besar. Membuat Leonardo dan Hans harus pergi ke Surabaya sendiri. Banyak kerugian yang terjadi semuanya ulah mantannya.Mobil yang menjemput Leonardo dan Hans kini sudah sampai di gedung perkantoran. Kantor gedung usaha properti dan mantannya masuk ke dalam departemen keuangan yang memang saat itu posisinya kosong. Semua orang nampak ketakutan karena melihat Leonardo yang datang dengan tatapan yang tajam."Kurang ajar kamu Yessa.'' Teriak Leonardo ketika sudah sampai di dalam ruangan. Ia hampir menampar mantannya namun Hans lebih dahulu menahannya."Pak dia wanita. Jangan di kotori tangan bapak buat nampar dia." Ucap Hans untuk melunakkan hati Leonardo."Apa mau kamu ha? Saya sudah ngasih pekerjaan buat kamu. Tapi kamu tidak tahu diri. Kelakuan macam anjing. Bahkan anjing lebih pintar dari kamu." Leo tid
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status