All Chapters of Terpikat Pesona Berondong Targetku: Chapter 11 - Chapter 20
117 Chapters
Chapter 11
Sementara itu, Viona yang baru saja sampai di perpustakaan setelah selesai sarapan pagi di kantin, langsung mencari keberadaan Wendy yang tertidur di sebuah tempat yang ada di sana. "Ck, gadis itu, padahal Aku sudah bilang akan menyusul ke sini, tapi dia tidak mengabarkan di mana tempat ia duduk sekarang," gumam Viona yang sebenarnya sedikit kesal karena tak menemukan keberadaan Wendy di perpustakaan yang terbilang cukup luas itu.Matanya terus menelisik tiap sudut ruangan, hingga akhirnya pencariannya itu terhenti ketika ia melihat sosok Wendy yang masih tertidur itu. Namun, ia tidak mendekat padanya karena selain Wendy, ia juga melihat sosok lain yang juga sedang berada di sana, dan itu sungguh membuatnya terkejut."Re ... Reynold!" ia menggumamkan nama itu setelah ia memastikan bahwa orang yang duduk berhadapan dengan Wendy adalah pemuda dingin itu.Mengetahui hal itu, Viona langsung bersembunyi, memutuskan untuk mengamati terlebih dahulu mengenai apa yang akan terjadi."Sedang ap
Read more
Chapter 12
Ketiga pria itu kini sedang berada di ruangan perkuliahan yang Martin maksud. Terasa di dalam sana suasana menjadi sangat serius setelah Martin membuka pembicaraan serius yang membuatnya mengundang ayah dan anak itu untuk menemuinya."Aku sudah mendapatkannya!" ungkap Martin sambil memasang tampang seriusnya.Ia pun mengeluarkan dua buah undangan dari tas jinjing yang dibawanya. Michael pun tersenyum dengan sangat lebar melihat lembar undangan ditangan Martin itu. Ia mengambil undangan itu dan membacanya dengan seksama, serta dengan perasaan riang."Hahahaha, Kau memang sangat bisa diandalkan, Martin! Terima kasih, terima kasih!" ucapnya sambil tertawa dengan keras."Well, Kau sudah membantu banyak orang dan Aku akan sangat tersanjung bisa membantumu," timpal Martin yang juga sangat tersanjung dengan pujian dari seorang Michael Clifford.Reynold yang tak tahu apa-apa mengenai apa maksud dari undangan itu dan apa juga korelasinya dengan dirinya itu pun a
Read more
Chapter 13
POV Wendy.Keesokan harinya. Seperti biasa aku pergi ke kampus untuk menjalankan tugasku sebagai seorang mahasiswi. Jujur saja sepanjang perjalanan ke kampus, aku terus terpikirkan mengenai pertemuanku dengan Chris semalam. Pria itu tinggal di apartemenku sampai tengah malam, sampai seorang bawahan yang bersamanya waktu di kedai kopi itu menjemputnya, dan setelah itu mereka pergi entah kemana."Kukira tugasku sebagai eksekutor akan diliburkan sampai misiku yang ini selesai," gumamku sembari memandang langit pagi yang tampak sejuk itu."Well, tak apa, lagi pula misi Reynold ini tidak terlalu terburu-buru, dan lagi tugas sampingan ini jauh lebih mudah karena tak bertele-tele sehingga Aku bisa menyelesaikannya hanya dalam waktu semalam saja," pikirku."Hah~" Aku hanya menghela napas memikirkan tugasku yang bukannya berkurang, malah bertambah."Ferry Rewise ... setelah kubaca sekilas file dari Chris, kupikir pengusaha itu sepertinya terlalu mudah untuk diatasi," sambungku.Tak lama, aku
Read more
Chapter 14
Setelah gagal melancarkan aksiku dan Viona kemarin. Hari ini aku sudah sangat bertekad untuk melakukan sesuatu. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi, aku sudah bangun dan sedang berdandan demi menjalankan misiku untuk mencari tahu mengenai apa yang sebenarnya Reynold lakukan di pagi hari yang membuatnya bolos tiap perkuliahan yang dimulai pukul 7. "Aku tidak akan membiarkanmu lolos kali ini, Reynold Clifford!" gumamku sembari memandang tajam bayangan diriku di cermin setelah aku selesai berdandan.Kali ini aku menyamar sedernaha sebagai orang lain, bukan sebagai Wendy Medeline, ataupun sebagai Bella Valentine, agar kalau pun Reynold melihatku, dia tidak akan mengenaliku.Mengenai perkuliahan, hari ini aku berencana untuk absen. Aku sudah mengabari pada Viona bahwa aku sedang sakit sehingga aku tidak masuk perkuliahan, jadi kupikir semuanya aman, aku tidak berburu dengan waktu untuk memata-matai Reynold seharian penuh ini.Kukenakan kaca mata hitamku, dan setelah itu aku pun
Read more
Chapter 15
Aku masih setia mengamati sepasang kekasih itu. Sudah sekitar 15 menit mereka hanya berbincang, atau lebih tepatnya gadis itu yang berbincang dengan panjang lebar dengan direspons oleh Reynold hanya dengan anggukan kecil, dan sesekali berkata dengan singkat.Mereka hanya berduaan saja, tapi entah mengapa melihat mereka seperti ada yang kurang. Tampak seperti mereka kurang berkomunikasi dua arah karena gadis itu seperti mendominasi percakapan mereka. Aku tidak tahu apakah itu karena Reynold yang kurang komunikatif, ataukah karena memang wanita itu terlalu mendominasi, tetapi harus kuakui gaya berpacaran mereka cukup unik."Hm, kalau tidak salah Viona pernah memberitahuku kalau gadis itu bernama Lisa ... Tunggu, Lisa siapa? Aku lupa nama belakangnya!" pikirku yang tiba-tiba saja terpikir akan hal itu.Di tengah pikiranku yang sedang mengingat-ingat nama belakang gadis itu, tanpa terduga Reynold melakukan sebuah pergerakan. Ia terlihat mengeluarkan sebuah amplop hitam dari tasnya, lalu m
Read more
Chapter 16
Wendy terus memandangi punggung pemuda itu yang kian lama kian menjauh dengan perasaan bimbang. Mendengar perkataan terakhir Reynold tadi membuatnya terpikir bahwa pemuda itu mungkin saja menaruh curiga pada dirinya. Ucapannya terdengar seperti sebuah alarm peringatan baginya untuk tidak melanjutkan acara memata-matainya hari ini. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menghentikan pengintaiannya."Hah~ Dia benar-benar tajam sekali. Padahal Aku sudah sangat yakin bahwa sedari tadi dia tidak menyadari keberadaanku, tetapi ternyata Aku keliru dia bahkan sudah menyadari keberadaanku sejak awal!" pikir Wendy yang sejujurnya sangat gugup jika memang benar menyadari bahwa dirinya sudah diawasi sejak pagi-pagi buta.Hal itu membuat Wendy termenung sejenak. Pikirannya kembali pada saat ia pertama kali mendapat misi mendekati Reynold beberapa minggu yang lalu. Ia teringat akan perkataan Chris mengenai pemuda itu. "Hah~ benar dengan apa kata Chris, pemuda itu adalah orang yang sangat su
Read more
Chapter 17
Beberapa hari kemudian, tepatnya hari Sabtu. Hari sudah sore, tinggal beberapa jam lagi acara pesta dansa itu dimulai. Saat ini semua penghuni kediaman Clifford, yaitu Michael dan Reynold sedang berdiskusi kecil di ruang keluarga mereka. Mereka duduk bersebelahan dengan tampang mereka yang terlihat sangat serius selama diskusi itu."Rey, di luar sana tidak banyak orang yang tahu mengenai putraku, jadi meski Kau datang ke sana pun kukira tidak akan ada yang mengenalimu. Oleh karena itu, pastikan Kau dan pasanganmu itu tidak menyinggung namaku sama sekali pada siapapun!" seru Michael pada putranya itu."Aku mengerti. Jika mereka tahu kalau Aku ada hubungan denganmu, maka si pemilik rumah itu pasti akan memindahkan flashdisk itu atau setidaknya orang yang bersekongkol dengannya akan mempersulitku di sana."Reynold memaparkan maksud dari seruan ayahnya."Betul, oleh karena itu, Kita pergi secara terpisah. Sebelum berangkat Kau jemput kekasihmu, dan Aku juga akan menjemput pasanganku," peri
Read more
Chapter 18
Selama di dalam mobil, suasana sangat hening. Lisa tak berkata sepatah kata pun dan Reynold hanya diam, berfokus pada jalanan yang ada di depannya itu.Reynold melirik pada kekasihnya, lalu akhirnya ia pun membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu. "Lisa, boleh kah Aku meminta tolong padamu?" Gadis itu hanya meliriknya, kemudian menjawab, "Tentu saja.""Terima kasih, Aku minta saat di pesta nanti Kau jangan sekali pun menyinggung nama ayahku," pinta pemuda itu."Bolehkah Aku tahu mengapa?" Lisa tampak heran dengan permintaan yang tiba-tiba itu.Reynold menggenggam tangan gadis itu dengan lembut sebelum akhirnya ia berkata kembali. "Jika mereka tahu kalau Aku adalah putra Michael Clifford, bukannya mereka akan menarikku darimu karena ingin mengorek informasi mengenai ayah dariku?"Pemuda itu memandang wajah gadis cantik itu dengan serius sembari mengusap punggung tangan wanita itu dengan sangat lembut, lalu melanjutkan penuturannya, "Aku tidak ingin ada yang
Read more
Chapter 19
Reynold akhirnya sampai di lantai dua. Tak terduga, ternyata di sana sangat sepi, berbanding terbalik dengan suasana di lantai bawah yang begitu sangat ramai. Sebelum melangkah jauh, untuk menutupi identitasnya, terlebih dahulu ia mengeluarkan sebuah topi ski yang sudah ia lubangi dari saku jas yang dikenakannya, lalu mengenakannya secara menyeluruh sehingga wajahnya tertutup olehnya kecuali bagian matanya. Ia terdiam sejenak sembari menelisik tiap sudut lorong terdekatnya untuk memastikan letak CCTV agar ia bisa menentukan bagaimana posisinya berjalan untuk meminimalisir jejak rekaman dirinya dalam benda pengawas itu.Setelah menemukan beberapa benda itu, ia lalu berjalan dengan santai dan natural tetapi hati-hati dan berusaha berjalan pada titik buta benda itu. Setelah berjalan cukup lama di sebuah lorong di lantai dua, akhirnya pemuda itu sampai di tangga lainnya yang menuju ke lantai tiga.Ia berhenti sejenak sembari mendongakkan kepalanya, melihat ujung dari tangga
Read more
Chapter 20
POV Wendy.Setelah berhasil kabur dari rumah Fery Rewise, aku langsung pergi ke rumah Chris. Sebenarnya aku sudah mencoba menghubunginya lewat telepon, tapi tidak seperti biasanya dia tidak menerima panggilan dariku sehingga aku mengonfirmasi kedatanganku ke rumahnya melalui pesan singkat saja.Kini aku sudah sampai di depan pintu gerbang rumahnya yang tertutup dan dijaga oleh beberapa penjaganya yang bertampang sangar dan tentu saja berperawakan tinggi besar juga. Mereka menanyakan maksud dan tujuan kedatanganku, serta menyuruhku untuk memperlihatkan kartu identitasku sebagai sebuah langkah pengamanan karena Chris adalah orang penting dan tentu saja rumahnya harus sampai dijaga ketat seperti ini."Well, bagaimana pun dia pasti punya banyak musuh, jadi sudah pasti hal seperti ini harus dilakukan," pikirku sembari memandangi kartu identitasku yang masih berada di tangan mereka."Maaf sudah membuatmu menunggu, Nona Wendy Medeline, bos sudah menunggu Anda, jadi silakan masuk!" ujar salah
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status